9

981 55 0
                                    

selama perjalanan menyusuri lorong, tami nampak bergumam kesal.

'apa kerena pangkat mereka jadi takut kepadaku?!'-tami

"kenapa juga mereka takut denganku?! akukan juga manusia." tami menarik tanda pangkat yang ada di pundaknya.

"ARRGGHHH!!!" tami melempar tanda pangkat miliknya asal.

.
.
.
.
.
.
.

'DOR...DOR..DOR..DOR..'
'DOR..DOR..DOR.DOR..DOR...'

tami yang hendak menuju asramanya berhenti saat mendengar bunyi tembakan dari lapangan.

terlihat satu regu militer sedang berlatih dengan seorang pelatih yang tami kenal.

tami tak menyia- nyiakan kesempatan ini. segera ia berlari mendekati pelatih itu.

"mayor!!" tami menghambur dalam pelukan pelatih yang lalu ditatap oleh ke dua belas orang lainnya.

"Tami.... kapan kamu datang?" jawab pelatih itu senang.

"tepat tengah hari tadi mayor. mayor sendiri?" tanya tami antusias.

"saya datang tadi pagi." keduanya lantas duduk di rumput yang tak terkena sinar matahari.

"apa mayor ram masih tugas di lebanon?" tmwajah tami berubah sendu.

"sebentar lagi selesai kok."
"mayor udah ketemu sama mayor anan?"

"belum. begitu sampai saya langsung kemari."
"berarti mayor belum istirahat?"
"sudah di pesawat."
"pesawat jet maksud mayor?"

"dari mana kamu tau? padahal kiriman itu rahasia lho." heran mayor ram

"rahasia katanya, tapi sekarang masih ada diluar." tami meremehkan.

"diluar?"
"kenapa tanya, seharusnya mayor tau. kecuali kalau jet itu lebih dari satu." ucapan tami lagi- lagi membuat mayor ram terkejut.

mayor ram bangkit dari duduknya, berlari keluar lapangan.

"TAMI KAMU LATIH MEREKA!!!" teriaknya sebelum benar- benar menghilang.

tami segera bangkit lalu mendekat ke regu yang tadi dilatih mayor ram.

"HORMAT!!!" ucap salah seorang dari mereka.

dapat dilihat dengan sikilas kalau regu didepannya ini jauh lebih senior dari tami. mungkin umur mereka setara dengan mayor fadilah dan mayor bagas, 24 tahunan.

"latihan formasi?" tami memulai
"SIAP BENAR!!" ucap mereka setempak.

"setelah saya bubarkan, ambil posisi duduk di bawah pohon itu." lanjutnya
"SIAP PAHAM!!"

"tanpa penghormatan. bubar, jalan!" setelah tami berbalik mereka langsung balik kanan dan membubarkan diri.

tami segera berlari keluar lapangan menuju landasan pacu.

tami mendekati mayor ram yang sibuk mengarahkan sebuah pesawat jet baru milik TNI AU.

"mayor."
"tami? nggapain kamu disini?"

"itu regu mau diapain?"
"terserah kamu, saya masih ada urusan. kalo kamu sibuk tinggal aja nggak apapa." jawab mayor ram lalu pergi.

tami kembali ke tempat semula, mendapati dua belas orang prajurit sedang duduk dibawah pohon.

mereka hendak berdiri saat menyadari keberadaan tami.

"duduk!"
"siap."

mereka yang hendak berdiri kembali mendudukkan diri.

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang