tami membuka matanya saat merasa tenggorokannya kering.tami menegakkan tubuhnya dan berjalan kearah meja untuk mengambil soda yang tersisa.
tami mendorong masuk sisi kasur, membuatnya kembal menjadi sofa.
tapi saat mandorong kasur kedua, bahu tami mengeluarkan darah cukup banyak.
"masih ada pelurunya." gumam tami saat membuka stelan atasnya
tami berjalan menuju meja dan mengambil p3k yang ada. tami membukanya, cukup lengkap.
tami mengambil painkiller, tanggal kadaluarsanya sudah terlewat sekitar tiga bulan.
"apa masih bisa dipakai ya?" monolog tami
tami memasukkan cairan painkiller tadi ke tabung suntik. tami menghadap cermin yang ada.
tami menyuntik didekat lukanya, sama saja. rasanya masih ngilu, tapi tami harus segera mengekuarkan pelurunya.
tami mengambil pinset. tami menempelkan dahinya ke cermin dan berusaha memantapkan hatinya.
'semoga bukan peluru mesin'-tami
tami membalik bagannya, menghadapkan lukanya ke cermin. tami memasukkan pinset itu kelukanya berusaha mencari peluru.
"ARGHHHGGG!!!!" geraman tami saat pinset masuk lebih dalam kelukanya.
tami mencoba mencapit pelurunya keluar, tapi peluru itu sangat susah untuk diambil.
"SHIT!! AAARRRGGHHHH!!!!"
tami mengumpat merasakan sakit sampai ketulang, pelurunya perhasil dicapit dengan pinsetnya.
tami menarik keluar pinset yang membawa peluru itu, diikuti darah segar yang sangat banyak.
"AAARRRGHHHH!!! HAH!!!"
tubuh tami merosot lemas, tami mengatur nafasnya. baru pertama kali tami mengeluarkan peluru yang ada ditubuhnya sendiri.
biasanya kalau ada luka pasti rayhan dan ariel yang menangani. kalau tidak tentu saja gama atau mayor anan.
tami langsung membersihkan luka itu dengan alkohol yang ada, lalu mebutupnya dengan kain kasa yang masih bersih.
wajah tami yang putih bertambah pucat karena darahnya keluar cukup banyak.
tami langsung merekahkan tubuhnya dikasur yang ada dibagian tengah.
tami memejamkan matanya, merasakan panas disekujur tubuhnya. tami terlelap lagi dalam keheningan.
meninggalkan tami yang terlelap....
ppasukan regu runduk yang dipimpin alwan sampai di pelabuhan sekitar pukul setengah dua belas. wibi segera mencari mayor edy m atau siapapun yang ia kenal.
sedangkan kelima prajurti muda itu mebyesal kerena meninggalka tami digereja itu.
"apa kita salah meninggalkan dikey disana sendiri?" tanya abra lesu
"salah, kita salah meninggalkan dikey sendiri disana." jawab ali tak kalah lesu
"hm... dikey itukan kapten, jadi jangan cemaskan dia." ucap sendy dengan tampang lesu juga
mereka duduk di dermaga tempat speed boot tadi berhenti. seharusnya mereka segera melapor, tapi mereka kalah dengan pirikan masing- masing.
sedangkan didalam, wibi berlari panik mencari orang- orang yang kenal dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS [Pengumuman!]
RandomKisah 6 prajurit muda dengan sifat an karakter berbeda yang menjadi satu untuk menjaga NKRI. baca kelanjutannya, jangan lupa vote and follow.