.
"apa yang dikey lakukan?" tanya alwan
"ikuti saja." bisik tami
"ddikey. dikey itu ada pelurunya lho." ucap sendy memberitahu
"kenapa kalian tidak meninggalkanku saja?!" teriak tami
"apa maksud dikey?" tanya nevan terlihat sedikit panik
"apa kalian itu bodoh?bodoh kalian mengijinkan seorang osing ikut dalam pasukan kalian, menuntun kalian sampai ke titik ini. membuat kalian jauh dari markas. apa kalian tidak tahu siapa aku?" tanya tami
"tentu kami tahu, dikey itu dikey." sautan konyol dari abra membuat tami terkekeh dibalik maskernya
"apa kalian pikir dengan mengikuti jalur yang saya buat kalian benar sampai ke pelabuhan?" tanya tami lagi
"tentu." jawab ali sombong
"apa alasanmu mengatakan itu?"
"karena say- kami percaya dengan dikey." jawab ali lagi
"percaya? apa kalian benar percaya denganku?" tanya tami memastikan
"tentu kami percaya pada dikey." ucap nevan kini tenang
"kenapa?" tanya tami singkat
"benar kami tidak tahu kenapa, tapi yang jelas saat kami didekat dikey. bahkan saat dikey tidurpun, kami merasa tenang." ucap abra bijak
"kalau aku punya suatu rahasia besar yang tak mungkin orang lain tahu, dan aku memberitahukan rahasia itu ke kalian. apa kalian bisa menjaganya?" tanya tami
alwan masih dalam tawanan tami, tami hanya sedikit menjepit leher alwan. tidak sampai membuat alwan sesak, makan dari itu alwan hanya diam saja.
"kalau dikey katakan kekami, itu bukan rahasia lagi lho." ucap abra kembali ke abra yang polos
"kalau rahasia itu adalah masa lalu saya. apa kalian bisa jaga itu?" tanya tami mendekatkan ujung pistol ke pelipis alwan
"kami akan melupakan rahasia dikey, selama masa lalu itu tidak mempengaruhi masa sekarang." ucap neven mantap
"kenapa kalian melupakannya?" tanya tami heran
"kami itu manusia dikey, ali, abra, sendy, saya dan letnan itu ada saatnya kita berbuat salah. kalau nanti ada yang tanya tentang dikey terus kami jawab, itu sama saja kami membocorkan rahasia dikey. tapi kalau kami melupakannya, kalaupun kami ditanya kami juga pasti sudah lupa." jelas nevan dengan tenang
tami perlahan melepaskan alwan, tami juga menjatuhkan pistolnya. sesaat setelahnya, tami melepas maskernya.
"apa kalian kenal denganku?" tanya tami pelan
"ya kami kenal, dikey itu dikey." ucap ali polos
"hei itu kata- kataku!" protes abra
"kalian benar tidak mengenaliku?" ucap tami perlahan mendekat membuat wajahnya tersinari oleh cahaya api
"hah! saya tahu. dikey itu salah satu anaknya mayor edy!" ucap ali mengenali wajah tami
"salah satu anak?" heran tami
"ya, mayor esy dan mayor johan sering membicarakan dikey. katanya dikey itu anaknya mayor edy yang paling bandel tapi paling disayang!" ucap ali semangat
"hehe.... jadi kau sering menguping ya? akan kubilangkan kau ke mayor johan!" ucap abra menjewer ali
keduanya kejar- kejaran disekitar api membuat lainnya tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
SS [Pengumuman!]
RandomKisah 6 prajurit muda dengan sifat an karakter berbeda yang menjadi satu untuk menjaga NKRI. baca kelanjutannya, jangan lupa vote and follow.