31

1.1K 59 1
                                    

saat ini tami tengah tidur dalam dekapan mayor edy yang tak menggunakan atasannya.

"bang saka kok belum dateng ya?" heran gama

"harusnya udah." sahur rowi

"jam berapa ini?" tanya mayor anan

"setengah dua mayor." jawab gama

"mungkin cari obat untuk tami." duga mayor anan

cklek...

"bang saka." seru aray

"gimana keadaan tami?" tanya saka langsung duduk disamping mayor edy yang mencium kening tami

"kenaikan suhunya nggak teratur." jawab mayor anan yang lebih tahu

cklek...

"bang saka." panggil rayhan ketika masuk mendapati sang macan kampus

rayhan membawa semangkuk bubur manis dan.segelas air putih untuk tami lalu diletakkan dimeja samping kanan ranjang

"hmm..." saka hanya menoleh sekilas dan kembali menatap wajah tami dalam dekapan mayor edy

"tami... tami sayang ini abang." ucap saka membuat tami langsung terbangun

"bang saka." ucap tami lirih meminta peluk

"bang kami keluar dulu ya bang?" tanya gama diangguki saka

gama, rayhan, rowi, aray, ariel, mayor anan keluar meninggalkan ketiganya.

saka mendekat lalu memeluk tami erat, tami menengelamkan wajahnya di ceruk leher abangnya.

"minum obat ya?" tawar saka ke adiknya

tami menggelengkan kepalanya cepat tanpa mengubah posisi. saka masih sabar menghadapi adik kecilnya ini.

"kepala tami sakit bang hiks.... UHHUKKK!!!"

saka menepuk pelan punggung tami.

"makan dulu ya?" kini mayor edy yang menawari tami

mayor edy sudah memakai atasan pdlnya lengkap dengan sepatu yang tadi sempat dilepas.

Drrttt.... drrttt...

hp saka bergetar menandakan adanya panggilan masuk yang menunggu.

saka memposisikan tami dibahu kirinya lalu saka bersandar disandaran kasur.

tami menyamankan tubuhnya diatas tubuh sang abang. mengalungkan tangannya dan menenggelamkan wajahnya di leher.

"hallo."

'...'

"disiliwangi, kenapa?"

'...'

"balik pas makan siang."

'...'

"ini masih jam dua."

'...'

"terserah. yang jelas kompi saya akan ada di tkp saat makan siang."

saka mematikan hpnya lalu melemparnya ke meja, namun meleset dan berakhir dengan hp saka berada dibawah kolong meja.

"bang, tami sore tadi udah makan belum?" tanya saka ke mayor edy

"tadi abang ada urusan." jawab mayor edy pelan memasukkan hpnya ke saku celana

"kemana?" heran saka

mayor edy itu selisih empat tahun dari saka, jadilah saka manggil mayor edy dengan sebutan abang.

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang