7

1K 52 0
                                    

'BRAK...'

saat keluar dari pintu ruang makan, tami bertabrakan dengan seorang pelatih.

"Kau tak apa?" tanya pelatih tadi.

"TAMI MAU KEMANA KAMU!!???!!" teriakan dari mayor edy terdengar oleh tami membuatnya panik.

"saya permisi!" tami berucap lalu berlari sekuat tenaga menuju pos jaga.

*pos jaga*

"pagi mayor!" seru tami yang baru saja masuk pos.

"kamu itu ya, didepan ada bel lho." geram mayor anan.

"gimana mayor?"

"apanya yang gimana?"

"wah udah lama nggak update status nih." tami mengeluarkan hpnya.

"weh jangan gitu dong." mayor anan mengambil hp milik tami.

"mayornya juga jangan gitu dong." tami memekik mencoba meraih hpnya

"saya ijinin kamu ikut ke siliwangi tapi kamu juga harus ijin sama mayor edy!" syarat yang menurut tami susah untuk saat ini.

"yah! jangan gitu dong may-"
"jangan gitu apa?!" gama memotong ucapan tami.

"wah! kakakku yang paling baik ada disini?" canggung tami.

saat gama hendak menarik kerah belakang tami, tami sudah lebih dulu menghindar. tami terpojok saat punggungnya membentur jendela barukuran setengah badannya.

" ku hitung sampai tiga kamu nggak keluar, kuseret kamu ke mayor!" ancam gama.

"Ok! tapi kakakku yang paling baik mundur dulu lima langkah!" intruksi tami.

gama melangkahkan kakinya kebelakang. tepat saat langkah kelima, tami melompat keluar dari jendela.

"AHRRGG TAMI!!" geram gama melihat dari jendela.

selepas keluar dari jendela, tami berlari ke arah kanan kesatrian. tami beehenti saat bertemu beberapa pelatih, berusaha untuk menetralkan nafasnya.

"Roby!!" teriak tami saat melihat siswa tingkat tiga yang ia kenal.

"ada apa?!"
"pergi ke barak milikku, buka lemari kedua dari kiri dan ambil tas warna hitam sama papan skete dibawah meja!" perintah tami.

"nggak mau, nanti saya di gerebeg sama kakak- kakaknya kapten." tolak robi.

"aku punya videomu saat di cafe. mau ku berikan ke petugas kedisiplinan?!" ancaman tami membuat robi berlari menuju barak.

*barak*

barak dalam keadaan sepi membuat robi dengan mudah masuk dan menjalankan perintah dari tami.

setelah mendapat barang yang diincar, robi segera keluar dari barak dan menguncinya lagi.

'srak...srakk...'

ht milik robi berbunyi, robi mendekatkqn htnya ke mulut.

"Eco masuk!"

"rob bawa tas sama papan sketenya ke samping kakan barak, dua ratus meter."

"siap kapten!"

robi langsung berlari menuju tempat yang dimaksud.

.
.
.
.
.
.
.
.

"kapten."
"siniin!" tami mengambil tas dan papan sketnya.

"tapi kap-"
"ini flashdisk isinya videomu. hapus trus flashdisknya kembaliin ke yang punya cafe tempat kamu makan." ucapan tami selesai sesaat sebelum tami melompat melewati pagar.

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang