10

1K 57 0
                                    

tami memasuki asrama miliknya dan kakak- kakaknya. ruangan berukuran 8x10 meter dengan enam kasur dan dua meja serta kamar mandi dalam.

"huaahhh" tami menghembuakan nafasnya kasar.

jam menunjukkan pukul lima sore saat tami merebahkan tubuh lelahnya ke kasur.

'Tok...Tokk...Tok..'

hampir saja tami masuk ke alam mimpi namun ia kembali tersadar saat pintu asramanya diketuk.

"kapten!!"
"apa kapten didalam?!"

hening. tami terlalu lelah untuk menanggapi ucapan dari salah satu staff penerbang milik siliwangi bernama Jiel itu.

"ini kapten satu dimana sih, susah amat dicari." gerutu Jiel yang masih bisa didengar tami.

'cklek'

tami membuka matanya saat mendengar pintu terbuka.

"mayor?" tami terheran dengan adanya mayor anan didepannya.

"kamu itu, ini sudah jam tujuh asal kau tau." kesal mayor anan.

"apa ada masalah mayor?"
"masalahnya adalah kau belum makan."

"saya sudah makan mayor."
"kapan?"
"tadi."
"dimana?"
"didapur."
"makan apa?"
"makan makananlah."
"sama siapa?"
"sersan abbas sama istrinya."

diam. mayor anan tau kalau tami siang tadi makan disuapi oleh serdadu dapur bernama ika.

"kau belum makan malam. ayo makan!" ajak mayor anan.

"mayor... saya udah kenyang."

"kau mau makan atau ku kembalikan kau ke-"
"ayo mayor buruan udah ditunggu!!" tami berlari keluar menenteng sepatunya.

"ditunggu? ditunggu sama siapa?!" teriak mayor anan dibelakang tami.

"ditunggu sama yang jual makan."
jawab tami santai.

"kamu mau makan apa emang?"
"selain sayur."
"makakan dimana?"
"ditempat makan."
"haah..." mayor anan menghela nafas pasrah

saat berjalan di dekat pos jaga, tami dan mayor anan berpapasan dengan sersan abbas.

"tami."
"om abbas." tami mendekat.

"mayor anan." sapaan sersan abbas hanya dibalas senyuman oleh mayor anan.

"kamu mau kemana?" ucap sersan abbas mengelus kepala tami

"tau tuh, yang jomblo ngajakin makan." ucap tami melirik mayor anan.

yang merasa tersinggung pun hanya bisa mendengus kesal.

"makan dirumah om aja ya, tante ika udah masak banyak." ajak sersan abbas

"terus saya ditinggal?" tanya  mayor anan.

"situ jomblo mau ikut?" ejek tami.

"tau ah, mau balik aja." kesal mayor anan.

"eh ngambekan, cuma bercanda. kalo mau ikut ya ayo!" ucap tami.

tami dan sersan abbas berjalan keluar dari gerbang, namun mayor anan masih diam ditempat.

"hei mayor! nggak mau ikut??" tanya tami setengah berteriak.

mayor anan yang menyadari kalau dirinya ditinggal langsung mengejar keduanya.

*rumah om abbas*

'tok...tok...tok..'

"assalamualaikum." ucap om abbas.

SS [Pengumuman!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang