3. I Hope...(3)

432 23 0
                                    


"Pengumuman.. Untuk seluruh murid kelas 11 dan 12, di harapkan segera berkumpul di Aula sekolah. Sekali lagi......."

Terdengar suara pengumuman di saat jam makan siang sekolah.

"Sialan! Baru saja memesan makanan!" Ucap Dion, teman Nico yg terlihat kesal.

"Ada2 saja si kepsek tua bangka itu!" Lanjut Arlo yg baru saja duduk di sebelah Dion dan Nico.

"Ayo pergi." Ucap Nico.
















Di aula sekolah ...

"Mohon perhatiannya.. Karena liburan sebentar lagi, kita akan mengadakan outing bersama ke pantai. Acaranya akan berlangsung selama 2 hari satu malam. Kita semua akan bersenang-senang disana dan biaya akan di tanggung oleh sekolah termasuk penginapan. Di harapkan semua kelas 11 dan 12 datang, setiap kelas akan di absen... Dan..."

>>skip











Setelah mendapatkan pengumuman itu, semua murid berteriak kegirangan karena liburan mereka sebentar lagi akan dimulai.

"Bagaimana aku bisa pergi ke pantai dengan keadaan tubuhku yg seperti ini?" Ujar Veena dalam hatinya.

Saat itu ia melamun sambil mencuci tangan di halaman sekolah. Karena asik melamun, ia sampai tak sadar kerannya masih hidup sampai membuat lengan jaketnya jadi basah.

"Kak, jaketmu jadi basah begitu!" Tiba2 seorang pria datang dan mematikan kerannya. Veena yg mulai sadar akhirnya terkejut melihat lengan jaketnya basah.

"Apa kau baik-baik saja , Kak?" Ujar pria tampan keturunan bule yg ada di hadapan Veena.

"U-um.. A-aku tidak apa-apa. Terimkasih.." Ucap Veena.

"Lebih baik Kakak segera melepas jaketmu dan jasmu atau menggantinya di loker. Nanti kakak bisa masuk angin." Ucap pria itu.

"T-tidak usah. A-ku akan baik-baik saja. Ju-justru aku akan sakit jika tidak memakai jaket..." Ujar Veena yg mulai gugup.

Pria itu pun merasa heran padanya. "Huh? Bukankah sekarang musim panas? Apa ada ya penyakit masuk angin di musim panas...?"

"I-ini penyakit bawaan. Aku tidak bisa kedinginan sedikitpun." Ujar Veena yg semakin canggung.

"Ah kalau begitu kakak pakai saja mantelku yg ada di loker. Bagaimana? Akan kuambilkan.. " Ucap pria itu.

Veena merasa canggung karena pria itu tiba2 perhatian padanya padahal itu hari pertama di mana mereka berdua bicara sebagai senior dan junior.

"Tidak usah pedulikan aku. Maaf.. Aku harus kembali ke kelas." Veena pun mulai mengambil langkah pergi.

"Tunggu!" Pria itu pun menghentikannya. Veena pun kembali membalikkan badannya.

"Nama! Namaku Xavier dari kelas 11-2! Kakak dari kelas mana?" Ucap pria yg mengaku namanya adalah Xavier.

"A-aku .. 12-4.." Ucap Veena.

"O-oke! Senang bisa berbicara denganmu..." Pria itu pun tersenyum manis pada Veeena sebelum pergi.

"U-uh...?" Veena mulai bingung dengan juniornya itu.













*






"Hosh.. hosh.. hosh..." Xavier berlari ke dalam toilet sambil terengah-engah.

"Astaga! Kakak itu imut sekali ughh.......!" Gumamnya sambil menutup wajahnya yg merona.

"Kelas 12-4 ya.. Eh? La-lalu.. Namanya siapa?! Eehhhhhhhhhhhh! Kenapa aku lupa menanyakannya?!! Duh bodohnya...."

Xavier pun menyesal karena lupa menanyakan nama seniornya itu, Veena.







Di dalam kelas, Veena harus mengangkat bangkunya yg sengaja di jatuhkan. Bahkan ia harus membersihkan coretan yg ada di mejanya lagi.

"Apa kau tidak lelah membersihkannya?" Celetuk orang yg duduk di depan Veena.

"Sebetulnya lelah.. Tapi tidak apa-apa..." Jawab Veena.

"Kalau kau lelah, lebih baik pindah kelas saja. Kami juga tidak butuh sampah sepertimu di kelas ini!Ahahahahaha..." Ucap orang itu.

Veena hanya terdiam dan ia berusaha untuk selalu sabar menghadapi kelakuan teman2nya sekelasnya itu.

"Aku harap hari kelulusan cepat datang. Aku sudah muak!" Gumamnya dalam hati.















Tbc.
~~
Jangan lupa comment dan klik "bintang" nya di bawah ini ya ~
Thank you ^o^


Untuk membaca cerita selanjutnya, geser ke bawah atau kesamping

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang