Pagi itu Nico mengumpulkan buku tugas milik teman2nya di kelas.
"A-anu.. Bolehkah aku mengumpulkannya besok? Aku lupa bawa hari ini." Ucap teman Nico.
"Boleh saja. Tapi besok adalah hari terakhir sebelum liburan." Sahut Nico.
"Ok." Ucap temannya itu.
Setelah semua buku terkumpul, ia pun membawanya ke ruang guru.
"Apa semua sudah terkumpul, Nico?" Tanya Mr.Willy padanya.
"Belum, ada beberapa yg mengumpulkannya besok." Jawabnya.
"Baiklah, tolong tegaskan mereka besok harus sudah mengumpulkan tugasnya. Besok adalah hari terakhir sekolah sebelum tahun baru." Ucap Mr.Willy.
"Ok sir." Jawab Nico.
Setelah itu, Nico pun pergi dari sana dan kembali ke kelasnya.
Saat jam istirahat, Nico memilih duduk di dalam kelas sambil mendengarkan lagu di handphonenya.
"Nico, kau tidak pergi ke kantin?" Ucap Arlo padanya.
"Kalian duluan saja. Nanti aku menyusul." Jawabnya.
Arlo pun pergi bersama dengan Dion.
Saat itu Nico terus memandang ke arah bangku milik Veena.
"Kapan dia kembali ke sekolah lagi? Aku benar2 rindu melihatnya di sekolah..." Gumamnya.
Pulang sekolah, salju turun agak lebat. Nico pun pergi ke rumah sakit untuk menemui Veena.
"Ha-hai..." Nico mulai menyapa saat ia masuk ke kamar rawat Veena.
"H-hai..." Veena pun membalas sapaan Nico.
Nico kemudian berjalan mendekati Veena yg duduk di atas tempat tidur.
"Bagaimana keadaanmu?" Ujarnya.
"Aku baik-baik saja. Kenapa kamu datang kemari? Saljunya kan sangat lebat." Ucap Veena.
"Tidak masalah. Aku hanya ingin menemuimu.... ma-maksduku a-anu... a-aku ingin minta maaf soal kemarin." Ucap Nico yg mulai terbata-bata.
Wajah Veena langsung memerah saat mengingat kejadian kemarin. Ia langsung mengalihkan pandangan tak berani menatap Nico.
"T-t-tidak apa-apa." Sahutnya.
Seketika suasana menjadi hening di antara mereka berdua.
"A-anu.." Nico mulai bicara untuk mencairkan suasana. "Sebentar lagi tahun baru, a-aku... aku ingin ingin mengajakmu jalan2 sebentar di malam tahun baru. Apa kau mau?" Ujarnya.
"Su-sungguh? Ka-kamu mau mengajak ku jalan2?" Ucap Veena.
"Iya, sungguh. Aku akan meminta ijin kepada pihak rumah sakit saat itu." Ujar Nico.
"Dan ... kalau tidak di berikan ijin?" Tanya Veena.
"Cukup aku membawa mu pergi secara diam-diam saja." Jawab Nico.
Veena pun langsung terkekeh saat itu, Nico pun mulai tersenyum.
Malam tahun baru pun tiba, suasana di jalanan sangat ramai dan lampu2 berkelap-kelip menghiasi malam itu. Saat itu Nico sedang bersiap-siap, terlihat ia sangat berbeda saat itu. Ia terlihat lebih rapi dan tampan dari sebelumnya.
"Ok. Sudah siap." Ujarnya di depan cermin.
Saat baru melangkah keluar dari rumah, ia tiba2 mendapat pesan dari Veena.
Veena
Maaf Nico,
Hari ini Ayah mendadak
memindahkanku ke rumah sakit
diluar kota untuk mendapat
perawatan lebih lanjut.
Kuharap kamu bisa mengerti
Kita bisa pergi lain kali :")
8.41pmSaat mendapat pesan itu, raut wajah Nico berubah menjadi agak kecewa.
Dan malam itu Nico pun pergi bersama Arlo dan Dion, meskipun mereka berdua masing2 membawa pacar.
"Eh? Nico, bukankah kau sudah ada janji malam ini?" Ucap Arlo.
"Dibatalkan." Sahut Nico.
"Kenapa begitu?" Tanya Arlo lagi.
"Ada halangan." Jawab Nico singkat.
"Halangan? Apa itu?" Tanya Arlo lagi.
"Arlo bisakah kau tak banyak bicara? 💢" Ucap Nico kesal.
"Ssssssssttttttttt!!!" Dion pun segera menutup mulut Arlo.
Mereka pun pergi ke festival tahun baru yg di adakan di pusat kota. Di saat yg bersamaan, mereka bertemu dengan Erika bersama seseorang yg mereka kenal. Nico sempat menatap pria itu dengan tatapan dinginnya.
"Eh? Erika?" Panggil Arlo tiba2.
Erika pun langsung menolehnya saat dengar namanya di panggil. "Eh? Kalian? Kebetulan sekali..." Ujarnya.
"Kau .. kan mantan ketua osis di sekolah kami kan?" Ucap Dion kepada pria yg bersama Erika.
"Oh! Kak James?" Sahut Arlo.
"Hai kalian semua.." Ucap pria yg bernama James itu.
"Wah wah.. kalian berdua pacaran ya?" Ucap Arlo.
"Sebenarnya aku sudah beberapa kali menembaknya, tapi dia berkata kalau dia hanya menyukai Ni-" Saat James menjawab pertanyaan Arlo, tiba2 Erika langsung menutup mulut dan memotong ucapannya.
"Ah! Kami masih pdkt kok heheh..." Ujar Erika tak meyakinkan.
"Ehh..? Ternyata belum pacaran." Ucap Arlo.
"Wah kalian semua membawa pasangan masing2 ya? So sweet sekali..." Ucap Erika yg mulai mengalihkan pembicaraan.
"Tapi tidak untuk Nico, dia datang sendirian." Sahut Dion.
"Eh ..? Benar juga ya.. Nico kan masih single sampai sekarang hehe." Ucap Erika.
"Tapi dia sudah ada gebetan kok!" Jawab Arlo.
"Nico tidak pandai berpacaran. Mungkin seumur hidupnya ia tak pernah pacaran." Sambung Dion.
"Wah kami sangat prihatin sekali dengan keadaanmu ini Nico." Ucap Arlo yg mulai mengejek Nico.
Nico pun langsung membuang muka pada mereka semua. "Berisik!" Ucapnya kesal.
Festival pun di mulai tepat pukul 00:00. Para kontestan mempersembahkan banyak tarian2 meriah dan juga nyanyian2 merdu. Lampu2 yg berkelap-kelip menambah keindahan suasana malam tahun baru itu. Salju masih turun membuat pemandangan malam tahun baru sangat enak di pandang.
Saat itu Nico merasa iri pada orang2 yg ada disana yg membawa pasangan, begitu juga dengan teman2nya.
"Kalau saja Veena hari ini bersamaku.. aku takkan merasa kesepian seperti sekarang. Aku benar2 merindukannya dan ingin ia ada disini bersamaku." Gumamnya dalam hati.
Tbc.
~~
Jngn lupa vote dan comment ya~
Maaf kalau banyak yg typo 🙏🏻
Pls jangan di baca doang, klik bintang nya juga ya :")Untuk membaca cerita selanjutnya geser ke bawah atau geser ke samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HOPE...[COMPLETED]
Romance(18+) ‼️Veena adalah gadis yg suka di bully oleh teman sekelasnya. Kehidupannya sangat berat di sekolah maupun di rumah. Di rumah, Ibunya suka menyiksanya. Banyak yg ia harapkan selama ini. Kehidupannya sedikit berubah ketika bertemu dengan seseoran...