Epilog [LAST]

296 14 0
                                    

Veena POV.

Sekarang , dunia ini aku hidup dikelilingi dengan orang-orang yg peduli terhadapku. Xavier, Erika, Dion, Arlo, Ayah, Gio, Paman dan Bibinya Nico, Maria, Sanny dan yg paling berharga adalah Nico.

Semenjak aku mengenalnya, banyak hal yg terjadi di hidupku. Dari hal yg tidak mungkin menjadi mungkin. Aku pernah menyesal lahir didunia ini, dan sekarang aku lebih menyesal lagi karena berfikiran seperti itu. Jika saja Ibu masih ada, dia pasti akan bahagia melihatku saat ini :"

Orang yg paling berharga setelah Nico adalah Xavier. Dia kuanggap sebagai adik kesayanganku. Sejak dia masuk ke hidupku, aku jadi percaya diri untuk melakukan semuanya. Dia selalu menyemangatiku dan mendukungku. Meskipun ia pernah kutolak, tapi Xavier selalu berusaha tetap kuat dan menjaga hubungannya denganku agar tidak terputus. Dia sangat baik dan sangat perhatian.. Sifatnya yg ramah dan menggemaskan seperti anak kecil membuatku terhibur dengan lelucon-leluconnya. Dia sangat mengerti perasaanku, bahkan ia membiarkanku bahagia bersama dengan Nico meskipun ia merasa tersakiti. Aku sangat iri dengan sifatnya yg kuat dan teguh itu. Aku takkan bisa membalas budi padanya.

Ayah kembali mengurusku setelah sekian lama tidak menemuiku sampai Ibu meninggal. Ia memohon padaku agar aku memaafkannya. Aku pun menerimanya karena aku tidak bisa membohongi perasaanku ini yg masih menyayangi Ayah meskipun ia sudah memiliki keluarga baru. Adik tiriku Gio juga sangat baik denganku. Ia selalu menjaga perasaanku ketika bersama Ayah. Kuharap hubungan kami berdua bisa lebih dekat.

Dion dan Arlo adalah sahabat Nico. Mereka berdua sangat akrab dan mengerti tentang Nico. Aku sangat iri melihat persahabatan mereka bertiga yg begitu hangat dan humoris. Dion dan Arlo sangat mendukung Nico denganku. Sering kali mereka berdua membantu ku dan Nico dalam urusan asmara. Aku senang Nico memiliki teman2 baik seperti mereka berdua.

Erika, dia gadis yg sangat cantik dan anggun. Aku sempat iri dengan kecantikannya dan body-nya yg goals. Kami menjadi teman akrab saat satu jurusan di kampus. Dia sangat memperhatikan hubunganku dan Nico. Meskipun aku mengetahui jika Erika dan Nico memiliki hubungan khusus saat SMA dulu. Aku hanya memendam rasa cemburuku dalam hati, aku tidak berhak marah karena saat itu aku memang bukan siapa-siapanya Nico. Erika juga gadis yg baik, dia sangat imut dan juga centil. Aku senang bisa mengenalnya.

Aku mengenal Paman, Bibi beserta kedua sepupu permempuan Nico yg beenama Sanny dan Maria saat hari kelulusan SMA. Mereka sangat baik dan ramah padaku , meskipun mereka sempat salah pahan mengira aku adalah pacar Nico gara-gara Ayahku itu, dia sudah salah paham dari awal >o<

Semenjak aku pacaran dengan Nico, aku selalu merasa takut akan kehilangannya. Aku tak mau kehilangan orang yg kusayangi lagi, seperti Ibu. Aku tak pernah menyesal mengenal sosok samarannya di dunia maya yg bernama "Niel" itu. Aku pikir Nico memiliki kepribadian yg sangat berlawanan dengan di dunia maya. Tapi, setelah mengenalnya lebih dekat ia sangat baik dan hangat. Hatinya begitu lembut. Aku sudah tak menilainya sebagai pria yg super dingin dengan ekspresi datar lagi.

Dan akhirnya aku menjadi wanita yg paling bahagia didunia, saat Nico melamar dan menikahi aku. Meskipun umur kita masih sangat muda, Nico sangat bertanggung jawab padaku. Aku merasa beruntung sekali. Nico membuatku menjadi pribadi yg lebih baik, berkat dia aku bisa menghentikan kebiasaan buruk ku yg suka menyayat tangan. Ia selalu menuntunku ke jalan yg benar. Walaupun sebelumnya aku dan dia ada masalah setelah mengenal di dunia nyata, tapi Nico bisa mempertanggung jawabkan semua perbuatan buruknya dulu padaku. Aku selalu berharap semua mimpiku menjadi kenyataan. Dan akhirnya semua yg kuharapan kan terwujud. Aku sangat bahagai! Sungguh!

Hingga putra kecil kami berdua lahir ke dunia ini, kebahagiaanku semakin meningkat. Aku sangat beruntung di anugrahi anak yg kunamai Samuel Evano Nocole. Dia sangat mirip dengan Ayahnya. Ku pikir Nico belum mahir mengurus bayi, tapi aku sudah salah sangka. Dia menjaga Samuel dengan baik. Rasanya aku seperti ingin terbang di langit karena merasakan kebahagiaan ini, bahkan aku tak bisa mengekspresikannya.

Waktu berlalu begitu cepat dan singkat. Aku tumbuh dewasa dan semakin berubah seiring waktu berjalan. Meskipun semuanya sudah berubah, hanya rasa cinta dan sayangku yg tidak akan berubah pada Nico untuk selama-lamanya.

Aku berjanji akan selalu menjaga suami dan putraku tercinta.

Sekali lagi Terimakasih Tuhan.. Kau telah memberiku kebahagiaan yg melimpah ini. Aku yakin semua ini adalah hasil dari kesabaranku setelah menghadapi cobaan hidupku yg berat selama ini. Dan aku sangat puas sekali dengan semua hasilnya.

~ happy ending ~

- Veena POV end.











The End

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang