27. It's Ok

254 15 0
                                    

Setelah tahun baru, sekolah pun kembali di dilaksanakan. Suhu masih terasa sangat dingin.

"Dingin sekali.." Gumam Nico yg sedang berjalan menuju gedung sekolahnya.

Saat Nico mengganti sepatunya di loker, ia pun tak sengaja bertemu dengan Xavier.

"Yo!" Ucap Xavier yg menyapa duluan.

"Yo." Ucap Nico.

Setelah itu, Xavier pun hendak berjalan pergi. Namun tiba2 saja Nico menghentikannya.

"Ada yg ingin kutanyakan padamu." Ucap Nico.

"Silahkan." Sahut Xavier.

"Kalau ku tanyakan sekarang, pasti akan panjang. Temui aku di atap sekolah jam istirahat nanti." Ujar Nico.

"Ok! Sampai nanti." Xavier pun melanjutkan langkahnya pergi.



Sesampainya di kelas, Nico melihat Arlo yg sedang menangis di dalam kelas. Dion saat itu ada di sebelahnya berusaha menenangkan Arlo.

"Pagi. Apa yg terjadi pada mu, Arlo?" Ucap Nico.

"Pagi Nico." Sahut Dion.

"Pa-pagi..." Ucap Arlo lesu sambil mengusap air matanya.

"A-anu.. Arlo menangis karena putus dengan pacarnya." Ujar Dion.

"Huwaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" Arlo malah semakin merengek.

"Ku kira kenapa. Kalau putus ya tinggal cari yg baru saja." Ucap Nico sambil berjalan ke tempat duduknya.

"Tidak semudah itu Nico! Hiks..." Sahut Arlo.

"Kau ini kan laki-laki, kenapa harus menangis gara2 perempuan?" Ucap Nico.

"Eh?!!! Kau tidak sadar ya dengan dirimu?!!!" Ucap Arlo, ia pun mengambil handphonenya di saku. "Lihat ini! Aku punya sesuatu untuk mu!"

Arlo pun memperlihatkan sebuah foto di handphonennya. Dion langsung tertawa terbahak-bahak saat melihat foto itu. Dan ternyata isi foto itu adalah foto Nico saat menangis di hadapan Dion dan Arlo. Saat itu ia tak menyadari Arlo mengambil gambarnya.

"Kau sendiri seperti ini juga!" Ucap Arlo.

"Hapus!!" Ucap Nico sambil mencoba merebut handphone nya Arlo.

Wajah Nico pun merah saat itu karena menahan malu. Dion masih tertawa terbahak-bahak, sedangkan Arlo sibuk menghindari dari Nico agar handphone nya tak direbut.





Saat jam istirahat, Xavier pun menunggu Nico di atap sekolah. Tak lama kemudian Nico muncul.

"Apa yg ingin kau tanyakan? Apa hal penting?" Ucap Xavier.

"Ini soal Veena." Sahut Nico.

"Oh. Soal apa?" Tanya Xavier.

"Bisakah kau jelaskan lebih detail tentang luka2 bekas sayatan itu?" Tanya Nico serius.

Xavier pun menoleh ke arahnya. "Kau masih belum membahas hal itu dengan Kak Veena ya?" ucapnya.

"Kalau kutanya lansung soal itu padanya, dia pasti tidak akan mau memberitahuku." Jawab Nico.

"Kalau seperti itu, artinya kau bukan orang kepercayaannya." Ucap Xavier.

"Apa maksudmu?!" Tanya Nico lagi.

"Kak Veena memberitahuku soal kehidupannya kepadaku karena dia sudah sangat percaya padaku. Sedangkan kau? Dia bahkan tidak mau memberitahumu kan?" Ucap Xavier.

"Banyak hal yg terjadi diantara kita berdua. Tidak mungkin aku bisa langsung menanyakan privasi nya! Kau ini bodoh atau apa?!" Sahut Nico yg mulai kesal.

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang