6. Your Smile

330 20 0
                                    

Saat itu Xavier dan Veena masih berada di stasiun.


"Kamu... mau bertanya apa?" Tanya Veena.

"Kak...?" Xavier pun mulai menatap Veena.

"Kenapa kakak memotong rambut sependek ini?" Celetuk Xavier.

Saat mendengar pertanyaan itu, Veena langsung menghela nafas panjang. Sebelumnya ia benar2 takut kalau sampai Xavier bertanya tentang kehidupannya. Sekarang ia sudah merasa agak lega.

"A-anu.. Itu... Mungkin karena punya rambut panjang agak susah? Yaa.. kupikir begitu hehe..." Ucap Veena.

"Tapi tidak apa-apa, mau bagaimana pun Kak Veena selalu kelihatan imut! Bahkan sekarang lebih imut.." Ujar Xavier.

Wajah Veena pun langsung merona saat mendapat pujian dari Xavier. Jantungnya mulai berdebar-debar saat melihat senyuman manis dari Xavier.

"Te-terimakasih..." Ucapnya malu-malu.

"Kak Veena, tolong jangan menghindariku lagi. Aku tak mau seperti tadi, aku mau kau mulai terbuka padaku..jika ada masalah, kau bisa ceritakan padaku kapanpun kau mau. Aku akan selalu ada untukmu, okay?" Ujar Xavier.

"Ma-maaf, Xavier...aku tak akan menghindar lagi." Sahut Veena.

"Ah.. Kalau begitu, kau harus datang ya besok saat outing ke pantai. Aku akan menunggu kakak. Yah jika Kakak tidak datang... mungkin aku akan mencarimu ke rumah, hehe..." Ucap Xavier.

"Kamu yakin?" Tanya Veena.

"Mungkin... Ya pokoknya Kakak harus datang ya!" Ucap Xavier.

Veena pun menganggukkan kepalanya. "Umm..Pasti...." Sahutnya.

Setelah itu mereka berdua pun berpisah di sana, tapi lagi2 Xavier menghentikan langkah Veena.

"Kak Veena , tunggu...!" Ucapnya sambil berlari ke arah Veena.

"Ada apa Xavier?" Ucap Veena.

"Ini.. Nomor telpon ku. Kakak harus menghubungi aku nanti ya!" Ucap Xavier sambil memberikan Veena secarik kertas. Veena pun menerima kertas itu.

"Baiklah.." Ucap Veena sambil tersenyum.

"Ok! Sampai besok ya Kak....!" Ucap Xavier yg mulai melangkah pergi.

"Sampai jumpa.." Sahut Veena. Wajahnya terlihat senang saat itu.






**






Hari itu ternyata Veena datang berziarah ke makam Ibunya. Sebelum itu ia sempat membeli karangan bunga. Disana ia berdoa di depan makam Ibunya.

"Ibu... Apa Ibu akan memaafkan ku..? Aku anak durhaka kan , Bu...?" Ucap Veena , matanya mulai berkaca-kaca.

"Tapi sekarang Ibu tidak perlu kesakitan dan menanggung penderitaan lagi.. Ibu sudah terbebas dari itu semua..." Ucap Veena yg mulai meneteskan air mata.

Setelah lama disana, Veena pun beranjak pergi. Saat berjalan menuju pintu keluar makam, tiba2 ia tak sengaja melihat seseorang yg ia kenal. Veena terkejut saat mengetahui orang itu adalah Nico. Di depan sebuah makan Nico menangis tersedu-sedu sambil bertekuk lutut. Karena tak tega, Veena pun menghampirinya dan memberinya tissue.

"Tidak baik menangis lama-lama.." Ucapnya. Nico sangat terkejut saat mendengar suara seseorang, ia langsung menoleh ke arah Veena yg tersenyum padanya.

"Kau?!!" Ucap Nico, ia langsung menhempaskan tissue yg hendak di berikan Veena.

"Kenapa kau ada disini?!" Sambungnya.

"A-aku juga sedang berziarah.. A-apa makam ini makam keluargamu, ketua kelas?" Ucap Veena.

"Bukan urusanmu. Cepat pergi dari hadapanku, dasar menjijikan..!" Ucap Nico.

"Ma-maaf..." Sahut Veena.

Veena pun menuruti perkataannya, namun sebelum pergi ia menaruh bungkusan tissue di bawah kaki Nico lalu ia pun pergi.

"Tunggu!" Nico pun menghentikannya. Veena langsung berbalik badan.

"Kalau saja kau memberitahu seseroang tentang aku pergi ke makam, kau akan dapat pelajaran dariku. Mengerti?!" Ucap Nico yang mulai mengancamnya.

"Me-mengerti.." Sahut Veena.














***














Hari outung ke pantai pun tiba, sebelum berangkat semua murid kelas 11 dan 12 berkumpul di sekolah. Pagi itu Xavier mencari Veena di kerumunan kelas 12.

"Kak Veena.. Kak Veena...!" Panggilnya. Veena langsung menoleh ke arah Xavier.

"Xavier? Selamat pagi.." Ucap Veena.

"Selamat pagi Kak. Semangat ya untuk hari ini..." Ucap Xavier dengan senyuman manis di wajahnya.

Wajah Veena pun merona, jantungnya juga mulai berdebar-besar.

"Tentu.. Kamu juga ya..." Ucapnya.

"Ok! Kalau begitu sampai nanti yaa.." Ucap Xavier.

"Xavier , tunggu..!" Kali ini Veena yg menghentikannya. Xavier langsung menolehnya.

"Ada apa kak?" Tanyanya.

"A-anu.. Setelah outung ini berakhir, aku ingin mengatakan sesuatu padamu.." Ucap Veena malu-malu.

"Uh?" Tiba2 jantung Xavier berdegup kencang. "Baiklah. Aku tidak sabar menunggunya!" Ujarnya.







Setelah itu mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam bus masing2.



**














Di perjalanan ke pantai, Veena duduk dengan gadis dari kelas lain di bangku belakang. Ia terus memandang ke arah jendela namun sesekali melihat handphone nya. Sampai sekarang Veena masih terus berhubungan dengan Niel.

Aku akan bersenang-senang
Hari ini ...
Ku harap kau juga
bersenang-senang ya? ^^
Read 8.15am

Niel
Tentu...
Selamat bersenang-senang~
8.20am






Veena merasa lebih baik pagi ini, sebelumnya ia di landa duka karena kematian Ibunya.









Tbc.
~~
Jangan lupa klik "bintang" di bawah ini dan baca cerita selanjutnya ya~
Mohon maaf jika banyak yg typo 🙏🏻
Thank you ^o^

Untuk membaca cerita selanjutnya, geser ke bawah atau geser kesamping.

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang