10. They don't care

289 16 0
                                    

Xavier pun terpaksa melapor kepada Guru pemandu kelas 12 atas hilangnya Veena. Saat itu Mr.Willy yg ia temui.

"Sir..! I don't know where she is? Aku so confused ! I've been looking for her!! But I can't menemukannya! Bla..bla..bla..bla..bla..bla.." Ucap Xavier yg tergesa-gesa saking paniknya sampai ia bicara dengan bahasa yg campur2.

"Tenang dulu. Siapa yg kau maksud ini? Ada apa??" Mr. Willy pun mulai ikut bingung dengannya.

"A-anu.. Veena! Kak Veena tidak ada di dalam penginapan!" Ucap Xavier.

"Veena? Anak kelas 12-4?? Bagaimana bisa dia tidak ada disini.. ?" Ucap Mr.Willy.

Xavier pun mulai menjelaskan semuanya kepada Mr. Willy soal Veena. Mr. Willy pun membangunkan Nico sebagai ketua kelas 12-4 dan anak-anak 12-4 yg lainnya.

"Hah?" Ucap Nico sambil menguapkan mulutnya.

"Nico, seharusnya kau cek satu persatu semua temanmu setelah di dalam penginapan. Dimana tanggung jawabmu sebagai ketua kelas?" Ucap Mr.Willy dengan tegas.

"A-aku lelah.. Jadi tidak bisa memperhatikan semuanya satu satu." Sahut Nico.

"Sudahlah. Dengar semuanya, apa ada yg ingin membantu mencari Veena?" Ucap Mr.Willy kepada anak2 kelas 12-4.

"Sialan! Mengganggu saja!" Ujar Nico dalam hati.

Semua orang tidak ada yg menyahut, mereka hanya terdiam saling menoleh satu sama lain dengan ekspresi mengantuk dan sangat malas.

"Sekali lagi, apa ada yg ingin membantu mencari Veena?! Dia juga teman kalian semua..!" Sambung Mr.Willy.

Lagi2 semuanya terdiam, bahkan ada yg tidak peduli dan langsung masuk ke dalam kamar.

"Percuma saja! Kenapa kalian semua tidak peduli?!! Aku akan mencarinya sendiri!!" Ucap Xavier tegas, kemudian ia pergi dari sana. Ia benar2 merasa kesal terhadap respon mereka semua.

"Wth?! Mereka tidak memiliki perasaan!!" Ucapnya yg masih kesal.


Xavier berjalan di luar penginapan. Ia belari-lari di sekitar pantai sambil memanggil-manggil nama Veena.

"Kak Veena! Kak Veena?!!"

Ia sangat khawatir dengan keadaan Veena, kenapa sama sekali tidak ada yg peduli padanya.










Setelah mengelilingi sekitar pantai, Xavier ingat jika di dekat pantai ada sebuah jembatan buntu. Ia pun mencoba mencarinya kesana.

Jaraknya cukup jauh untuk berjalan kaki, ia terus berlari agar cepat sampai disana. Ia bahkan tak berhenti meskipun sudah terengah-engah.



**








Sesampainya disana, ternyata benar.. Ia melihat Veena yg duduk di pinggir jembatan menghadap ke arah pantai. Angin berhembus kencang malam itu. Xavier langsung berlari ke arah Veena.

"Kak Veena!!" Panggilnya dengan sekuat tenaga. Veena langsung menoleh ke belakang saat mendengar suara Xavier.

"Xa-xavier...?" Ucap Veena, ia pun perlahan berdiri.

"Kenapa kau ada disini? Aku sangat mengkhawatirkan mu...!" Ucap Xavier, ia bahkan langsung memeluknya tanpa dengan erat/

"Xavier..?" Ucap Veena yang terkejut.

"Tolong jangan membuat ku khawatir seperti ini.. Aku takut sesuatu terjadi padamu.." Ujar Xavier yg semakin mengeratkan pelukannya.

"U-uh? Ma-maafkan aku..." Veena pun membalas pelukannya.

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang