20. I'm Sorry, Veena

297 18 0
                                    

Musim gugur pun tiba, pemandangan indah dimana daun2 menjadi kuning dan juga bunga2 berguguran. Anggota klub sepak bola sedang mengadakan latihan di lapangan sekolah. Terlihat Nico yg sedang bersemangat mengikuti latihan.

"Franz, tangkap ini!" Ucap Nico sambil mengoper bola ke arah temanya.

Tiba2 saat itu guru pelatih sepak bola membawa banyak orang-orang asing ke lapangan.

"Anak-anak, berhenti sebentar." Ucap sang pelatih.

Semua anggota pun berhenti sejenak lalu mengerumuni pelatih. Saat itu Nico terus di tatapi oleh beberapa orang-orang asing itu. Ia membuang muka pada mereka. Namun, di saat itu juga Nico merasa kalau pernah melihat orang-orang itu. Ia berusaha terus mengingatnya, ia semakin terkejut saat ingat orang-orang itu adalah teman masa kecilnya.

"Me-mereka????!!" Gumamnya.

Orang-orang itu pun menghampiri Nico.

"Lama tidak bertemu ya, Nico?"

Nico membuang muka kepada mereka , setelah itu ia pun menjaga jarak dari mereka.

Saat itu pelatih mengumumkan bahwa ada latihan pertandingan dengan klub sekolah lain meskipun ini diadakan secara mendadak. Kedua belah pihak dengan senang hati menyetujuinya.

Pertandingan pun dimulai, banyak orang2 yg menonton kebetulan saja pertandingan baru di mulai saat jam istirahat.

"N-Nico...?" Ucap Erika saat menonton Nico, ia juga mengenal teman lama Nico karena ada beberapa sekolah di SMP yg sama.

Saat itu Nico berusaha untuk fokus, namun ia selalu teringat dengan masa lalunya. Beberapa kali bola dilewatkan saat team nya mengoper ke arahnya.

"Ma-maafkan aku.." Ujar Nico kepada anggota team nya.

Di sisi lain, Xavier juga mengajak Veena untuk menonton pertandingan itu dari jauh.

"Ayo kita menonton lebih dekat?" Ucap Xavier.

"Ti-tidak usah.. disini saja." Ucap Veena.

"Bukankah ada seseorang yg ingin kakak lihat disana?" Ucap Xavier sambil tersenyum.

Veena pun berusaha mengalihkan pandangannya, kini wajahnya mulai memerah.

"Tidak perlu malu begitu kak. Ayo!" Xavier pun langsung menarik tangan Veena.

Kedua team berusaha dan berjuang menggiring dan mengoper bola satu sama lain.


Dan akhirnya team Nico pun menang. Kedua team saling bersalaman dan berterimaksih.

"Selamat ya atas kemenanganmu. Kau benar2 berubah sekarang." Ujar salah seorang teman masa lalu Nico.

"Berisik!" Ucap Nico yg mulai membuang muka.

"Eh? Kau ternyata bisa biara ya.. kupikir dari awal kau diam saja karena kau masih tidak bisa bicara hehe." Sambung orang itu.

Nico sangat kesal dengan perkataan orang itu. Ia terus berusaha menahan emosinya.

Di sisi lain....

"Wah... pangeran mu hebat sekali ya?" Celetuk Xavier. Veena pun terkejut lantas menolehnya.

"Pa-pangeran?" Ujarnya.

"Kak.. coba temui dia dan ajak dia bicara setelah pulang sekolah." Sambung Xavier.

"Yang kamu maksud... Ni-nico?" Ucap Veena pelan.

I HOPE...[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang