6||DIA KEMBALI

53 3 0
                                    

Bertemu denganmu yang pernah hadir di masa lalu adalah sebuah kenangan yang akan menghangatkan memoriku atau mungkin membakar memoriku
🌷

Pagi ini Lita bangun sangat awal dari biasanya. Entah apakah karena faktor hari atau suasana hatinya. Lita beranjak dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya dan bersiap-siap.

Di meja makan ini sudah ada berbagai makanan yang tersaji sangat rapi. Lita menarik kursi yang ada di ujung meja makan dan kemudian duduk sambil menikmati sarapannya bersama dengan Brian dan Bi Ratih.
"Kemana aja lo bang?",tanya Lita kepada Brian karena Brian baru pulang kemarin malam.
"Ada praktek di luar kota",jawab Brian datar.
"Oh",ucap Lita ber-oh-ria.
"Kenapa? Kangen lo ya",Brian menggoda adik satu-satunya itu.
"Ogah gue kangen sama elo bang",ucap Lita sambil memasukkan sesendok nasi ke mulutnya.
"Bilang aja kangen napa",goda Brian.
"Nggak!",jawab Lita sedikit berteriak.
Tok..tok..tok!

Lita mendengus kesal karena ulah kakaknya dan kini seseorang tengah mengetok pintunya dengan keras. Brian yang melihat raut wajah adiknya itu hanya tersenyum geli.
"Udah abang aja yang buka",Brian bangkit dan pergi untuk membuka pintu. Sedangkan Lita melanjutkan sarapannya dengan wajah cemberut.
"Ehh Leo. Sini masuk ikut sarapan aja langsung. Ah,tuh si Lita lagi ngambek. Sana ajak ngomong dia. Gue lagi males sama dia",ucap Brian.
"Siap",ucap Leo dan langsung menghampiri Lita yang masih sibuk dengan makanannya.
"Ehem",suara deheman khas laki-laki itu mengalihkan perhatian Lita dari makanannya.
"Selamat pagi Litania Violetta Ashley",ucap Leo sambil tersenyum manis.
"Bacot lo. Sini duduk",ajak Lita dengan nada datar
"Kenapa tuh mukak pagi-pagi udah di tekuk aja",ucap Leo sambil mengambil sepotong roti.
"Mana tuh si Bang Brian. Mau gue pecahin dah tuh palanya",geram Lita. Sedangkan Brian kini sudah ada di kamarnya untuk menghindaruli amukan adiknya itu.
"Tau dah. Udah jangan marah-marah mulu napa. Ntar cepet tua lagi",ujar Leo.
Pletak!

Lita menghadiahi Leo dengan sebuah jitakan pedas darinya. Sedangkan Leo hanya mengusap-usap dahinya yang terasa panas.
"Adaww!",pekik Leo.
"Makanya diem. Udahlah yuk berangkat",ucap Lita sambil mengambil tas nya yang ada di atas meja kemudian keluar dari rumahnya.
"Iya-iya Lita",ucap Leo berjalan mengikuti Lita
***
Lita langsung duduk di kursinya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangannya. Ia berangkat lebih pagi dari biasanya hari ini.

Abby menggebrak meja Lita yang membuatnya berjengit kaget sedangkan Abby hanya tertawa kecil.
"Anjir sialan lo",hardik Lita.
"Pagi-pagi udah lemes aja lo",ucap Abby.
"Diem lo",ketus Lita.
Tak lama kemudian Nanda dan Gita memasuki ruangan kelasnya bersama dengan anak-anak yang lain.
"Kenapa lo?",tanya Nanda pada Lita.
"Gue kesel banget sama Bang Brian",geram Lita.
"Lahh emang kenapa?",tanya Abby.
"Paling adu mulut dia",sela Gita.
"Yaampun Lita. Masalah itu doang jugaan",Abby memutar bola matanya malas.
"Lo nggak berubah yaa Lita",Nanda hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu.
"Btw gue ada kabar nih",ucap Abby.
"Apaan?",tanya Nanda.
"Di kelas kita bakalan ada murid baru sih katanya. Cewek lagi. Cantik sih katanya. Pindahan dari London",jelas Abby.
"Haa? London?",batin Lita
"Ohh",jawab Gita
"Ih kalian kok gitu sih responnya",Abby menggerutu.
"Terus apaan lagi?",tanya Gita.
"Yaa heboh dikit kek",jawab Abby.
"Sorry ya gue gak seheboh kayak lo",ucap Gita.
Lita dan Nanda hanya menggeleng mendengarkan obrolan yang tak bermutu itu.
Tak lama kemudian Bu Farida memasuki ruangan kelas 11 IPA 1 bersama dengan seorang gadis yang wajahnya familiar di mata Lita. Ia masih ingat dengan gadis itu. Karena gadia itu hadir saat Lita kelas 3 SMP. Kenapa Lita masih ingat dengannya? Karena Lita kecelakaan saat ia kelas 1 SMP. Jadi Lita masih ingat dengan semua hal yang terjadi saat ita kelas 2 dan 3 SMP. Bahkan ia sempat bertemu saat ia bersama Leo saat mereka sedang jalan-jalan.
"Olive?",gumam Lita.
"Ehh lo kenal Lit?",tanya Nanda.
Lita hanya tersenyum tipis.
"Selamat pagi anak-anak",sapa Bu Farida.
"Pagi Buk",jawab murid-murid serempak.
"Di kelas ini akan ada anak baru. Silahkan kenalkan diri kamu",ucap Bu Farida.
"Hai. Nama gue Olive Tritania Amara. Kalian bisa panggil gue Olive. Gue pindahan dari London. Semoga kita bisa menjadi teman",ucap Olive dengan senyuman manisnya.
"Silahkan duduk di bangku kosong yang ada",ucap Bu Farida.
Olive berjalan mendekati Lita. Ia duduk di bangku kosong yang ada di sebelah bangku Lita. Ia tersenyum evil menatap Lita. Sedangkan Nanda hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
***
Kring!
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan menuju kantin. Sedangkan Lita masih duduk di bangkunya dan sedang melamun. Sahabat Lita yang meihat itu langsung menyadarkan Lita dari lamunannya.
"Woy Lita!",pekik Abby.
Lita hanya berjengit kaget dan mendaratkan jitakan pedasnya di dahi Abby.
"Aww!",Abby meringis sambil mengusap dahinya yang terasa panas.
"Ngagetin aja lo",ketus Lita.
"Ya lo sih ngelamun mulu",ucap Abby.
"Mikirin apa sih Lit?",tanya Gita.
"Ehh nggak ada",jawab Lita.
"Kuy kantin",ajak Nanda.
Mereka berjalan menuju kantin dan memilih tempat duduk yang pas. Nanda bangkit dari duduknya dan memesan 4 mangkuk bakso dan 4 gelas es jeruk. Mereka menyantapnya dengan lahap.
"Permisi. Gue boleh gabung nggak?",tanya seseorang yang suaranya sudah sangat Lita kenal.
Ia langsung mendongak dan menatap orang itu. Dan benar.
"Eh Olive. Sini duduk",Gita menggeser sedikit posisi duduknya sehingga Olive bisa duduk di sebelahnya.
"Gue nggak ganggu kan?",tanya Olive manis.
"Ya enggaklah",jawab Abby enteng.
"Eh iya kita belum kenalan yaa. Gue Abby",ucap Abby sambil tersenyum manis.
"Gue Nanda",ucap Nanda dsngan nada datar.
"Gue Gita",ucap Gita sambil tersenyum.
"Gue yakin lo pasti tau gue. So,gue nggak perlu kenalin diri gue lagi,kan?",tanya Lita.
"Iya gue masih inget kok",ucap Olive dengan seringai iblisnya.
Sedangkan teman-teman Lita hanya diam karena tidak tau tentang mereka berdua dan memilih untuk diam karena mereka tidak ingin membangunkan singa yang sedang tidur. Dilihat dari wajah Lita yang sangat datar. Ia sedang tidak baik-baik saja.

Tring!
Bel masuk kelas telah berbunyi,dengan segera Lita beranjak dari kantin dan segera menuju kelasnya. Pelajaran berlangsung hanya setengah karena guru dipanggil untuk mengadakan rapat dadakan. Lita mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu.
Litania Ashley : temuin gue di rooftop
Lita langsung beranjak dari duduknya dan pergi ke rooftop. Sendirian.

Disini,di rooftop seorang laki-laki sedang bersama dengan seorang gadis. Gadis itu hanya menatap kosong ke depan.
"Kenapa lo ngajak ketemu disini?",ucap laki-laki itu.
"Dia kesini lagi Yo",pekik Lita.
"Dia siapa?",tanya Leo.
"Olive",ucap Lita menurunkan nada bicaranya.
Leo hanya mematung mendengarkan kabar itu. Ia tidak bisa berucap apapun. Mengingat kejadian beberapa tahun silam.
"Dia pindah?",tanya Leo datar.
"Iya",jawab Lita.
"Gue takut Yo",lirih Lita.
Leo menatap Lita yang sedang menangis kecil dan kemudian menyandarkan kepala Lita di bahunya. Gadis itu menangis sendu. Sungguh menyayat hati Leo.
"Jangan nangis Lit. Gue bakalan ngelindungin elo",ucap Leo sambil mengusap pelan rambut Lita.
"Gue nggak mau itu terjadi lagi Yo",ucap Lita sesenggukan.
***

Hai👋
Jangan lupa tinggalin komen yaa:)
Biar jadi semangat lagi nulisnya

Ketjup💋

Memory✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang