Aku mohon,bersama lah denganku. Aku takut berjalan sendirian
🌻Pagi ini Lita berangkat lebih awal karena ini adalah hari ia mendapatkan jadwal piket. "Sungguh melelahkan",batin Lita yang bahkan belum sampai di kelasnya.
Lita sudah meletakkan tasnya di atas meja,namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Sebuah mawar merah!
Lita mengambil bunga itu dan hendak meletakannya di meja Abby karena ia fikir ada seseorang yang salah mengirimkan bunga. Namun ia melihat surat yang ada di kertas itu dan kemudian membacanya. Mata Lita melotot ketika melihat namanya tertera di surat itu.
Beberapa waktu kemudian ada suara seseorang yang berlari di sepanjang koridor dan berhenti di depan kelas Lita. Lita mulai membayangkan hal-hal yang negatif. Dan sampai akhirnya dia benar-benar kesal setelah melihat siapa yang tengah berdiri di depan kelasnya dengan nafas yang ngos-ngosan.
"Anjirr lo bikin gue takut aja tau nggak!",bentak Lita.
"Lo juga. Ngapain cobak isi acara berangkat awal banget. Lo tau,gue tuh dari rumah lo ke sekolah dengan kecepatan 200km/jam tau nggak!",kata orang itu panjang lebar dengan nafas yang belum teratur.
"Ya sorry Yo. Gue lupa ngasik tau lo. Ini aja gue inget tadi pagi kalok gue ada piket hari ini",ucap Lita.
"Iya iya",ucap Leo ketus. Ia memperhatikan benda yang dibawa oleh Lita.
"Apaan tuh",Leo mengambil bunga dan surat dari tangan Lita tiba-tiba.
"Ehh-enggak tau tuh tadi ada di atas meja",ucap Lita acuh.
Leo mulai membaca surat itu dengan teliti.Haii
Aku harap kamu masih inget sama mawar merah kesukaan kamu Tan
Dan pastinya masih inget sama aku ya
Hehehe
Akhirnya kita ketemu,Litania Violetta Ashley.
Oh iya. Aku kembali lho:)Erik S.A
Tangan Leo meremas surat itu dengan brutal. Lita yang melihatnya hanya mengerutkan keningnya pertanda bahwa ia tidak tau siapa pengirimnya karena ia belum membaca nama pengirimnya. Tangannya mengambil surat di tangan Leo yang sudah tak berbentuk surat lagi dan membaca nama pengirimnya.
"Erik S.A?",gumam Lita."Ini siapa Yo?",tanya Lita.
"Mending lo nggak usah deket-deket sama dia Lit! Gue nggak mau lo dalam bahaya!",tegas Leo yang kemudian keluar dari kelas Lita dan menuju ke kelasnya. Sedangkan Lita hanya mematung di tempatnya karena masih bingung dengan ucapan Leo.
"Dia siapa?",gumam Lita.***
Bel istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu,namun Lita masih duduk di bangkunya dan menatap kosong bunga mawar di tangannya. Sedangkan Abby kini tersenyum jahil kepada Lita. Bukan Abby namanya jika tak berulah.
"Darr!",teriak Abby mengejutkan Lita.
Lita tersentak kaget karena 'kejutan' dari Abby.
"Sialan lo!",umpat Lita.
"Lo sih ngelamun mulu. Mikirin apa sih?",tanya Abby.
"Lo sakit?",tanya Nanda sambil menempelkan punggung tangannya ke dahi Lita.
Lita menepis halus tangan Nanda.
"Eng--enggak apa-apa kok",jawab Lita.
"Tuh bunga kalok lo nggak mau kasik gue aja kalik",ucap Gita.
"Ambil aja",Lita menyodorkan mawarnya pada Gita. Sedangkan Gita hanya bersorak gembira.
"Tuh mawar dari siapa?",tanya Nanda
"Enggak kenal",jawab Lita acuh.
"Lo beneran gapapa? Lo nggak lagi sakit kan? Tuh muka pucet amat soalnya",ucap Nanda khawatir
"Iya Nanda. Gue gapapa kok",ucap Lita tersenyum manis."Hai",sapa seseorang yang kini tengah berdiri di hadapan Lita.
"Apaan sih lo Yo. Sok imut banget",ketus Gita.
"Apaan sih lo. Ganggu aja",desis Leo. "Eh Lit. Lo kenapa. Kok pucet amat?",tanya Leo.
"Gue gapapa Yo",balas Lita.
"Yakin?",ucap Leo memastikan.
"Iya",ucap Lita tenang
"Kantin kuyy. Laper gue liat kalian sweet banget",ajak Abby.
"Kuy!"***
Mereka ber-8 berjalan menuju kantin. Bayu,Afka dan Rakta sebenarnya sudah menunggu Leo keluar dari kelas Lita. Dan kini mereka sudah berjalan bersama menuju kantin.Leo menatap Lita cemas karena melihat wajah Lita yang pucat. Sangat-sangat pucat. Tatapannya kosong. Entah pergi kemana jiwanya sekarang ini.
Gubrak!Tubuh Lita ambruk seketika. Namun untungnya Leo berhasil menangkapnya dengan cekatan karena sejak tadi Leo sudah memperhatikan gerak gerik Lita. Leo membawa Lita menuju UKS,sedangkan teman-temannya sudah pergi ke kantin karena paksaan Leo.
Disini,diruangan yang bernuansa putih ini Lita berada. Dengan Leo yang masih setia mengarahkan minyak ke arah hidung Lita. Tak berapa lama kemudian,bulu mata Lita bergetar. Ia membuka matanya.
Leo yang melihatnya membuang nafasnya lega. Bersiap-siap untuk memarahi sahabatnya ini.
"Lo kalok sakit bilang dong! Bikin orang khawatir aja!",kesal Leo.
"Ahh elah baru jugaan sadar udah dimarahin aja",ucap Lita kesal juga.
"Lo pasti belum sarapan kan? Gue beliin dulu. Lo tunggu di sini. Jangan kemana-mana!",tegas Leo
"Iya iya Abang Leo bawel",ucap Lita.Leo keluar dari ruangan itu dan pergi menuju kantin. Sedangkan Lita sedang mengeluarkan sebuah surat dari saku rok nya. Ia membacanya dengan teliti sampai berulang kali sambil memutar otaknya.
Leo masuk ke ruangan tersebut dengan membawa sepiring nasi goreng dan segelas jus jeruk. Lita yang melihat kehadiran Leo,langsung memasukkan kembali surat itu ke sakunya. Ia tersenyum manis ke arah Leo.
"Kenapa lo?",kening Leo mengkerut.
"Gapapa",ucap Lita santai masih dengan senyumnya.
"Yaudah makan",cuek Leo menyodorkan nasi goreng dan jus itu ke hadapan Lita.
Lita menerimanya tanpa basa-basi dan langsung melahapnya hingga tandas.
"Giliran makan aja lo nggak peduli sama gue",desis Leo.
"Apuaan?",tanya Lita dengan mulut yang masih terisi penuh.
"Makan aja lo. Bacot mulu",ketus LeoTanpa memperdulikan ocehan Leo,Lita melanjutkan makannya.
"Udah sembuh?",tanya Leo sinis.
"Udah",Lita menunjukkan deretan giginya.
"Lo mau di sini atau balik ke kelas?",tanya Leo.
"Gue ke kelas aja deh",Lita beranjak dari tempat tidurnya yang dibantu oleh Leo.***
Lita merebahkan dirinya di atas kasur kesayangannya. Ia sedang mendengarkan lagu favoritnya.
Ting!
Ponsel Lita berdenting yang menandakan ada pesan masuk.
Lita membulatkan matanya setelah melihat pesan itu.
081695******
Jumpa lagi Lita
***Haii
Udah ada ig nya Leo sama Lita lho
Follow yaa
@leodevano_
@litania.ashley
Jangan lupa follow ig aku juga yaa
Hehehe
@listyadewwKetjup💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory✔️
Teen FictionSemua orang pasti ingin merasakan indahnya masa remaja bersama orang-orang yang kita cintai. Dan akan selalu bisa mengenangnya di dalam memori yang manis. Begitupun dengan Lita. Selalu ingin agar memori masa lalunya kembali:)