20|| LAGI?!

20 3 2
                                    

Sore ini Leo, Bayu, Afka dan Rakta berkumpul di cafe Lintang. Cafe favorite mereka untuk tempat sekedar nongkrong dan wifi-an.

Mereka sudah duduk di meja yang sudah ada minuman dan cemilan yang mereka pesan. Tujuan mereka berkumpul hari ini adalah masalah Erik lagi.

"Kita ngapain sekarang nih? Gue bingung", ucap Afka sambil menyedot milkshake strawberry nya.

"Kalok gue tau, nggak mungkin gue ngajakin lo semua kesini", balas Leo dengan sedikit..
Kesal.

"Udah-udah. Rencana kita apa sekarang?", tanya Bayu.

"Gue mau nanya sama lo. Kita apain si Erik?", tanya Leo.

"Gue pikir mending kita laporin aja tuh anak ke BK. Biar di drop out tuh anak", saran Rakta.

"Enggak", Bayu memotong pembicaraan Rakta. "Gue nggak setuju."

"Trus kita ngapain?", tanya Leo yang bungkam dari tadi.

"Kita kasih pelajaran aja deh. Biar dia kapok", ucap Afka menggebu-gebu.

"Ide bagus", senyum smirk terbit dari bibir manis Bayu.
***

Brakk!

Suara dobrakan pintu yang sangat kuat memekakkan telinga pendengarnya. Leo mengatur nafasnya yang sudah sangat tidak beraturan itu. Ia menatap sekelilingnya untuk mencari keberadaan seseorang. Namun, kosong.

Leo beranjak dari gudang sekolah dan pergi menemui teman-temannya. Leo sudah benar-benar kehabisan cara untuk membuat Erik jera. Kini sepertinya Erik kembali berulah.

"Dia nggak ada di gudang." ucap Leo panik.

"Kita mencar!".

Sudah terhitung 2 jam mereka melakukan pencarian Lita yang hilang. Fikiran mereka benar-benar tertuju pada pelaku yang tidak lain dan tidak bukan Erik.

"Shit!", umpat Leo sambil meninju dinding putih pembatas sekolah.

"Kemana lagi?", tanya Rakta.

"Apa mungkin Lita ada di luar sekolah?", cetus Afka yang membuat otak teman-temannya benar-benar bekerja keras.

"Bisa jadi", ungkap Bayu.

"Cuma ada 1 tempat tua yang deket sekolah ini. Lo pada tau kan?", ucap Leo.

"Let's go!"
***

Flashback on

Lita berjalan menuju kelasnya sendirian. Leo sudah pergi entah kemana. Epiphany katanya. Lita berjalan sambil bersenandung kecil.
Seperti hari itu, ada sebuah saputangan menutupi hidung dan mulutnya.

Lita memberontak sekuat tenaga, namun pandangannya lebih dulu menghitam dan gelap.

Sedangkan Leo, kini sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya.

From 081695******
Kesayangan lo nggak akan selamat

Leo benar-benar memutar otaknya kali ini. Ia baru sadar yang dimaksud orang yang Leo yakini adalah Erik itu Lita.

Leo berlari sekuat tenaga menuju gudang sekolah. Namun ia tidak menemukan apapun.

Flashback off

Leo berlari sekuat tenaga menuju ke gudang tua yang ada cukup dekat dari sekolah. Perasaannya benar-benar tidak tentu saat ini. Rasa takut, cemas, dan trauma bercampur menjadi satu. Leo sadar ia tidak bisa menjaga Lita dengan baik. Ini sudah kedua kalinya Lita mengalami hal ini. Emosi Leo benar-benar diubun-ubun saat ini.

Leo mendobrak pintu gudang itu dengan brutal. Sedangkan ketiga temnnya menatap ngeri. Leo tidak akan memaafkan siapapun yang sudh mencelakai Lita.

"Lita!  Lo dimana?! ", Leo berteriak memanggil nama Lita, namun tidak ada jawaban.

"Keluar lo! Siapapun yang udah nyembunyiin Lita, keluar lo sekarang!", Leo semakin mengeraskan suaranya. Emosinya benar-benar tidak dapat dibendung kali ini.

Suara tepukan tangan menggema di ruangan itu. Entah siapa orang itu. Dari posturnya terlihat seperti laki-laki. Hanya saja ia menggunakan hoodie hitam yang menutupi kepalanya hingga wajahnya.

"Siapa lo?!", Leo melangkah mendekati orang itu namun orang itu melangkah mundur.

"Maju satu langkah, dia mati", ancam orang itu sambil menunjuk ke arah pojok yang dimana ada Lita dengan tangan dan kaki diikat dan mulut tertutup yang dijaga 2 orang bodyguard.

"Lepasin dia!", Bayu yang sedari tadi hanya diam kini angkat bicara.

"Nggak segampang itu", orang itu tersenyu miring.

Dan..

Bugh!
***

Hai
Maaf lama updatenya.
Lagi sibuk banget nihh
Partnya juga pendek banget.
Mohon maaf yaa
Jangan lupa vote dan comen ya
Thanks:)

Memory✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang