Jika melepaskanmu adalah keputusan terbaik, baiklah akan ku lakukan dengan ikhlas. Jika dengan kepergianku juga kau bahagia, baiklah
🌹Pagi ini Leo sudah bisa masuk sekolah seperti biasa meskipun harus mendengar ocehan Lita yang benar-benar membosankan. Setelah mnedengar ocehan Lita selama lebih dari 25 menit, mereka pun sampai di sekolah.
Setelah kejadian itu, Erik hilang kabar. Namun Leo mendapat kabar dari Bayu bahwa Erik kembali ke Amerika. Sedangkan keberadaan Olive masih menjadi pertanyaan.
Mereka memasuki area sekolah dengan posisi Leo membekap mulut Lita. Lita sudah memberontak sekuat tenaga, namun apa daya. Leo jauh lebih kuat daripada dia. Ia pun pasrah mengikuti langkah Leo.
"Eh-eh lo apain anak orang Yo?."
Itu suara Afka yang datang dari arah belakang."Ngoceh mulu dia.", sahut Leo sambil menunjuk Lita yang ada di bawah kendalinya dengan dagu.
"Eh bentar deh, kok ada yang aneh ya?", gumam Afka sambil mengusap dagunya.
Leo pun berlalu meninggalkan Afka yang masih sibuk berfikir. Afka pun terlonjak kaget setelah selesai memikirkan ada yang aneh. Ternyata..
"Oy Leo! Lo ngapain sekolah!", teriak Afka yang mustahil didengar oleh Leo karena Leo sudah menaiki tangga untuk mencapai kelasnya.
Leo mengantarkan Lita sampai di tempat duduknya dengan tangan Leo yang masih membekap mulut Lita.
"Apaan nih?", tanya Abby yang heran dengan sikap Leo dan Lita.
"Lo jagain dia. Jangan kasik kabur, oke?", pesan Leo sebelum ia menjauhkan tangannya dari mulut Lita.
Leo melepaskan bekapannya dan segera berlari keluar kelas Lita. Orang yang melihat Leo lari dengan kecepatan yang lumayan hanya menggelengkan kepala.
"Leo sialan lo!", teriak Lita dari dalam kelasnya.
"Eits jangan kabur lo", Gita memegang tangan Lita yang baru saja ingin mengejar Leo.
"Sialan lo Leo!", teriak Lita.
"Emang Leo ngapain lo?", tanya Nanda serius.
"Dia gue marahin gara-gara udah berangkat sekolah sekarang, padahal kan masih sakit", Lita mendumel sedangkan temannya hanya membulatkan mulutnya. Tak lama kemudian mereka semua tersadar.
"Leo sialan lo!", teriak mereka bersamaan.
***
"Lo ngapain udah sekolah sih?", ujar Rakta yang frustasi melihat keadaan Leo saat ini. Di wajahnya masih ada sebuah perban di atas dahinya."Bosen gue di rumah", jawabnya dengan santai sambil menyedot segelas jus alpukat.
Sekarang sudah jam istirahat. Mereka berkumpul di kantin sambil berbincang-bincang sesekali mereka tertawa.
Dari mejanya, Leo bisa melihat Lita yang menatap kesal ke arahnya. Leo hanya terkekeh geli melihat wajah kesal Lita.
"Terus Lita nggak marah lo sekolah dengan keadaan gini?", tanya Afka.
"Lo, balik badan semua", perintah Leo yang dilakukan oleh teman-temannya.
Pemandangan yang menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory✔️
Novela JuvenilSemua orang pasti ingin merasakan indahnya masa remaja bersama orang-orang yang kita cintai. Dan akan selalu bisa mengenangnya di dalam memori yang manis. Begitupun dengan Lita. Selalu ingin agar memori masa lalunya kembali:)