Aku tak tau apakah aku sudah mulai menyukaimu atau hanya sekedar rasa nyaman
🍎
Leo termenung memikirkan siapakah pelaku dibalik penyekapan Lita hari ini. Ia sungguh-sungguh tidak tenang. Bahkan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam namun ia masih duduk di sofa balkon.
"Argh! Siapa sih!", Leo mengerang frustasi karena masalah ini.
"Gue harus cari tau secepatnya. Gue harus tau siapa pelakunya yang udah nyekap Lita di gudang belakang sekolah", ucap Leo bermonolog.
Leo mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu.
KITA CAKEP DARI LAHIR(4)
Leo Devano: kalian udah tidur?
Bayu: susah tdr gue
Afka: gue jg
Rakta: selamat malam gaes:)
Leo Devano: gue lagi mikirin kejadian tdi. Pusing gue. Besok kalian bantu gue nyari pelakunya. Pokoknya hrus ktemu!
Rakta: ah elah bos. Iya"siap
Leo menonaktifkan ponselnya. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kasurnya. Harapannya agar ia bisa tidur nyenyak malam ini dan masalah Lita selesai. Leo mulai memenjamkan matanya hingga akhirnya ia pergi ke alam mimpi.
***
Leo sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini ia bangun lebih awal dari biasanya. Ia menyantap sarapannya dan pergi ke rumah Lita menggunakan motor sportnya."Lita buruan elah. Lama amat", keluh Leo yang sudah menunggu Lita selama lima menit di ruang tamu.
"Masih pagi jugaan. Lo juga ngapain cobak jemput gue pagi-pagi gini!", teriak Lita sambil mendumel dari dalam kamarnya.
"Bacot. Cepetan turun!", teriak Leo tak kalah kerasnya.
"Bawel", ucap Lita yang sudah turun dari kamarnya.
"Non Lita sarapan dulu", ucap Bi Ratih.
"Enggak usah Bi. Lita mau berangkat sekarang aja. Nih bocah satu nggak bisa nunggu lama", ucap Lita sambil melirik Leo. Sedangkan yang dilirik membalas dengan tatapan mata melotot.
Bi Ratih terkekeh geli dengan tingkah dua remaja di hadapannya ini. Lucu.
"Yaudah, aku berangkat dulu ya Bi", ucap Lita sambil menyalami tangan Bi Ratih.
"Leo juga ya Bi", ucap Leo dan ikut menyalami tangan Bi Ratih.
"Iya. Hati-hati ya non, den", ucap Bi Ratih sambil menutup pintu.
Motor sport milik Leo meninggalkan halaman rumah Lita. Menuju ke tempat ia menimba ilmu. SMA Bayanaka.
Leo tiba di sekolah pukul 06.10. Masih banyak waktu untuk bersantai-santai. Lita memilih untuk pergi ke kantin dan sarapan. Sedangkan Leo, ia pergi menuju taman di dekat perpustakaan.
Leo memijakkan kakinya di rumput taman itu. Terlihat sudah ada 2 orang yang duduk di bangku panjang yang tersedia di taman itu. Leo berjalan mendekatinya.
"Udah lama?", tanya Leo membuka percakapan.
"Baru aja", sahut orang itu.
"Afka mana Ta?", tanya Leo kepada Rakta
"Lo kayak nggak tau tuh bocah aja", sahut Rakta yang sedikit kesal dengan temannya yang satu itu.
"Kita mau ngapain hari ini?", tanya Bayu to the point.
"Gue mau nyelidikin masalah ini. Gue lagi curiga sama Erik. Karena Lita bilang orangnya itu kayak bule gitu. Terus manggil Lita Tan. Yang gue tau Erik selalu manggil Lita Tania", jelas Leo panjang lebar.
"Trus kita ngapain?", tanya Rakta yang masih belum paham.
"Kita cari bukti"
***
Flashback on:Suara derap langkah mendekat ke arah gudang. Seorang lelaki yang tengah berjongkok di depan seorang gadis yang menangis sesenggukan kini mendadak panik.
"Shit!", laki-laki itu mengumpat.
"Kita akan ketemu lagi. Jangan takut sama aku Tan. See you!", ucap laki-laki itu kemudian keluar dari dalam gudang.
Flashback off
***
Langkah Leo, Bayu, Afka dan Rakta membawanya ke ruang BK.Entah mengapa Leo merasa harus ke ruangan itu. Langkahnya terhenti saat melewati lorong sebelum ruangan BK."Kenapa bisa lepas?!", ucap seorang gadis dengan nada kesal.
"Gue juga nggak tau kenapa tuh bocah kesana!", sahut seorang lelaki dengan nada yang sama.
"Gue nggak mau tau! Pokoknya Lita harus jauh dari Leo!", ucap gadis itu yang membuat Leo membulatkan matanya.
"Gue? Lita?", gumam Leo.
Seusai mengatakan hal tersebut, gadia itu pergi meninggalkan lelaki yang mengacak rambutnya frustasi.
"Sip!", ucap Afka bersemangat.
"Lo ngapain?", tanya Bayu.
"Ngerekam percakapan mereka", ucap Afka enteng.
Tanpa menunggu teman-temannya, Leo berlari mendekati lelaki yang terduduk di lantai lorong sambil mengacak rambutnya frustasi.
"Lo!", sentak Leo sambil menarik kerah baju lelaki itu.
"Ngapain lo disini?!", tanya lelaki itu panik.
"Jadi lo yang udah nyekap Lita di gudang belakang! Iya?!", ucap Leo yang masih memegang kerah baju lelaki itu.
"Iya gue", ucap lelaki itu sambil tersenyum evil.
"Katanya lo cinta. Tapi kenapa lo tega buat dia ketakutan begitu?!", sentak Leo yang direspon senyuman evil oleh lelaki itu.
"Percuma lo buat wajah lo semenakutkan apapun. Gue Erik Sagara Alexy nggak bakalan takut sama lo!"
Bugh!
Sebuah bogeman mentah mendarat di pipi sebelah kiri Erik. Bukan Leo. Tapi Rakta yang memukulnya.
"Jaga omongan lo!", ucap Rakta tegas dengan sorot mata yang tajam.
"Sabar Ta. Nggak guna ngomong sama psikopat kayak dia. Buang-buang tenaga aja", cibir Afka yang diangguki oleh Bayu.
"Mending lo jauh-jauh deh sama Lita. Gue nggak mau lo ngelakuin hal lebih buruk lagi sama Lita", ucap Leo yang sarat akan nada mengancam.
"Jauh dari Tania? Lo gila?!", ucap Erik masih dengan senyum smirk.
"Lo yang gila!", Leo meninggikan nadanya.
"Udah Yo. Jangan diladenin lagi deh. Percuma", ucap Bayu yang berusaha menenangkan Leo.
"Masalah kita belum selesai. Gue pastiin lo bakalan di-drop out dari Bayanaka", ucap Leo yang kemudian berlalu dari hadapan Erik.
Masih jelas terdengar umpatan Erik. "Shit!"
***Hai..hai
Kelamaan update nih
Maap yakk
Jangan lupa kasih kejora yaa
See you💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory✔️
Teen FictionSemua orang pasti ingin merasakan indahnya masa remaja bersama orang-orang yang kita cintai. Dan akan selalu bisa mengenangnya di dalam memori yang manis. Begitupun dengan Lita. Selalu ingin agar memori masa lalunya kembali:)