9|| SIAPA?

37 3 0
                                    

Yang buruk harus segera dihindari sebelum terlambat.
Right?
🐞

"Leo! Tunggu gue!",teriak Lita sambil berlari mengejar Leo.
"Apaan sih?",jengkel Leo yang masih tetap berjalan meninggalkan Lita.

"Ih gue mau ngomong",Lita berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Leo.

"Apaan?",tanya Leo yang masih menatap lurus ke depan.

"Liat gue kek",kini Lita menghalangi jalan Leo. Lebih tepatnya berjalan mundur.
"Gue mau nga—aww!",ringis Lita yang terjatuh karena menabrak seseorang.

Leo berjongkok di depan Lita yang terjatuh di lantai.
"Lo gapapa kan? Ada yang luka? Makanya kalok jalan itu liat ke depan",ucap Leo sembari membantu Lita bangkit.
"Ada yang lu—"ucap Leo terpotong.
"Lo ngapain disini!",Leo tiba-tiba sedikit membentak ke arah belakang Lita.

"Eh hai",ucap orang itu.
"Lo ngapain disini!",ucap Leo ketus.
"Gue sekolah disini",jawab orang itu santai.

Deg!

Jantung Leo mencelos mendengar 3 kata itu.
"Apa?!",pekik Leo.

***
Kini Leo dan Lita ada di taman belakang sekolah. Mereka hanya saling diam. Lita tidak berani memulai percakapan dengan Leo yang tengah diselimuti amarah.

"Lo harus jauh-jauh sama dia!",ucap Leo tegas.
"Kenapa?",tanya Lita yang kebingungan dengan sikap Leo yang mendadak begini.
"Gue nggak mau lo dalam bahaya",tegas Leo.
"Dia siapa?",Lita mengernyitkan keningnya.
"Lo nggak perlu tau dia siapa",ketus Leo.
"Tapi—"
"Gue bilang jauhin dia! Gue nggak mau lo dalam bahaya!",bentak Leo.
"Gue cuma pengen tau dia siapa Yo",lirih Lita yang sudah meneteskan cairan hangat dari matanya.
"Dia.."
"Dia siapa!",teriak Lita.
"Dia Erik! Puas lo!",bentak Leo.
"Erik? Dia yang—"
"Iya. Dia yang ngirim mawar merah kemarin itu",ucap Leo lirih.
"Lo kenal?",ucap Lita yang mulai menghapus sisa-sisa air mata di pipinya.
"Gue cuma mau lo jauh-jauh dari dia",Leo menunduk.
"Gue nggak mau lo terluka",ucap Leo lirih.
"Hiks",tangis Lita yang semakin menjadi-jadi.

Leo memeluk Lita.

"Maaf Lit. Gue udah bentak lo. Gue cuma nggak mau lo dalam bahaya",ucap Leo. Ia tidak peduli jika seragamnya basah karena air mata Lita.
"Iya Yo",ucap Lita di balik dekapan Leo.
"Udah ah jangan nangis lagi",Leo menguraikan pelukannya.
"Iya abang Leo",ucap Lita sambil menghapus sisa-sisa air mata di pipinya.

Tanpa mereka sadari,seseorang yang berada tak jauh dari tempat duduk Leo dan Lita hanya bisa mengepalkan tangannya dan menahan amarahnya agar tidak menyakiti siapapun dan apapun yang ada di sekitarnya.

***
Bel pulang sekolah sudah berdering 4 menit yang lalu. Seperti biasa,Lita dan Leo pulang bersama.

Leo menyandarkan tubuhnya di depan mobilnya. Beberapa menit kemudian Lita datang dengan wajah yang berantakan dan sepertinya sedang kesal. Leo mengernyitkan keningnya.
"Kenapa lo?",tanya Leo.
"Gue kesel banget sama tuh guru botak. Ngasih tugas segunung mulu",gerutu Lita.
"Pak Jono maksud lo?",tanya Leo.
"Ya iyalah. Sumpah gue kesel banget sama tuh guru",Lita menggerutu,sedangkan Leo hanya geleng-geleng kepala.
"Emangnya berapa banyak dikasih tugas?",tanya Leo.
"30 soal beranak 2. Yang di halaman 52",ucap Lita yang masih kesal.
"Kayaknya gue juga punya tugas yang itu. Nanti sore gue ke rumah lo",ucap Leo.
"Iya"

Mobil Leo melesat meninggalkan lingkungan sekolah. Di mobil Lita masih tetap menggerutu tidak jelas.

Mobil Leo terparkir di depan kedai es krim favorit mereka. Dengan antusias dan semangat yang menggebu-gebu, Lita langsung masuk ke dalam kedai es krim itu. Leo tau apa yang bisa membuatnya berhenti menggerutu.Dan kini Leo hanya menggeleng-geleng. 'dasar bocah',gumam Leo.

Di hadapannya kini sudah ada 2 varian rasa es krim kesukaan Lita. Coklat dan stoberi.

Sedangkan Leo hanya mengaduk-aduk es krim rasa vanilanya dan menatap gadis di hadapannya yang sedang asik melahap es krim nya.

"Lo nggak mau es krim",tanya Lita yang sudah menghabiskan 1 cup es krimnya.
"Kadang gue heran sama lo",ucap Leo.
"Kenapa?",tanya Lita yang mulai menyantap es krim terakhirnya.
"Lo itu kayak bocah",ucap Leo santai.
"Enak aja. Gue udah gede ya",kesal Lita.
"Semerdeka lo aja deh",Leo mengalah karena ia tau bahwa berdebat dengan Lita tidak akan berakhir jika ia tidak mengalah.
"Nanti gue ke rumah lo jam 6",ucap Leo yang hanya dibalas anggukan oleh Lita.

Setelah 30 menit ada di dalam kedai itu,akhirnya Leo memutuskan untuk pulang.
"Udah?",tanya Leo.
"Udah",jawab Lita dengan cengiran

Setelah membayar semua es krimnya,Leo keluar dari kedai itu dan kemudian memasuki mobilnya.

Leo menatap ke sebelahnya dimana Lita duduk. Ia benar-benar heran dengan gadis ini.

Leo menatap Lita yang kini tengah tertidur di dalam mobilnya. Wajah damainya sungguh menenangkan hati. Leo hanya mengulas senyum tipis.

Leo sampai di depan rumah Lita. Namun Lita masih tertidur. Sepertinya gadis ini sangat kelelahan. Karena Leo tidak tega membangunkan gadis itu,akhirnya Leo menggendong Lita memasuki rumah Lita dan langsung menuju ke kamar Lita.

Leo melihat jam tangannya dan kini menunjukkan pukul 4 sore. Itu artinya ia mempunyai waktu selama 2 jam untuk tidur karena ia juga merasa sangat lelah hari ini.

Setelah berpamitan dengan Bi Ratih,ia langsung menancap gas dan pulang.

***
Tok..tok..tok!
Suara ketukan pintu rumahnya membuyarkan lamunan Lita yang tengah berbaring di sofa panjang rumahnya.

Ia beranjak dari sofa dan berjalan menuju pintu dengan perasaan kesal.

"Dateng juga lo",ketus Lita.
"Ya sorry. Gue ketiduran",ucap Leo sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"Janji jam 6,dateng jam 7. Lo udah telat 1 jam tau. Padahal rumah lo di sebelah rumah gue Yo",ujar Lita kesal.
"Ya sorry. Nih gue beliin es krim sama coklat. Gue rela lho pergi ke supermarket dulu buat beliin lo ini",ucap Leo drama.
"Bodo! Itu salah lo. Lagian gue nggak nyuruh lo buat beliin itu!",ujar Lita memalingkan wajahnya.
"Udah sih,gue udah minta maaf jugaan",ucap Leo.
"Nggak!"
"Yaudah besok gue traktir es krim lagi deh",rayu Leo.

Mata Lita seketika berbinar mendengar kata 'traktir' dan 'es krim'.

"Iya deh gue maafin. Tapi janji ya es krimnya",ucap Lita sambil menyambar plastik yang dibawa oleh Leo.
"Giliran disogok es krim aja langsung luluh lo",desis Leo.
"Jadi nggak ikhlas nih",ujar Lita mulai kesal.
"Iya-iya",ucap Leo pasrah jika esok ia harus menguras dompetnya.
"Yey!",pekik Lita.
"Makasih abang Leo",ucap Lita sambil memeluk Leo.

Leo speechless. Meskipun ini bukan pertama kalinya Lita memeluknya seperti ini,namun ada kehangatan yang menjalar di tubuh Leo saat ini.

'Demi lo Lit,gue rela berkorban apapun itu',batin Leo.
***







Haii
Udah follow akun ig nya Lita sama Leo?
Kalok belum,kalian bisa follow sekarang :v
@litania.ashley
@leodevano_
Bisa juga follow ig ku. Hehe:v
@listyadeww
See you next part.
Babay👋

Ketjup💋

Memory✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang