21|| ULAH OLIVE

14 2 0
                                    

Bugh!

Seseorang memukul bagian belakang kepala laki-laki ber-hoodie itu hingga terjatuh dan memegangi bagian belakang kepalanya sambil mengerang kesakitan.

Orang itu tak lain adalah Kevan.

"Lo selametin Lita. Gue sama temen-temen lo bakalan ngurus bodyguard ini", titah Kevan yang diangguki oleh Leo dan teman-temannya.

Leo segera berlari mendekati Lita, namun sayang bodyguard itu mengetahui pergerakannya. Untungnya dengan sigap Kevan, Afka dan Rakta menangani bodyguard itu. Dengan mudah Leo melepaskan semu ikatan pada tubuh Lita.

Kini Kevan sudah berdiri menghadap sosok berhoodie itu. Terlihat dari sorot matanya bahwa ia benar-benar sedng menahan amarahnya saat ini.

"Siapa lo?! Masih berani gangguin Lita?! Nggak kapok lo?!", ucap Kevan menggema di ruangan tua itu.

"Hahaha", suara tawa sosok berhoodie itu menggelegar. Leo dan yang lain mengerutkan kening.

"Masih waras kan lo?", tanya Afka yang bingung dibuatnya.

"Enggak! Gue udah nggak waras. Dan semua itu karena dia!", ucap sosok itu sambil menunjuk ke arah Lita yang berdiri di belakang Leo.

"Urusan lo apa? Ha!", Kevan meninggikan suaranya.

"Udah bukak aja penutup kepala lo sekarang. Gue tau itu pasti lo. Erik Sagara Alexy!", emosi Leo sudah berada pada puncak ubun-ubun.

"Hahaha. Akhirnya lo sadar juga. Iya ini gue. Kenapa? Lo takut sama gue?", Erik tersenyum licik.

"Bangsat!", Leo mengumpat kemudian langsung memukuli Erik dengan brutal.

"Yo! Udah. Dia nggak sendiri. Ada seseorang yang bantu dia", ucap Lita berusaha menghentikan aksi Leo.

"Bantu dia? Siapa?", gumam Rakta.

"Yang pasti dia cewek", ucap Lita.

"Siapa yang bantu lo dalam rencana ini?! Jawab!", Leo semakin mengeratkan genggamannya pada kerah baju Erik.

"Gue"

Sebuah suara khas perempun mengintrupsi percakapan oranh-orang itu. Semua berbalik dan betapa terkejutnya mereka saat menegtahui siapa yang berdiri di belakang mereka.

Olive.

Sesuai dugaan Leo. Pasti Olive lah dalang dibalik semua peristiwa ini.

"Lo! Dasar perempuan licik", umpat Leo saat melihat bagaimana ekspresi licik yang tercetak di wajah Olive.

"Iya, ini gue", ucapnya dengan tenang.

"Kenapa lo lakuin ini semua! Buat apa?!", ucap Leo.

"Gue lakuin ini karena lo Leo! Gue sayang sama lo!", ucap Olive dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tapi gue nggak ada perasaan apapun sama lo Olive! Lo ngerti nggak sih!", ucap Leo frustasi.

"Sorry otak gue udah nggak pahm tentang apapun selain lo",

"Gila lo ya", cibir Leo.

"Iya, gue gila karena lo", sahut Olive.

"Gue mohon jangan gini Liv. Lo bisa dapetin cowok yang jauh lebih baik dari gue", ucap Leo berusaha tenang.

"Nggak! Maaf Yo, gue ngelakuin ini", ucap Olive kemudian mengangkat tinggi sebuah balok kayu yang cukup besar kemudian ia arahkan pada Lita.

"Lita awas!", teriak Kevan

Brak!

***

Cie yang nunggu 😁
Maaf ya jarang update.
Aku baru selesai lomba, makanya baru dapet waktu buat update.
Jangan lupa vomment ya.
Karena kadang mood nulis tergantung vote:)
Thnks:)

Memory✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang