3||SEMUA AKAN KEMBALI

75 7 1
                                    

Memori hangat itu tidak akan pernah bisa terlupakan begitu saja.
💐

Pagi ini Lita bangun lebih awal,sehingga ia bisa lebih lama berkumpul dengan keluarganya. Ibunya,Ayahnya,Abang Brian dan Lita. Mereka duduk di meja makan dan menyantap sarapannya. Pancaran kebahagiaan selalu terlihat di wajah mereka. Mereka bercanda gurau sambil menikmati sarapannya. Beberapa menit setelah mereka selesai sarapan,terdengar suara ketukan pintu. Lita berpamitan kepada orang tuanya kemudian pergi ke sekolah.
“Yuk jalan”,ucap Lita setelah keluar rumah.
“Ahh elah gue kan pengen masuk dulu Lita”,rengek Leo.
“Udah siang. Masih mau masuk dulu?”,tanya Lita dengan wajah datar.
“Ehh nggak deh. Yuk”,ajak Leo yang kemudian pergi dari halaman rumah Lita mengendarai motor sport nya. Mereka selalu berangkat bersama. Always.
***
Kini mereka sudah ada di parkiran sekolah. Setelah memarkirkan motornya,Leo dan Lita berjalan menuju kelasnya masing-masing. Kelas mereka bersebelahan dan pastinya searah. Mereka berjalan melewati koridor dan akhirnya mereka berpisah di ujung koridor.
“Gue duluan yaa”,ucap Leo sambil melambaikan tangannya.
“Iya”,jawab Lita sambil melambaikan tangannya.
Di kelas Leo~
“Woy Leo!”,teriak Rakta dengan gayanya yang sok asik.
“Berisik!”,desis Leo.
“udah buat PR Fisika lo”,tanya Bayu menghampiri Leo yang sudah duduk di sebelahnya.
“Udah lah,seperti biasa”,ucap Leo sambil membuka bukunya.
“Lah buku gue mana?!”teriak Leo yang mengundang perhatian seisi kelas.
“Astaga Leo! Ngagetin aja lo”,pekik Bayu sambil mengelus-elus dadanya.
"Buku gue ilang Bay!”,Leo menepuk pundak Bayu dengan kasar.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Bella-teman kelas Leo melihat siapa yang datang. Kemudian ia berteriak memanggil Leo
“Leo! Ini dicariin sama Lita!”,teriak Bella memanggil Leo
“Ehh buset dah suara lo Bel”,Leo datang dan menghampiri Lita.
“Nih buku lo ada di tas gue”,ucap Lita sambil menyerahkan buku kepada Leo. “Atau jangan-jangan buku gue ada di elo lagi?”tebak Lita ragu-ragu. Dengan kecepatan kilat,Leo kembali ke dalam kelasnya untuk mencari buku Lita. Ia mengobrak-abrik isi tasnya. Setelah menemukan apa yang dicari,ia segera keluar untuk menghampiri Lita.
“Lita! Iya nih buku lo ada di gue”,ucap Leo sambil menyerahkan bukunya.
“Thanks ya”,ujar Lita setelah mengambil bukunya dan menyerahkan buku Leo.
“Oke”,Leo kembali ke dalam kelasnya.
“Ada apa lo sama Lita?”,Afka menaik-turunkan alisnya.
“Buku gue ketuker sama dia. Kayaknya kemarin malem deh”,Leo seperti sedang berusaha mengingat-ingat kejadian kemarin.
Flashback on
“Eh Lita gue udah selesai nih. Elo udah belum?”ucap Leo dengan nada mengejek.
“Bacot lo!”,ucap Lita sinis.
“Aduduh kasihan sayangku belum selesai ya? Hahaha”,Leo memancing emosi Lita.
Pletak!
Sebuah jitakan maut mendarat di kening Leo.
“Aduh! Sialan lo’’,ucap Leo sambil mengelus-elus jidatnya yang terasa panas.
“Sukurin!”,Lita tertawa kecil melihat ekspresi Leo.
10 menit kemudian..
“Beres!”ucap Lita sambil menepuk tangannya seolah-olah ada debu di tangannya. Lita meletakkan bukunya di atas buku Leo.
“Yaudah gue balik ya”,Leo mengambil buku sembarang.
“Udah sono balik”,Lita mendorong tubuh Leo keluar kamarnya. “Good night Lita “,Leo tersenyum manis sambil mengedipkan sebelah matanya.
“Najis gue. Sana balik”,Lita mengantar Leo sampai ke depan rumah
Flashback off

Pelajaran dimulai. Bukannya Bu Farida selaku guru fisika yang hadir,namun Bu Tisa selaku guru BK yang hadir menyampaikan pesan untuk mengumpulkan PR Fisika. Alex selaku ketua kelas mengumpulkan PR untuk dikumpulkan di meja Bu Farida. Dan keadaan kelas saat ini bebas. Bebas untuk berkeliaran. Kelas itu namapk seperti kapal pecah. Melihat keadaan yang kacau itu,Leo keluar dan menuju rooftop untuk mendapatkan ketenangan. Bukan hanya Leo yang ada di sana. Banyak siswa yang rata-rata seperti Leo ada di sana. Leo mengedarkan pandangannya dan ia segera menuju pojokan. Ia duduk di sana sambil mengetikan sesuatu di ponselnya.
KITA CAKEP DARI DULU (4)
Leo Devano    : Gue ada di rooftop. Buruan kesini.
Afka Rivano       : Ada cewek nggak?
Rakta Abrisam  : Otewe
Bayu Angkasa    : Hm
Tak lama kemudian,teman-teman Leo datang. Mereka menghabiskan waktunya disana sampai jam istirahat. Hanya memandang langit yang cerah itulah hal yang mereka sukai.
Triing!
Bel istirahat telah berbunyi. Semua siswa berlarian menuju kantin. Begitu juga dengan Leo dan teman-temannya langsung menuju kantin untuk makan. Mereka selalu ada di pojok kantin. Mereka memesan makanan dan menyantapnya dengan lahap.
“Bro,hari ini kan hari Sabtu,kita hangout yuk”,ajak Bayu.
“Boleh juga tuh. Pusing gue,perlu cuci mata sekali-sekali”,Afka menyetujui usulan Bayu.
“Gue sih mau-mau aja. Lo gimana Yo?’’tanya Rakta pada Leo yang sedang meminum jus nya.
“Emm oke deh. Kita mau kemana?”,tanya Leo.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
4 detik...
Brakk!
Rakta menggeprak meja dengan keras sehingga mereka menjadi sorotan seisi kantin.
“Astaga!”,teriak Afka.
“Bangsat lo”,cibir Leo.
“Jangan ngagetin orang bisa gak sih?!”,bentak  Bayu.
“Hehehe,sorry bro”,ucap Afka cengengesan.
“So,kita mau kemana?”,tanya Bayu
“Puncak! Kita ke pucak aja”,ucap Afka penuh semangat.
Brakk!
“Ada yang mau jalan-jalan nih”,Lita menggeprak meja dengan sangat keras.
“Aish. Boleh ikut dong yaa”,Nanda memperlihatkan puppy eyes andalannya.
“Udah jangan sok imut gitu. Jijik gue liatnya”,Afka mengusap kasar wajah Nanda.
“Ihh apaan sih. Nggak nanya ke elo jugaan”,Nanda menepis tangan Afkan dari wajahnya dengan kasar.
“Terus nanya sama siapa? Bayu?”,Afka tertawa kecil melihat wajah Nanda yang memerah
“Ciee blushing”,Rakta ikut menggoda Nanda . Sedangkan Nanda kini tengah memegang pipinya yang terasa memanas.
“Ihh a-apaan sih!”,Nanda menutup pipinya.
“Udah. Kasihan anak orang lo kerjain mulu”,Bayu menengahi pertengkaran itu.
“Cie yang dibelain”,Gita menoel-noel pipi Nanda.
“Cie yang tambah blushing”,Abby menggoda Nanda.
“Udah deh Bay,tembak aja. Keburu di embat sama si Arkan nanti”,Afka menggoda Bayu sedangkan Bayu hanya tersenyum simpul. ‘Manis
“Kita boleh ikut ya?”,Lita merengek kepada Leo.
“Nggak! Lo nggak boleh ikut Lita!”,ucap Leo dengan tegas.
“Please Leo ya,ya?”,Lita menunjukkan wajah memelasnya yang ia yakini akan bisa membuat Leo luluh.
“Ijinin aja napa Yo,biar rame juga”,ujar Bayu.
“Oke oke! Tapi lo harus bisa jaga diri lo disana”,ucap Leo dengan tegas
“Oke boss”,ucap Lita dengan ,mantap.
“Kita berangkatnya nanti?”,tanya Gita.
“Iya kita berangkat nanti sore jam 4”,jawab Leo. “Kita pulang hari Minggu pagi”,sambung Leo.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi,mereka kembali berkumpul di koridor kelas 11 untuk memantapkan rencananya. Mereka akan berkumpul di rumah Lita. Mereka akan pergi dengan mobil Bayu dan mobil Leo. Setelah usai,mereka segera pulang untuk mempersiapkan diri. Leo dan Lita dengan segera menuju parkiran dan segera pulang.
Kini mereka sudah berkumpul di rumah Lita. Mereka tengah menyantap makanan yang disajikan oleh mamanya Lita. Mereka kemudian pergi setelah berpamitan dengan mamanya Lita. Yang mengisi di mobil Leo adalah Lita,Afka dan Gita. Sedangkan di mobil Bayu ada Nanda,Abby dan Rakta.
Di sepanjang perjalanan,Afka yang berada di mobil Leo tak henti-hentinya mengeluarkan lelucon yang receh. Namun mampu mebuat seisi mobil Leo penuh dengan tawa. Leo melirik Lita yang ada di belakangnya melalui cermin yang ada di mobilnya kemudian ia tersenyum simpul. “Semua akan kembali”,batin Leo.
Sesampainya di puncak,mereka semua menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dan melepas semua beban yang ada di pundak mereka. Sangat bahagia. Itulah yang tengah mereka rasakan. Dan kini nampak sepasang manusia tengah jauh dari keramaian itu. Dia adalah Bayu dan...
Nanda!
Mereka nampak sedang mengaitkan kelingkingnya seperti sedang mengucapkan janji. Tak lama kemudian,mereka kembali ke tempat teman-temannya dengan wajah yang sangat bahagia.
“Gue ada ketinggalan sesuatu ya?”,Rakta nampak melirik kea rah Bayu dan Nanda.
“Gue juga kayaknya ada ketinggalan acara deh”,sambung Afka dengan wajah yang menahan tawa.
“PJ nya mana Nan!”,pekik Lita.
“PJ apaan?”,tanya Nanda yang sedang tersipu malu.
“Nggak ada PJ gue sumpahin lo gak bakalan langgeng”,Gita mengancam Nanda dan Bayu.
“Jangan gitu dong Git,orang lagi anget-angetnya juga”,Abby menahan tawanya karena melihat wajah Bayu yang memerah.
“Napa lo Bay? Elo makek blush on juga ya kayak Nanda?”Rakta sedang berusaha menahan tawanya.
“Apaan sih lo”,Bayu memalingkan wajahnya ke arah lain.
“Ngaku gak lo”,Leo memegang kedua tangan Bayu sedangkan kedua temannya mengintrogasi Bayu.
“Iya-iya gue sama Nanda..”,ucapan Bayu menggantung karena dipotong oleh Afka.
“Yeah!”,pekik Afka.
“Napa lo Ka?”,tanya Rakta kepada Afka.
“Akhirnya lo nggak jomblo lagi”,ucap Afka sambal menengadahkan kedua tangannya seperti sedang bersyukur.
“Inget PJ nya ya”,Gita menoel-noel pipi Nanda.
“Ahh bacot lo”,jawab Nanda sinis.
Malam itu terasa sangatlah cepat. Mereka segera tidur agar bisa bangun pagi esok. Leo belum tertidur. Kini ia menatap kosong atap tenda nya. “Semua akan kembali”,gumam Leo.
Kemudian ia tertidur dengan lelap.
Namun di tempat lain,Lita tak mampu memejamkan matanya. “Gue harap semua akan kembali”,batin Lita. Kemudian rasa kantuk mulai menyerangnya. Ia terlelap begitu saja.

Mohon vote nya yaa:)
Cerita ini mau dilanjutin atau enggak nih?
Silahkan tinggalkan komentar yaa:)
Ketjup💋

Memory✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang