[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤]
Happy reading~
★★★★★
"Apa kalian sudah siap?" tanya Morano pada ketiga temannya.
"Sepertinya sudah semua, sebaiknya kita berangkat sekarang."
"Yaps, i'm ready to go!! Maldives i'm coming..!!!" seru Michael dengan semangat.
Akhirnya mereka bergegas menuju basement apartement dengan membawa semua barang yang mereka butuhkan.
"Waitttt!!" teriak Michael saat mereka sampai di basement.
Mereka bertiga menoleh ke arah Michael dengan alis bertaut.
"Kita akan menggunakan mobil siapa? Apa kita hanya menggunakan satu mobil?"
"Oh God, kau ini ingin membuatku sakit jantung ya dengan teriakanmu itu? Dan hanya menanyakan pertanyaan tidak penting seperti itu? Oh c'mon..." kesal Morano.
"Hey! Ini pertanyaan penting, bodoh!"
Melihat sebentar lagi akan ada perang Revian yang memang selalu menjadi penengah diantara mereka berempat mulai angkat bicara.
"Jika kalian terus seperti itu, kapan kita akan berangkat? Kau mau kita ketinggalan pesawat???"
"Dia yang mulai," elak Morano sambil menunjuk Michael.
"Tidak pernah berubah selalu saja seperti anak kecil," gumam Alardo yang sejak tadi hanya diam menyaksikan pemandangan sengit di depannya.
"Okay okay sudahlah," kata Revian menenangkan. "Mic, kita akan berangkat dengan satu mobil saja, menggunakan mobil Morano," sambungnya.
"Siapa yang akan menyetir?"
"Morano membawa driver pribadi nya, kau tenang saja, Mic."
"All right! Good job, kalau begitu sekarang kita berangkat."
Akhirnya mereka pun memasukan semua barang ke dalam bagasi lalu masuk ke dalam mobil milik Morano yang bermerk Alphard. Morano sengaja membawa mobil yang berkapasitas besar agar teman-temannya nyaman selama perjalanan.
🍃🍃🍃
Sekitar 3 jam perjalanan, akhirnya Alardo dan sahabat-sahabatnya sampai di Zürich Internasional Airport, karena apartement Alardo yang mereka tempati semalam memakan cukup waktu untuk sampai ke salah satu bandara di Swiss ini.
Setelah sampai di parkiran bandara, mereka pun turun dari mobil dan bergegas mengeluarkan barang-barang mereka dari bagasi.
"C'mon guys!! Sebentar lagi pesawatnya akan take off, aku tidak mau mengurus ulang semuanya, kalau kita sampai ketinggalan pesawat!!" teriak Morano dengan tak sabaran.
"Hey! Kau ini seperti ibu-ibu saja, cerewet sekali," sindir Michael.
Morano tampak menggeram mendengar perkataan Michael. "Kau dan wajahmu itu sangat menyebalkan! Shut your fucking mouth up!"
"Excuse me dude, kau yang duluan banyak bicara! Kau pikir aku ini flash yang bisa menyelesaikan semuanya dalam sekejap mata? Are you crazy?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Contigo Para Siempre
Romance[ON-GOING] UPDATE SETIAP MINGGU [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ^^] My First Story on Wattpad. Written in Bahasa. ❝To the world you may be the one person, but to the one person you may be the world.❞ -HANYA SEBUAH KISAH KLISE TENTANG...