Part 31 | Officially Claimed Unilateral

729 35 4
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤️]








Happy Reading~
★★★★★

"Hai, sweetie." Suara itu. Suara berat itu tiba-tiba saja merasuki gendang telinga Shareeza tanpa permisi.

Tubuh Shareeza yang tadinya membeku, seketika langsung tersentak, dan membuatnya kembali terlempar pada kenyataan.

Shareeza sadar betul bahwa seseorang yang ada di hadapannya saat ini, tengah menatapnya dalam. Dan dengan tatapan yang sulit diartikan. Namun Shareeza tak tahu harus berbuat apa. Lidahnya terasa kelu. Tenggorokan nya terasa tercekat saat ini. Membuat Shareeza hanya bisa bergeming di tempat, tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Why did you go from me without saying a word? You seem like run away from me. Am I do something wrong to you, sweetie?" tanya seseorang yang berada di hadapan Shareeza saat ini, dengan seringaian halus yang menghiasi wajahnya.

Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut seseorang yang ada di hadapannya itu, membuat Shareeza sedikit tersentak. Shareeza merasa seperti maling yang sedang ditangkap basah. Padahal ia sendiri tidak tahu apa kesalahannya. Namun keterkejutannya tak berlangsung lama. Shareeza tetaplah Shareeza. Gadis cantik ini selalu bisa menutupi perasaan yang sebenarnya ia rasakan dengan apik.

Sebelah sudut bibir Shareeza terangkat sedikit. Ya, gadis itu menampilkan seringaian kecil untuk sepersekian detik. "Tidak ada yang perlu aku jelaskan. Kita bahkan tidak memiliki hubungan apapun, Al."

Ya! Pria yang saat ini berdiri tegap di hadapan Shareeza adalah Alardo.

"Baiklah, jika itu yang kau mau. Mulai hari ini kita memiliki hubungan. Dan mulai detik ini, kau adalah kekasihku! Hanya milik Alardo seorang!" tegas Alardo dengan suara beratnya yang sanggup membuat wanita manapun yang mendengarnya, meleleh ditempat.

Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi gadis aneh bin ajaib semacam Shareeza.

Gadis itu hanya berdiri mematung di tempat dengan raut wajah datar. Bahkan setelah mendengar Alardo yang memproklamirkan hubungan mereka secara sepihak, Shareeza tetap dengan wajah datarnya menatap Alardo.

"Tuan Alardo yang terhormat. Apa yang sebenarnya kau inginkan? Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan saat ini."

"Tidak bisakah kau biarkan dulu pria tampan ini masuk untuk sekedar duduk dan minum teh? Kakiku sudah mulai pegal karena terlalu lama berdiri."

Mendengar perkataan Alardo yang malah mengalihkan topik pembicaraan mereka, Shareeza hanya mendengus kesal. Namun ia tetap mempersilahkan Alardo masuk ke dalam apartemennya. Bagaimanapun juga, pria itu pernah membantunya.

Kini mereka berdua duduk di sofa ruang tengah, yang berada di apartemen Shareeza. Mereka duduk terpisah. Alardo dengan santainya duduk di sofa single. Sementara Shareeza menjaga jarak, dengan duduk di sofa single yang berada di seberang Alardo. Jarak mereka terhalang meja marmer yang cukup panjang.

"Jadi, Tuan Alardo... Apa yang sebenarnya kau inginkan? Kita bahkan tidak pernah saling mengenal sebelumnya. Kenapa tiba-tiba kau dengan lancangnya masuk ke dalam kehidupanku?"

Mendengar perkataan Shareeza barusan, membuat Alardo menegakkan punggungnya. Dari awal Alardo sudah tahu bahwa gadis yang saat ini ada di hadapannya bukanlah gadis seperti yang biasa ia temui. Ya, Shareeza berbeda. Dan karena itulah Alardo menyukainya.

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang