Part 11 | Michael Need Some Food

1.4K 64 12
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤]














Happy Reading~
★★★★★









"Kita akan kemana hari ini?" tanya Morano memecah keheningan diantara mereka berempat.

"Hmmm.. aku juga bingung, kalau istirahat terus, waktu liburan kita akan terbuang percuma, jadi kita harus bersenang-senang."

"Yeahh.. kau benar! Hm.. bagaimana kalau kita makan saja dulu? Ya.. kita bisa sekalian memikirkan rencana untuk hari ini," usul Revian.

"Good idea!!" pekik Michael kegirangan, lalu merangkul Revian dengan antusias.

"Tapi aku tidak ingin makan di restaurant resort ini," keluh Alardo yang sejak tadi tidak mengeluarkan suaranya.

Mereka bertiga menoleh serempak kearah 'patung hidup' tersebut dengan alis bertaut.

"Hey, Tuan patung!! Lalu kita harus makan dimana?! Lagi pula resto di resort ini cukup bagus, lalu apa masalahmu??" tanya Michael dengan intonasi yang sedikit meninggi.

"Di restaurant luar saja, sekalian kita jalan-jalan dan mencuci mata," ucap Alardo santai sambil tersenyum jahil dan mengangkat kedua alisnya berulang kali.

"Hm.. not bad," timpal Morano sambil tersenyum penuh arti kepada Alardo.

"Baiklah, bagaimana kalau kita mulai mencari tempat makannya sekarang dan berhenti bicara? Sejak tadi, cacing di dalam perutku sudah mengadakan 'konser' disini," keluh Revian dengan tampang memelas sambil mengelus-elus perutnya.

Alardo dan Morano seketika bergedik ngeri melihat tampang Revian yang seperti itu. Melihat hal itu Revian mengerucutkan bibirnya sebal. Sementara, Michael malah tak peduli dan langsung bangkit dari tempat tidurnya.

"Let's go, guys!!! Yo, yo!!! Food, I'm coming!!!!" teriaknya semangat sambil berjalan mendahului sahabat-sahabatnya dengan riang.

Melihat hal itu, mereka bertiga hanya bisa mendengus kesal, karena ditinggalkan oleh Michael dan memilih untuk segera menyusul Michael tanpa berkata apapun lagi.




🍃🍃🍃








"Al.. aku baru menyadari sesuatu," ucap Michael setelah mereka sampai di mobil.

Alardo menoleh kearah Michael yang ada di sampingnya seraya mengangkat satu alisnya.

Michael yang melihat itu langsung menjelaskan maksud perkataannya. "Kenapa kau bisa memiliki bodyguard dan juga mobil mahal itu di Maldives?? Hm.. aku baru menyadari itu, sejak tadi aku benar-benar lelah sehingga tidak memikirkan apapun selain tidur," sambungnya.

Kali ini mereka memang tidak menaiki mobil yang tadi pagi menjemput mereka di bandara, melainkan menggunakan mobil Revian yang baru saja diantarkan ke resort setelah pesawat yang membawa mobilnya tiba di Maldives.

"Mic, kau seperti tidak tau Al saja, dia bisa melakukan apapun hanya dengan sekali jentikan jari," timpal Morano dengan memperagakan jentikan jarinya. "Bahkan, termasuk hal-hal yang tidak akan kau duga sekalipun bisa terjadi karenanya," sambung Morano dengan santainya.

Michael terkekeh mendengar perkataan Morano sambil menepuk pundak Alardo. "Ah ya! Aku lupa dengan fakta yang satu itu, sepertinya aku memang butuh asupan nutrisi untuk otakku, aku menjadi sangat pelupa pagi ini hahaha.." ucap Michael dengan diiringi gelak tawanya.

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang