Part 12 | Where You'll Go?

1.3K 56 24
                                    

[Sebelum baca boleh klik tombol '🌟' di pojok kanan kalian? Timaaci❤️]













Happy Reading~
★★★★★
















"Sebenarnya kau akan membawa kita kemana, No?? Aku benar-benar penasaran," ujar Michael dengan rasa penasarannya, yang sudah berada di ubun-ubun.

Morano dibalik kursi pengemudinya, hanya diam dan mengendikkan bahunya tak acuh.

"Kau tiba-tiba mengatakan tau kita akan pergi kemana, lalu sekarang kau meminta untuk membawa mobil ini. Oh God, No!!! Jangan bilang kau ingin menculik kami bertiga??!!!" jerit Michael dengan reaksi yang sangat dilebih-lebihkan, seolah-olah mereka benar-benar sedang di culik.

Revian yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya yang kelewat tidak waras ini.

Morano memutar kedua bola matanya dengan malas menanggapi tingkah ajaib sahabatnya itu. "Mic, menculikmu itu tidak ada gunanya. Jika aku ingin menculikmu, aku harus berfikir ribuan kali untuk melakukannya. Karena kau benar-benar menyusahkan, yang ada aku menjadi tak waras jika menculik orang yang tidak waras," ujar Morano sarkastik.

"Kau mengatakan aku tidak waras? Yak!! Kau sudah bosan hidup rupanya??!!!"

"Aku bahkan tidak menyebutkan nama diantara kalian bertiga."

"Sudahlah, aku tak peduli. Jangan bicara padaku lagi, Aku marah padamu," sahut Michael sambil membanting badannya di jok mobil dengan tangan dilipat di depan dada dan bibir yang ditekuk.

Morano dan Revian yang melihat tingkah Michael dari balik spion tengah mobil sudah tak tahan lagi, untuk menahan tawa mereka. Jadilah sekarang mereka berdua tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perut mereka yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.

Buatlah sahabatmu marah, marah dan marah. Lalu, tertawalah sepuasnya. -motto persahabatan mereka.









🍃🍃🍃












[In the Other Side]

Shareeza nampak merengek kepada Aaron dengan puppy eyes andalannya. "Oh ayolah, Ron! Kau tidak harus pergi sekarang kan? Aaaa... No, no, no!! Aku tidak akan membiarkanmu pergi!!" rengek Shareeza sambil menarik-narik baju yang dikenakan Aaron.

"Oh, Shaa. Come on! Jangan seperti anak kecil, aku benar-benar harus pergi. Aku harus mengurus segala keperluan untuk perlombaanmu 2 minggu lagi. Pak boss galak sudah menerorku! Bisa tamat riwayatku nanti," keluh Aaron.

"Kau sudah berjanji padaku kan, kalau kau akan mengosongkan jadwalku setelah kita dari Maldives?" tanya Shareeza yang masih berusaha membujuk Aaron, walaupun ia yakin itu tak akan berhasil.

"Karena janjiku itulah aku harus pergi, Sha."

"Apa hubungannya pekerjaan dengan janjimu?" tanya Shareeza keheranan.

"Kau ingin aku membawamu ke Spanyol kan?"

"Yeah that's right!!! Lalu apa hubungannya? Spanyol dengan-" mata Shareeza membulat sempurna. Lalu sedetik kemudian ia menjentikkan jarinya sambil mengangguk-anggukan kepalanya menyadari sesuatu. "Jangan bilang pekerjaanku nanti di Spanyol???" tanyanya dengan mata berbinar.

"Exactly! Itulah kenapa aku harus pergi. Apa kau mau sahabatmu yang tampan ini menjadi santapan 'harimau berwajah kelinci itu', hmm??"

"Ahahaha.. astaga! Okay, okay.. kau boleh pergi, Ron. Tapi-"

"Oh come on, tapi apalagi??" ujar Aaron sambil memutar bola matanya malas.

"Tapi.. kau akan dan harus pergi berdua!"

"With who?"

"Of course, ME!!! Hahahaha..."

Aaron menggelengkan kepala dengan senyuman di wajahnya. Lalu ia mengacak rambut Shareeza dengan gemas. "Kau yakin ingin ikut? Bukan kah kau belum menikmati Maldives sampai puas??" tanya Aaron dengan senyuman jahilnya.

Shareeza menghembuskan nafasnya pelan. "Sudahlah, biarkan saja. Lagi pula jika aku di kelilingi lautan biru dan pasir pantai lebih lama lagi, aku pasti akan bosan setengah mati."

David yang sejak tadi hanya menjadi penonton setia sontak tertawa mendengar perkataan Shareeza. Aaron juga ikut tertawa sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan sahabat antiknya yang satu ini.

"Ya ampun, Sha. Semua orang biasanya akan dengan senang hati menikmati tenangnya lautan lepas untuk refreshing. Sedangkan kau? Ahahaha.. aneh sekali,"

"Itu benar, aku juga senang disini. Tapi tidak untuk waktu yang lama, Ron."

"Apakah satu minggu adalah waktu yang lama untukmu?"

"Ah, yang benar saja! Satu minggu di tempat seperti ini akan terasa sangat lambat untukku," protes Shareeza.

"Sudahlah, Ron. Biarkan dia pergi denganmu, lagi pula Spanyol juga tempat yang cukup seru untuk menghabiskan liburan," sela David menengahi perdebatan antara dua sahabat ini. Karena kalau tidak, perdebatan ini akan menjadi sangat panjang dan tak berujung kecuali ada yang mengalah.

"Aku sebenarnya sangat malas untuk membawa 'bayi besar' ini untuk ikut bersamaku disaat aku sedang bekerja, Dav. Kau tahu kan apa yang akan terjadi jika aku membawanya?"

Shareeza mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan Aaron.

"See? Tuan putri kita mulai cemberut, Ron. Ini semua salahmu!" timpal David yang berlagak seolah-olah Aaron adalah penjahat sungguhan. Lalu ia langsung menghampiri Shareeza dan merangkulnya. "Sudahlah, Princess. Tidak usah memperdulikan dia, kau pergi saja bersamaku, mau??" tanyanya dengan lembut.

"Mauuuuu!! Ayo kita pergi! Tinggalkan saja 'manusia lidi' ini disini!" pekik Shareeza dengan semangat seraya berjalan sambil menggandeng tangan David.

Saat ia berada tepat di depan Aaron, Shareeza mengibaskan rambutnya dengan sengaja hingga mengenai wajah Aaron. Aaron membelalakkan matanya karena terkejut atas perlakuan Shareeza.

Belum sempat Aaron membuka mulutnya untuk mengeluarkan protes, David sudah terlebih dulu menolehkan kepalanya ke belakang menghadap Aaron sambil menjulurkan lidahnya mengejek.

"Fuck you, Dav!!!" umpat Aaron sambil menunjukan jari tengahnya pada David.

"Dilarang mengumpat wahai anak muda," ujar David santai.

Setelah melihat reaksi Aaron, David tertawa terbahak-bahak sambil terus berjalan dan membiarkan Shareeza menarik tangannya meninggalkan Aaron yang masih berdiri di tempat.

Melihat kedua punggung sahabatnya semakin menjauh, Aaron tersadar di tempatnya dan langsung berlari mengejar kedua sahabatnya itu. "Hey!! Kenapa kalian malah meninggalkanku??!!" teriaknya sambil terus berlari menyusul David dan Shareeza.


















★★★★★
To Be Continued~




A/N : ini part langsung di upload ga pake di edit, so maafin kalo ada typo bertebaran dan rada absurd.

Masih anget ges pres prom the open, semoga suka ya, sayang kaliannn... ❤️



Don't forget to vote, comment and share😉





With Love,
Taaa❤️👑

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang