Part 3 | First Meet

3.1K 212 70
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤]















Happy Reading~

★★★★★











Alardo menatap kepergian wanita itu dengan senyumannya. Oh hell?! Siapapun bisa melihat bahwa wajah tampan bak dewa yunani itu sedang menampilkan seringaiannya.

"Well, menarik." batinnya.

Alardo bangkit dari sofa yang terletak di ruang VVIP yang tak jauh dari lorong tempatnya melihat adegan dramatis tersebut.

"Hey brotha! Mau pergi kemana kau, huh?? Kita baru saja sampai dan sekarang kau malah ingin pergi??!!" ucap Michael dengan tidak sabaran saat melihat temannya hendak pergi.

"Tenanglah, mic. Aku tidak akan meninggalkan mu, ini hanya sebentar saja. Jadi tunggu disini, okey" balas Alardo dengan memasang wajah sok imutnya sambil memberikan kiss bye pada Michael.

"What the hell?! Kau terlihat menjijikan jika seperti itu, membuatku ingin mengeluarkan seluruh isi perutku." balas Morano yang sudah menampilkan ekspresi seperti orang yang ingin muntah.

Hal itu langsung membuat Alardo mengerucutkan bibirnya sebal.

"Hahahaha.. Calm down dude! Sudahlah, sana selesaikan urusanmu, dan kembalilah kemari dengan cepat, Al." kali ini Revian yang angkat bicara sambil menepuk bahu Alardo untuk menyudahi keributan mereka, karena jika tidak, keributan ini akan terus berlanjut hingga pagi.

"Kau yang terbaik, rubah betina." lagi-lagi Alardo menebarkan kiss bye yang kali ini ditujukan untuk Revian.

Sebelum menerima amukan dari sahabatnya itu. Alardo langsung berlari keluar dari ruangan itu.

💫💫💫

Shareeza merasakan seperti ada yang mengikutinya akan tetapi dia tidak terlalu ambil pusing.

Saat berada di lorong yang menuju pintu keluar club, Shareeza merasakan ada sebuah tangan kekar yang memegang pundaknya. Sudah sangat jelas ini bukan sahabatnya yang krempeng itu. Sontak ia langsung memegang tangan orang tersebut dan memutarnya berlawanan arah lalu membawanya ke belakang punggung orang itu.

Bukannya mengaduh kesakitan seperti pria berkepala plontos tadi, pria di hadapannya ini malah tertawa terbahak-bahak. Sontak hal itu membuat Shareeza bingung.

"For God Sake!! kau benar-benar wanita yang galak. Sudahlah, nona lepaskan saja tanganku ini. Aku tidak berniat jahat padamu."

Shareeza nampak ragu, namun perlahan ia mulai melepaskan tangan pria itu. Shareeza tampak masih sangat bingung dengan pria di hadapannya ini.

"Siapa kau? Apa mau mu??" tanya Shareeza santai sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya.

"Siapa namamu??" tanyanya balik.

"Kenapa kau malah balik bertanya, tuan?"

"Siapa namamu?" ulangnya lagi dengan nada datar.

"Itu tidak penting untukmu! Apa mau mu, hah?!" balas Shareeza yg mulai kesal dengan pria di hadapannya ini.

"Jawab saja! Apa susahnya tinggal mengatakan siapa namamu?!" kali ini pria di hadapannya mulai dongkol dengan sikap keras kepala Shareeza.

"Sudahlah, jika tidak ada kepentingan aku pergi saja." ucap Shareeza lalu meninggalkan pria tersebut.

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang