Part 13 | The true Holiday will Begin

1.3K 46 16
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤️]

















Happy Reading~
★★★★★












Two days later~

Barcelona, Spain.

"Huaaa!! Is this real?? I'm in spain? Isn't dream, right??!!" teriak Shareeza sambil menepuk-nepuk pipinya saat baru saja menginjakan kakinya di negara favoritnya ini.

Shareeza benar-benar mematung di tempat dengan wajah antusias.

Aaron yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya tersenyum melihat tingkah sahabatnya yang kelewat antik itu.

"Kau seperti tidak pernah kesini saja, Sha. Bahkan ini bukan kali pertamanya kau kesini," ujar Aaron yang entah sejak kapan sudah berada di samping Shareeza.

Hal itu sontak membuat Shareeza terkejut, hingga ia terlonjak ke belakang. "Oh God, Ron!! Kau ini! Sejak kapan kau disini?! Kau benar-benar membuatku terkejut! Bagaimana jika aku maemmphh-" pekik Shareeza tertahan, karena sebelum ia menyelesaikan perkataannya, Aaron sudah lebih dulu membekap mulut Shareeza dengan tangannya yang bebas.

"Berhentilah mengoceh, honey. Ayo cepat! Kau mau sampai kapan berdiam diri disini?" ujar Aaron dengan santainya sambil menarik tangan Shareeza dengan tangan yang tadi digunakan untuk membekap bibir Shareeza.

Shareeza menarik tangannya dengan cepat, hingga terlepas dari genggaman Aaron.

Aaron menghentikan langkahnya seketika, lalu berbalik menatap Shareeza bingung.

Shareeza membersihkan mulutnya kasar dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan. "Ewww.. My God!! Tanganmu bau busuk!!! Iiii... baunya bahkan seperti kotoran sapi!! Eww!" pekik Shareeza terus membersihkan mulutnya dengan kasar, seolah-olah ia benar-benar seperti mencium kotoran sapi.

Aaron mendengus kesal. Yang benar saja, memangnya dia peternak sapi? Bagaimana bisa tangannya yang bagus itu dikatakan bau kotoran sapi?

"Aduh, Sha.. kau benar-benar menggemaskan," ucap Aaron sambil mengusel-uselkan pipi bahkan seluruh wajah Shareeza. "Saking gemasnya, ingin rasanya aku memberikanmu 'pukulan cinta' dengan kotoran sapi."

Aaron menampilkan senyum, yang menurut Shareeza adalah tanda bahaya. Tak lama kemudian, Aaron memberhentikan kegiatannya pada wajah Shareeza lalu kembali menampilkan ekspresi datar dan menarik kembali tangan Shareeza untuk mengikutinya.

Shareeza hanya cengar-cengir, lalu mengikuti langkah lebar Aaron yang menarik dirinya.








🍃🍃🍃

















"Wait, Ron!" pekik Shareeza sambil menahan lengan Aaron yang berjalan mendahuluinya.

Aaron membalikkan badannya malas seraya menatap Shareeza dengan tatapan yang seperti mengatakan 'apa lagi sekarang?'.

"Kau memesan berapa kamar?" tanya Shareeza to the point.

"Memangnya kenapa? Kau takut kita sekamar? Bukankah itu hal yang sudah biasa?"

"Bukan takut, aku hanya bertanya saja."

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang