Part 21 | Infiltrator

811 34 4
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤️]

::Just FYI guys, litterally i have no idea to make the right title for this part :v but yeah hope you enjoy it guys✌️::












Happy Reading~
★★★★★










Hari sudah menjelang pagi, semua masih sama seperti keadaan kemarin malam, tak ada yang berubah.

Kali ini, orang pertama yang bangun adalah Aaron. Pria itu menguap sebentar lalu melihat jam yang masih melingkar di tangannya.

"Oh.. baru jam 6 pagi. Sebaiknya aku breakfast duluan saja, selagi Shasa belum bangun," ucap Aaron pada dirinya sendiri sambil meregangkan badannya.

Lalu mata Aaron tak sengaja menatap sesuatu di sebelah Shareeza, tepatnya di seberangnya. Seingatnya, kemarin David tidur di sofa, bukan? Lalu, Aaron menoleh ke arah sofa, and gotcha! David disana.  Pria itu tengah tertidur pulas di sofa. Walaupun keadaan di dalam ruangan ini agak remang-remang dengan lampu yang dinyalakan hanya lampu yang terletak di sudut-sudut ruangan, tapi Aaron sudah hafal betul, pria dengan kaos 'you can see' itu pastilah David.

Aaron termangu di tempat, otaknya belum dapat mencerna dengan baik apa yang terjadi, mungkin efek karena baru bangun tidur, nyawanya belum terkumpul sepenuhnya, jadi otaknya belum bekerja dengan baik.

Setelah terdiam dengan ekspresi yang sangat tak elite, Aaron kembali mengalihkan pandangannya kearah seonggok manusia yang tertidur di samping Shareeza dengan menggenggam tangan adiknya itu, dan seketika Aaron berteriak histeris hingga membangunkan seisi ruangan ini, dan beruntungnya ruangan VVIP ini dirancang agar kedap suara, supaya menjaga privacy orang yang ada di dalamnya.

Shareeza tersentak kaget, Alardo yang ada di samping Shareeza juga sama terkejutnya dengan Shareeza namun ia hanya menegakkan badannya dengan wajah datar, sedangkan David, pria itu sampai terjatuh dari sofa saking terkejutnya.

Aaron masih setia dengan 'shocking mode'-nya sambil menatap Alardo horor, sampai sebuah benda mendarat cantik tepat di kepalanya. "Hey, orang gila! Kenapa kau berteriak di pagi buta seperti ini, hah?!!" bentak David dengan nafas memburu saking emosinya.

Aaron tersadar dan kembali berteriak. "Aaaaa!!!! Siapa kau?!! Penyusuppp..!! Dav.. hajar dia, Dav!!! Ada penyusup!!! Tolonggg...!! Sec-" teriakan dan pergerakan Aaron seketika terhenti. David sudah geram dengan sahabatnya yang kelewat berisik di pagi buta begini, walaupun nyawanya belum sepenuhnya terkumpul tapi yang David tahu sekarang adalah dia harus merekatkan mulut berisik orang yang sudah mengganggu tidur tenangnya ini.

Shareeza menutup mata dan telinganya karena merasa pusing dengan teriakan Aaron yang kelewat berisik itu. Alardo yang melihat Shareeza seperti itu pun langsung menunduk dan memegang pundak wanita itu untuk memastikan keadaannya. "Kau baik-baik saja, Sha?" tanya Alardo.

Shareeza membuka matanya dan perlahan menurunkan kedua tangan yang menutupi telinganya. Shareeza melihat keadaan sekitar, lalu dilihatnya Aaron sedang dibekap dan ditahan oleh David yang setengah mengantuk. Shareeza menahan tawanya yang sepertinya akan segera lepas landas, kedua orang itu benar-benar sangat aneh, bisa-bisanya ia bertemu dengan spesies makhluk seperti dua orang yang sedang dilihatnya saat ini, benar-benar tak habis pikir.

Setelah suasana agak sedikit tenang karena Aaron masih dalam bekapan David, Shareeza langsung membuka suara. "Ron, ada apa? Kenapa kau berteriak? Siapa yang kau sebut penyusup?" tanya Shareeza bertubi-tubi. Lalu ia melihat kearah pria tampan di salah satu sisi lainnya. "Apa dia yang kau sebut penyusup, Ron?"

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang