Part 28 | Calling Mom

885 33 2
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤️]



Happy Reading~
★★★★★

"Tidak bisakah kalian tinggal lebih lama?"

"Mom.. berhentilah merajuk seperti itu. Kita bukannya tidak akan bertemu lagi. Aku dan Shasa hanya harus kembali bekerja. Waktu cuti kami sudah habis, dan tidak bisa diperpanjang lagi. Mengertilah, Mom." Aaron nampak sedikit lelah menjelaskan hal tersebut kepada ibunya yang tidak merelakannya kembali ke Zürich.

"I know it, Son! I know it! But, I'm just a little bit worried about you guys for no reason. I don't know why," ujar Katherine dengan nafas memburu, dan menunduk resah setelahnya.

Melihat hal tersebut, Shareeza menjadi tidak sanggup meninggalkan sang ibu. Wajar bila seorang ibu khawatir pada anaknya, begitu pikirnya.

Shareeza mendekat kearah sang ibu, lalu mendekap erat sang ibu seakan tak ada hari esok.

Katherine pun membalas pelukan putrinya tak kalah erat. Entah kenapa dia merasa berat untuk melepas kedua anaknya pergi saat ini. Hatinya merasa tak tenang. Ia sempat merasa gelisah beberapa waktu lalu, karena memikirkan keadaan anaknya. Tapi melihat mereka saat ini ada dihadapannya, membuat hatinya sedikit lega. Namun kini, saat sang anak akan pergi untuk kembali pada rutinitasnya, Katherine merasa berat melepas mereka. Ia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada anak-anaknya. Hanya itu.

Aaron menghela nafasnya berat. Sebenarnya ia pun ingin tinggal lebih lama lagi disini. Akan tetapi, saat ini perusahaan pasti sedang membutuhkannya. Sudah hampir sebulan ia tidak masuk kantor, dan Shareeza juga sudah lama tidak berlatih di sirkuit. Berkas-berkas di dalam ruang kerjanya pasti sudah menumpuk saat ini, dan ia harus mengurusnya secepat mungkin sebelum itu bertambah banyak lagi. Dalam perlombaan sebelumnya Shareeza pun tidak bisa berpartisipasi, Aaron beralasan bahwa adiknya tersebut sedang dirawat di rumah sakit. Hal itu tentu saja bukan sebuah kebohongan. Namun Aaron tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia tidak ingin berita menghebohkan ini naik ke publik dan diketahui oleh orang tuanya.

Pada akhirnya dengan berat hati Aaron harus tetap kembali ke Zürich. Perlahan ia mendekati sang ibu yang saat ini nampak menitikkan air matanya. Aaron bingung harus berbuat apa. Sebelumnya sang ibu tidak pernah menangis hanya karena ia pergi dari rumah saat memutuskan untuk tinggal di Zürich. Ibunya pasti saat ini sedang mencemaskan dirinya dan Shareeza.

Saat Aaron sudah berada tepat di belakang Shareeza, ia menepuk pundak adiknya itu perlahan. Shareeza pun melepas pelukannya pada sang ibu, dan berbalik untuk melihat Aaron. Mereka bertatapan sejenak tanpa sepatah katapun. Shareeza yang mengerti arti dari tatapan itu pun mengangguk pelan, lalu menggeser tubuhnya untuk memberi ruang pada ibu dan anak itu. Aaron menatap wajah sendu sang ibu yang saat ini masih mengeluarkan air matanya. Tangan besarnya digunakan untuk menangkup wajah sang ibu yang masih saja terlihat cantik di usia senjanya. Ibu jari Aaron perlahan terangkat untuk mengusap lembut air mata sang ibu. Senyum menenangkan terpatri indah di wajah tampannya. Setelah itu ia mendekap erat sang ibu dengan penuh kasih sayang, mengelus lembut punggung sang ibu untuk menenangkannya. "Mom, percayalah. Kami pasti baik-baik saja. Doa dan juga cintamu akan selalu ada bersama kami. Kami pasti akan pulang kembali setelah semua pekerjaan kami selesai. Aku berjanji bahwa putramu ini pasti akan kembali pulang dengan keadaan baik-baik saja. Aku juga akan menjaga Shasa dengan baik, Mom. Aku berjanji."

Dengan nafas berat, Katherine melepas pelukan putra kesayangannya. Matanya menatap sendu putranya yang saat ini sudah tumbuh menjadi laki-laki tampan dan bijaksana. Dibalik hal konyol yang dilakukannya, Aaron tetaplah putranya yang selalu bersikap bijak kepada siapapun. Ia merasa bangga karena diberi kesempatan untuk mengandung dan membesarkan seorang anak laki-laki yang kini tumbuh menjadi seorang laki-laki yang tangguh.

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang