Part 7 | Arrived

1.6K 85 26
                                    

[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤]


Happy Reading~

★★★★★











"Swiss Airlines B-44 Arrived," suara informasi kedatangan pesawat terdengar menggema di seluruh International terminal di Velana International Airport.

Tak beberapa lama setelah informasi kedatangan pesawat itu terdengar, muncul lah Shareeza dengan Aaron yang mendorong troli koper.

Mereka mengedarkan pandangan mereka untuk mencari orang yang menjemput mereka.

Lalu nampak seseorang bertubuh tinggi-besar dengan kacamata hitamnya melambaikan papan nama Shareeza dan Aaron. Mereka pun menghampiri orang itu.

"Kau yang menjemput kami?" tanya Aaron pada orang yang kini berdiri di hadapannya.

"Mr. Blenda and Mrs. Patricia?" tanyanya balik.

"Yeahh."

"Baiklah, perkenalkan saya Jack, saya yang di utus Mr. David untuk menjemput Mr. Blenda dan Mrs. Patricia. Mari ikut saya, mobilnya sudah siap disana," jelas pria yang bernama Jack itu dengan sopan sambil menunjuk kearah dimana mobil mereka terparkir.

"Lalu dimana David? Kenapa bukan dia yang menjemputku?"

"Mr. David sedang ada meeting penting dengan client-nya, karena itu dia tidak bisa menjemput kalian kemari."

"Oh fuck! David sialan! Dia sudah berjanji padaku bahwa dia sendiri yang menjemputku. Dasar tukang ingkar janji! Awas saja kalau ketemu, akan ku jadikan dia mashed potato!!" umpat Aaron dengan mengepalkan tangannya kesal.

Jack bergedik ngeri melihat Aaron yang seperti itu, namun ia berusaha menghiraukan kekesalan Aaron dengan tetap berjalan menuju mobil mereka.

Sesampainya di mobil, Jack membukakan pintu penumpang untuk mereka berdua dan mempersilahkan mereka masuk. Setelah itu ia langsung meletakan koper-koper di bagasi mobil dan menuju ke pintu kemudi.

🍃🍃🍃


Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, mereka akhirnya sampai di resort yang akan mereka tempati selama berlibur di Maldives.

"Silahkan Mr and Mrs," sambut Jack sambil membukakan pintu mobil untuk mereka.

Saat turun di lobby resort, mereka langsung disambut oleh para pelayan resort dengan mengalungkan rangkaian bunga kepada mereka berdua.

"Kenapa ada penyambutan seperti ini? Saya bukan orang penting sampai harus di adakan penyambutan seperti ini."

"Hey! Apa kau tidak mau menerima salam selamat datang dariku? Aku sudah menyiapkannya susah payah. Huh.. I'm so sad," sela seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakang para pelayan itu.

Sontak semua menoleh ke arah sumber suara, dan para pelayan tadi, termasuk Jack menunduk hormat kala melihat siapa yang datang.

"Oh God! Aktingmu masih saja jelek. Kau tidak cocok dengan muka sok sedih seperti itu," ketus Aaron sarkastik.

Orang itu menghampiri Aaron dan Shareeza. "Apakah begini caramu berterima kasih, tuan pemarah? Apa kau hanya ingin marah-marah disini? Apa kau tidak ingin memeluk pria tampan di hadapanmu ini? Apa-"

Ucapan orang itu langsung terhenti, karena Aaron tiba-tiba memeluknya. "Kau masih sama saja, terlalu banyak bicara," ucap Aaron seraya memeluk pria itu.

"Tapi itu kan yang membuatmu merindukanku setiap saat??"

"Oh God!! Hilangkan lah tingkat kepercayaan dirimu yang berlebihan itu, David."

Lalu mereka tertawa lepas sambil berpelukan karena percakapan konyol mereka. Lalu tak lama mereka melepaskan pelukannya.

"Hey, beauty! Apa kau tidak ingin memelukku juga?"

Tanpa berkata apapun, Shareeza langsung loncat ke pelukan pria yang dirindukannya itu.

Merekapun berpelukan dengan posisi kaki Shareeza yang melingkar di pinggang pria itu.

"Huaa.. aku sangat merindukanmu, David!! Kau jahat sekali karena tidak pernah mengunjungiku!!" pekik Shareeza dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

David akhirnya menurunkan Shareeza dari pelukannya. "Hey! Kenapa kau menangis, maafkan aku karena tidak mengunjungimu, Sha," ucapnya lembut seraya menghapus air mata yang menetes di pipi Shareeza.

"Aku tidak akan memaafkanmu, bodoh," tolak Shareeza sembari membuang muka dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Oh ayolah, kau tidak bisa mengabaikan pangeran tampanmu ini terus-menerus kan?" goda David sambil menoel dagu Shareeza.

"Cih! Tampang sepertimu itu lebih mirip pangeran kodok," ketus Aaron sarkastik.

Tak menampik bahwa hal seperti ini yang Shareeza rindukan, mendengar pertengkaran aneh kedua sahabatnya adalah hal sederhana yang mampu membuatnya bahagia. "Wah.. sepertinya ada bau-bau peperangan nih, lebih baik Princess Shasa kabur dulu deh."

Shareeza langsung lari memasuki resort sambil tertawa.

Melihat itu Aaron pun ikut lari menyusul Shareeza, sedangkan David menatap punggung mereka yang mulai menjauh seraya bergumam. "Huhh.. masih saja seperti anak kecil."

Pada akhirnya, David pun ikut lari mengejar sahabatnya yang sudah duluan masuk. "Hey!! Kenapa kalian meninggalkanku!!!" teriaknya lantang sambil tetap berlari.

"Mereka benar-benar seperti saudara kandung yang sudah lama tidak bertemu, ya?" ucap salah satu pelayan wanita yang masih ada di lobby itu.

"Benar, aku jadi ikut merasa senang melihat mereka seperti itu," sahut pelayan laki-laki yang juga ada disana.

"Teman-teman, sebaiknya kita kembali bekerja dengan tugas masing-masing, karena acara penyambutan sudah selesai," ujar salah satu pelayan lain.

"Baiklah!"










To Be Continued~

★★★★★


A/N : okey guise, i know it's too late, but better than never, right? Pliss.. Maapin tata ya, dunia RL bener² menyita waktu bgt, tapi setelah libur nanti, tata bakal usahain update sebisa tata ya syg. So here ya! ini buat permintaan maaf tata buat kalian semua. Plis, jangan tinggalin dd ya tetep semangat support dd tata yg kiyowo ini, karna tanpa kalian aing hanyalah butiran debu huhu :"

With love,
Taaa❤👑

Contigo Para SiempreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang