[Sebelum baca, boleh klik tombol 🌟 di pojok kiri kalian? Timaaci❤️]
Happy Reading~
★★★★★
Sang fajar baru saja menampakkan dirinya di ufuk timur. Namun gadis cantik dengan mata biru lautnya yang indah itu sudah terjaga. Bahkan gadis itu terjaga semalaman penuh. Pikirannya terus berkecamuk memikirkan banyak hal. Kejadian kemarin malam seolah merampas seluruh perhatiannya. Bahkan tidurpun ia tak sanggup.“Argghhh!!!” erang gadis itu kesal, sambil mengacak rambutnya. “Damn it!! Mengapa ini semua bisa terjadi padaku?!! Apa salahku sebenarnya? Argh!! Pria itu!! Sialan!!”
Tiba-tiba saat tengah mengacak rambutnya kesal bak orang gila. Pintu kamar gadis itu terbuka dengan keras. “Ada apa, Sha?! Apa yang terjadi?!! Kenapa kau berteriak seperti itu??” tanya Aaron dengan raut wajah yang sedikit panik.
Shareeza yang sedang di dalam kamar pun ikut tersentak, karena ulah tiba-tiba Aaron. Namun ia tak mengeluarkan sepatah katapun untuk membalas pertanyaan Aaron. Melainkan ia menyandarkan punggungnya di headboard sambil memejamkan mata.
Aaron buru-buru menghampiri adiknya, dan ia pun duduk di samping kanan tempat tidur Shareeza. “Ada apa, Sha? Kau ini kenapa? Apa kau sakit? Mana yang sakit?” tanya Aaron khawatir, sambil memegang lengan Shareeza lembut.
“Nothing. I'm fine,” jawab Shareeza pelan, tanpa membuka matanya.
Aaron menghela nafasnya pelan. Ia sebenarnya tahu apa penyebab adiknya begini. Tapi Aaron tak tahu harus berbuat apa. Ia saat ini sama bingungnya dengan Shareeza. “Jangan memendam apapun sendirian, Sha. Kau memiliki aku. Kau bisa cerita apapun padaku. Aku ini kakakmu, Sha. Jangan buat aku merasa tidak berguna, karena kau memendam beban pikiranmu sendirian.”
Shareeza menghela nafasnya lelah. Lalu ia membuka matanya perlahan. Dan disaat matanya bertemu pandang dengan Aaron, ia langsung menjatuhkan dirinya di pelukan sang kakak.
Untuk sesaat, Aaron sempat terkejut dengan perbuatan Shareeza yang begitu tiba-tiba. Namun sepersekian detik kemudian, Aaron membalas pelukan sang adik. Aaron memberikan pelukan hangat yang selalu sanggup membantu Shareeza menjadi sedikit lebih tenang. Dengan sayang, Aaron mengusap lembut surai kecoklatan Shareeza. Mereka memeluk satu sama lain tanpa berkata apapun. Dan Aaron juga tidak berusaha memaksa Shareeza untuk bicara.
Mereka berpelukan cukup lama. Sampai akhirnya Aaron menarik dirinya dari Shareeza. “Sudah cukup. Kau tidak boleh seperti ini terlalu lama, Sha. Apapun masalah yang kau hadapi saat ini, kau harus bisa menjalaninya. Ingatlah satu hal! Bahwa aku akan selalu berada di sisimu, dan akan selalu mendukungmu! Mengerti?”
Shareeza tersenyum menatap sang kakak. Lalu tak lama ia mengangguk antusias. “Baiklah, kak! Akan kutunjukan pada dunia, bahwa aku ini adalah Shareeza! Dan aku akan menjalani hidupku dengan baik! Kau tenang saja!”
“Tapi ingatlah! Apapun masalah yang kau hadapi, kau bisa membaginya denganku. Jangan memendamnya sendiri. Aku ada disini untukmu.”
Lagi-lagi Shareeza mengangguk semangat, seraya memeluk kakaknya.
Hari akan terus berganti. Waktu pun akan terus berjalan. Dan kita tidak bisa menyerah dengan keadaan. Sebaliknya, kita harus menghadapinya. Apapun yang terjadi saat ini, semua pasti ada alasannya.
🍃🍃🍃
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 10.00 AM. Aaron juga sudah berangkat ke kantor sejak tadi. Jika sedang tidak ada perlombaan dalam waktu dekat, Shareeza biasanya selalu memiliki banyak waktu luang. Namun tidak dengan Aaron, ada tidaknya perlombaan, tidak akan berpengaruh apapun. Karena Aaron adalah seorang head-manager, mau tak mau waktu kerja Aaron, sama dengan waktu kerja karyawan kantoran pada umumnya. Jadi disaat seperti ini, Shareeza tidak ada pilihan lain selain berdiam diri di apartemen, sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contigo Para Siempre
Romance[ON-GOING] UPDATE SETIAP MINGGU [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ^^] My First Story on Wattpad. Written in Bahasa. ❝To the world you may be the one person, but to the one person you may be the world.❞ -HANYA SEBUAH KISAH KLISE TENTANG...