1: Bertemu

52.4K 1.8K 8
                                    

"Sayang, bangun nak."

Gadis itu merasakan elusan rambut dari ibunya—Arlissa.

Gadis dengan nama Arlaya itu pun langsung terbangun dan menatap kearah luar dari mobil yang berhenti ini.

Dengan perlahan ia membuka pintu mobil milik ayahnya dan menatap kearah rumah yang bisa dibilang cukup mewah untuk anggota keluarganya yang berisi 3 orang.

Cukup berlebihan jika dilihat dari pandangannya.

Ia pun mengambil barangnya dalam satu box yang berisikan bagian kecil dari barangnya karena semua barang miliknya sudah berada di dalam rumah tersebut.

Dengan perlahan ia berjalan menyebrang menuju rumahnya dan tanpa sadar mobil dari arah kanan hampir mengenai gadis itu.

Arlaya tentu saja kaget dan langsung membanting box yang pegang begitu saja.

Orang yang mengendari mobil itu langsung keluar dan membantu Arlaya merapihkan barang yang berantakan.

"Maaf gue gak sengaja." suara berat lelaki yang membuat Arlaya tertarik untuk melihatnya.

Setelah semua barangnya sudah seperti semula, mereka berdiri dan bertatapan sekejap.

"Kenalin, gue Alavan." ucap lelaki ini memperkenalkan diri.

"G- gue Arlaya." balas Arlaya.

"Maafin gue tadi gak bener nyetirnya." tukas Alavan meminta maaf.

"Iya, gak apa - apa." Balas Arlaya.

"Rumah gue di situ ngomong - ngomong." tunjuk Alavan pada rumah yang bersebelahan tepat pada rumah baru Arlaya.

Arlaya hanya bisa mengangguk dan tak berucap apa - apa lagi.

"Gue masuk ya, sebentar lagi makan malam." ucap Arlaya pada Alavan yang masih berdiri didepannya.

"Iya." balas Alavan.

Setelah itu mereka langsung berpisah kerumah masing - masing.

Arlaya masuk kedalam rumah bernuansa putih dan abu - abu yang cukup menenangkan pengelihatannya.

"Gimana? Kamu suka sama rumah barunya?" Ucap ayahnya—Rian

"Iya, suka." balas Arlaya seraya tersenyum.

"Yaudah sekarang kamu bersih - bersih dan habis itu turun dan makan malam ya Arl." ucap ayahnya dan Arlaya tentu saja menurut dan beranjak pergi menaiki tangga untuk bertemu dengan kamar barunya.

Dibukanya pintu putih dan wangi ruangan memasuki indera penciumannya pada kamar bernuansa putih miliknya.

Dengan perlahan ia berjalan menuju kasur miliknya dan menaruh box miliknya disebelahnya.

Ia masih menatap kearah kamar barunya yang bisa dibilang cukup luas dan cukup nyaman untuk ia tempati.

Arlaya mengambil ponselnya didalam kantung jaket jeans yang sedang ia kenakan sekarang dan segera ia isi daya baterai ponselnya yang tersisa hanya 5%.

Lalu Arlaya kembali bangkit untuk mandi.

Setelah mandi, Arlaya kembali masuk kekamarnya dan berjalan kearah meja rias untuk mengeringkan rambutnya dengan hair dryer.

"Arlaya ayo makan." ucap ibunya dengan nada cukup tinggi.

"Iya bun, sebentar." jawab Arlaya seraya menyisir rambut coklat tuanya tersebut.

Setelah itu ia meninggalkan kamarnya sesaat untuk menuruti panggilan ibunya.

Arlaya duduk di meja makan dan mengambil piring, lalu mengisi piringnya dengan nasi goreng hangat buatan ibunya.

"Gimana sama kamar baru punyamu Arl? Nyaman?" Tanya ibunya saat ia sedang mengunyah.

"Nyaman kok bun, pas sama yang aku mau. Warna putih." balas Arlaya seraya tersenyum.

"Kamar putih yang isi bidadari. Wah cocok deh ya yah." tukas bunda kepada ayah dan ia hanya tertawa kecil.

Lalu setelah itu kami hening seraya menghabiskan makanan masing - masing.

Seusai makan Arlaya membantu ibunya mencuci piring, dan setelahnya ia kembali ke kamar untuk beristirahat.

Dikamar ia duduk pada kasurnya dan membuka laptop miliknya.

Arlaya bukan tipe anak yang suka keluar rumah untuk hanya sekedar ke mall seperti gadis biasanya. Ia lebih suka menonton film di dalam kamar dan berbalut selimut nyaman.

Ia mengetik film yang ia ingin tonton pada suatu web streaming film dan menontonnya hingga tengah malam.

// O B S E S S E D //

Ayo ayo mari budayakan Vomments! 👌🏻

Obsessed [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang