Author POV*
Tepat pukul 6.12 Maya sampai di tempat tujuannya, yaitu sekolah. Masih terlalu pagi memang bahkan di jalan menuju sekolah pun masih tertutupi kabut, tapi itu sudah menjadi kebiasaan nya.
"Assalamualaikum," ucap Maya saat memasuki kelas.
"Waalaikum salam, eh Sotong udah dateng. Aku nungguin daritadi ish EB yang lain belom pada dateng," seperti biasa di hari lainnya Zaqia lah yang selalu datang paling pagi, Setengah enam dia sudah ada di kelas-anak rajin-
"Suruh siapa dateng pagi, aku bingung deh ama kamu. Kamu tuh kadang jam setengah enam udah ada di sekolah terus kamu bangun jam berapa di rumah?" tanya Maya, ia penasaran terhadap salah satu sahabat nya itu.
"Ya 'kan aku dah kebiasaan, kalo aku dateng telat dikit aja asa gimana gitu, kamu mau tau aku bangun jam berapa?" Zaqia bertanya balik.
Maya pun mengangguk untuk menjawab pertanyaan Zaqia.
"Aku bangun set-tiga," ucap Zaqia enteng, namun tidak dengan Maya.
"HAH!.. Gila kamu yah, ngapain kamu bangun jam segitu solat malem?" tanya Maya (lagi)
"Nonton bokep" jawabnya sambil nyengir.
'Kebiasaan deh ni anak, selalu aja nonton bokep_-' batin Maya.
Tidak ingin Zaqia menceritakan tentang video itu, Maya pun mengajak Zaqia ke kantin untuk sarapan bersama walaupun mereka sudah sarapan dari rumah. Tapi, jika mereka tak melakukan itu seperti ada yang kurang.
Sambil nungguin Dara dan Manda datang, karena mereka berdua sering berangkat siang. Plus sekalian modus:'D-pikir Maya-
Setelah sampai di kantin, Mereka berjalan menuju warung langganan mereka anak-anak di sana sering memanggil ibu penjualnya dengan sebutan 'mami'.
Mereka membeli gorengan dan minuman, lalu mereka duduk di meja paling pojok. Dari sana Maya melihat apa yang ingin dia lihat, sahabat sekaligus gebetan nya, Meldy.
Dia melihat Meldy dengan pacar barunya, Mellyana. Jujur Maya tidak suka dengan hubungan mereka entah alasannya apa? Tapi mau bagaimana lagi, kalo Meldy bahagia dengannya, Maya juga akan ikut bahagia.
____
Maya POV*
"May, OYY KAMU DENGERIN AKU NGOMONG GAK SIH?!!" ucap Zaqia setengah berteriak membuat kita berdua menjadi pusat perhatian, memang sih di kantin belum banyak orang tapi ya tetep aja malu.
"Ish, Zaqia kamu bikin malu aja deh noh liat kita di liatin," ucapku padanya sambil menunjuk ke sekeliling kita, Zaqia mengikuti arah tunjukku kemudian dia hanya bisa tersenyum kikuk kepada semua orang.
"Atuh dak, kamu mah aku ngomong kamu malah fokus ke yang laen. Liatin siapa lagi? Meldy? Udah gak usah liat-liat nanti kamu malah susah mupon" ucapnya menasihatiku.
"Oh iya, kamu utang penjelasan sama aku" tambahnya, 'aduh pake inget sih!!' batinku.
"Oke, aku jujur sama kamu aku belum bisa move on dari dia. Sulit banget lupain dia terlalu banyak kenangan, kita itu di gedein sama-sama, TK bareng, SD bareng, SMP bareng, SMA pun bareng, apa-apa bareng sampai akhirnya dia ketemu Mellyana sejak saat itu Meldy mulai ngajauh" jelas ku sekenanya.
"Mm, yang sabar ya. Tapi sebenarnya kamu gak perlu ngelupain dia dan kenangannya buat bisa mupon, kamu hanya perlu ikhlasin dia sama pilihannya." dasar bucin, ngomongnya puitin banget_-
"Iya,"
"Tapi kamu masih sering di antar-jemput ama dia?" tanya Zaqia.
"Kalo jemput udah jarang karna 'kan dia ngejemput Mellyana, kalo pulang iya soalnya 'kan searah"
"Oohjh"
"Hmm, eh itu Dara ama Manda" tunjukku ke arah lapangan yang ada di pinggir kantin.
"WOYYY, ASTRID!! MANDA!!" teriak Zaqia.
Nih anak, kebiasaan banget sih teriak-teriak di depan umum gak malu apa? Dia gak mikir kalo suaranya itu gede kek cowo. Coba kalo gebetan nya ngeliat bisa ilfil kali.
Dara dam Manda datang menghampiri kita, "Heii, masih pada di sini? Udah jam 7 lewat 8 menit lho, 7menit lagi bel" tanya Manda tanpa memperdulikan Zaqia dan Dara yanh sedang ritual mereka.
"Aduhh, gak kerasa udaj hampir 1jam aku nongkrong di sini. Yaudah yuk ke kelas takut keburu bel," ucapku sambil menarik tangan Zaqia, dan dia diam saja saat kutarik.
____
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Voment:))
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
RandomJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...