Hotspot mode 🔛
Demi nih, update pas gak ada kuota.. biar kalian bahagia😅---
⚠Sorry for Typo⚠
🍃Enjoy Guys🍃
👉Happy Reading👈---
Author POV*
"Ikut gua!"
Meldy menarik Maya pergi dari aula, tanpa memperdulikan Mellyana yang meneriaki namanya.
Melihat itu, Rey geram dan hendak mengejar mereka. Tapi tangannya ditahan oleh Zaqia."Biarin aja, biarin mereka selesain urusan mereka yang belum tuntas,"
Rey hanya bisa mengangguk pasrah, kemudian ia pun memilih pulang.
---
Di sini lah Meldy dan Maya berada sekarang, di rooftop hotel. Tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara. Hening. Itu yang terasa, hanya hembusan angin malam yang terdengar.
---
"Maksud lo apa tadi, suruh gua nolak Rey? Dia baik sama gua," ucap Maya memecah keheningan yang ada.
"Karena gua gak suka, dan jangan sekali-kali lu terima cinta dia," jawab Meldy.
"Emang lu siapa, ngelarang-larang gua," tantang Maya.
"Karena gua pacar lo!" Bentak Meldy
"Pacar?... bukannya pacar lo itu si Mellyana yah? Eh bukan deh, itu tunangan lo," ucapnya sinis.
Setelah mengucap seperti itu, Maya pergi meninggalkan Meldy yang tengah mematung di tempat.
Maya berlari sambil berurai air mata. Entah kenapa ia merasa sangat sedih.'Kenapa gua bisa ngomong kayak gitu?' Batin Meldy.
---
Maya menelusuri jalan trotoar, entah menuju ke mana. Rasanya ia ingin pulang tapi tak mungkin dalam keadaan seperti ini. Mata sembab, rambut lepek, dress lusuh, serta higt heels yang ia jinjing.
Tin.. tin..
Maya menoleh ke arah mobil yang berhenti tak jauh darinya. Kaca mobil itu terbuka dan nampak lah Zaqia dan si 'tiang'. Zaqia menyuruhnya masuk ke mobil untuk mengantarnya pulang. Mau tak mau ia masuk karena Zaqia dan si 'tiang' memaksanya.
Di dalam mobil ia tak tau harus melakukan apa selain menunduk dan memikirkan perkataan Meldy tadi. Zaqia sibuk dengan HPnya dan si 'tiang' yang sibuk menyetir.
Di tengah perjalanan Maya berpikir apakah keluarganya tidak akan curiga jika ia pulang dengan keadaan seperti ini. Pasti keluarganya bertanya macam-macam padanya. Apa ia harus menginap di rumah Zaqia?
"Zaq, malam ini boleh nginep di rumah lu gak?" Tanya Maya.
"Boleh kok, emang kenapa?" Jawab Zaqia.
"Gak papa, cuman gak mau balik aja," jelas Maya.
Zaqia mengangguk kemudian menyuruh si 'tiang' untuk langsung pulang ke rumahnya. Sebenarnya Zaqia tau alasan Maya tak ingin pulang. Tapi ia hanya ingin Maya jujur padanya.
---
Sesampainya di rumah Zaqia, Maya mandi terlebih dahulu dan meminjam baju Zaqia untuk ganti. Sedangkan Zaqia pergi ke dapur untuk membuat susu untuk dirinya dan juga Maya.
"Zaq,"
"Eh udah beres? Minum tuh susunya terus langsung tidur gua mau mandi dulu,"
Maya mengangguk dan pergi ke kamar Zaqia untuk istirahat. Tak lama Zaqia pun menyusulnya.
---
"Zaq, mama kemana?" Tanya Maya.
"Di rumah sakit, akhir-akhir ini kesehatannya mulai nurun," ucap Zaqia.
"Ohh, semoga mama vepat sembuh yah,"
"Hooh, makasih May. Tidur yok ahh, udah malem,"
Akhirnya mereka pun terlelap dan mulai bermimpi.
---
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-Tbc🔜
Pendek yah? Iyalah orang lanjutan yang kemaren, cmn 456 words😅
Semoga gak boring yah, baca ceritaku..
Thx for reading🍃-🍒Azella🍒-
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
De TodoJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...