"Hahaha," suara tawa yang begitu keras terdengar sampai penjuru kantin.
Suara itu berasal dari pojokon kantin, tepatnya dari genk D'prince- Meldy, Adit, Rizky&Tara - serta Maya dkk. Mereka memutuskan untuk makan bersama, sambil sesekali melemparkan lelucon.
Tentang Meldy dan Mellyana, mereka benar-benar sudah putus. Walaupun Mellyana belum menerima keputusan yang Meldy buat secara sepihak. Perlakuan Mellyana terlalu berlebihan menurut Meldy.
Sekarang Meldy dan Maya sudah lengket kembali, tidak ada yang melarang ini-itu lagi. Buktinya tadi pagi saja Meldy mulai menjemput Maya saat berangkat sekolah seperti sedia kala.
"Eh, ehh,.. Gaess tau gak?" tanya Dara.
"Kaga" jawab mereka.
"Semalem gua nonton tivi pas mati lampu," sontak perkataan itu membuat mereka ketawa dan sesekali mengatai Dara karena omongannya yang tidak masuk akal+ngakak, kecuali Zaqia.
"Lah, kok pada ketawa? Emang si Astrid nonton apaan sih? Kalian juga nonton yah, kok gua nggak," ucap Zaqia terlampau telmi.
Mereka pun geram dan akhirnya memutuskan untuk menjitak kepalanya.
"Ergghh..dasar boge!" maki Dara.
"Ihhhhhh, Zaqia kamu telmi amat sihh" geram Maya.
"Astagfirullah, berilah hambamu ini kesabaran Ya Allah," Manda Nyebut.
"BAKA!" ucap D'Prince berbarengan.
Mendapat jitakan, Zaqia meringis karena merasa sakit di kepalanya.
"Ih, kalian mahh nyeri nyaho teu?!" ucap Zaqia melas.
Mereka pun kembali tertawa, ya..Terkecuali Zaqia tentunya. Mereka tidak memperdulikan Zaqia yang sedang ngedumel tidak jelas. Mereka melanjutkan acara makan mereka yang sempat tertunda, setelah selesai mereka berjalan menuju ke kelas karena jam istirahat sudah selesai.
____
"May, balik bareng kaga?" tanya Zaqia.
Manda dan Dara, mereka sudah pulang duluan barengan karena rumah mereka searah. Maya dan Zaqia, mereka juga sering pulbar namun hanya sampai halte doang karena arah rumah mereka berbeda.
"Kamu duluan aja deh, aku bareng Meldy soalnya" jawab Maya sambil tersenyum.
"Iya dehh, tau da yang udah lengket mahh" goda Zaqia, ia pun berlalu dari hadapan Maya.
Ia berjalan seorang diri menuju halte, namun sat ia akan menaiki bus ia mendapatkan telpon dari atasannya dan ia di suruh untuk pergi ke studio foto.
-kembali ke Maya.
Tak lama setelah Zaqia pergi, ia pun mulai meninggalkan kelas yang mulai sepi hanya ada beberapa orang saja itu pun sedang piket. Yang lainnya ada yang suda pulang, ekskul atau nongkrong-nongkrong dulu. Ia berjalan cepat karena tidak mau Meldy menunggu.
Di tengah perjalanan, tepatnya di koridor. Banyak sekali pasang mata yang memperhatikan nya ada juga yang berbisik tentang Maya.
"Eh gaes, tau gak sih? Katanya Mellyana putus sama Meldy tuh gara-gara Maya tau," ucap cewe berambut pirang yang sedang duduk di bangku besi dekat lapangan indoor.
Walaupun dia berbicara pelan tapi Maya masih mampu mendengarnya.
"Oh ya? Wah gak nyangka gua, gua pikir dia cewek baek-baek. Ternyata dia itu sama kayak bitch" jawab cewe yang duduk di sebelahnya geram.
"Wah yang bener? Bukannya dia itu sahabatnya Meldy dari kecil yah, seharusnya dia ngedukung dong bukan malah ngehancurin," ucap cewe satunya lagi, tidak percaya.
"Namanya juga temen makan temen!, Dulu aja dia ngedukung banget mereka jadian sampe bela-belaan dia mau ngelakuin apa aja buat Mellyana asal dia nerima Meldy jadi pacarnya, sekarang malah kek gitu, dasar PHO," ucap cewe pirang itu menekankan kata 'pho'
Tak kuat mendengar omongan mereka, Maya pun semakin mempercepat langkahnya. Namun ia tidak memperhatikan jalan hingga ia menabrak seseorang mengakibatkan dirinya jatuh.
"Sorry, gua gak sengaja" ucap Maya bangun dari posisi jatuhnya.
Saat ia sudah bangun, ia mendongakkan kepalanya dan ternyata orang itu adalah..
"Eh jalan tuh mata di pake!!" ucapnya dengan lantang membuat semua orang ayang ada di situ menoleh ke arah mereka.
"Mellyana, sorry gua bener-bener gak sengaja" ya, yang Maya tabrak adalah Mellyana.
Muka Mellyana merah seperti sedang menahan amarah, tangannya mengepal seakan-akan ia ingin memukul.
"Lo tuh ya udah pho-in hubungan gua sama Meldy, lo benalu tau gak di kehidupan gua!! belum puas lo hah!? Sekarang lo ganggu ketenangan gua. Lo harus gua kasih pelajaran," bentak nya sambil menggeret tangan Maya.
Maya tidak bisa menepis tangan Mellyana, tenaganya tidak cukup kuat melawan Mellyana yang dj bantu dua kurcacinya. Orang-orang yang ada di sana pun hanya memperhatikan mereka tanpa mau menolong Maya. Ada juga yang memprovokasi.
Dan Maya sekarang hanya pasrah, berharap ada yang menolongnya. Maya ingat ini adalah jalan menuju gudang, gudang tempat dimana kemaren Maya di bully.
'Jangan lagi..' batin Maya.
____
-Di lain tempat di waktu yang sama
Meldy sedang menunggu Maya di parkiran sekolah khusus murid, 5 menit sudah ia menunggunya. Ia mulai merasa bosan.
"Duh, Maya lama banget sih? Ngapain aja coba di kelas" gerutunya.
Dengan sisa kesabarannya ia kembali menunggu Maya, kali ini ia menunggunya sambil bermain game agar tidak bosan-bosan amat.
Namun ia tidak bisa berkonsentrasi membuat dirinya kalah dalam permainan. Pikirannya tertuju pada Maya, dia mulai khawatir takut terjadi hal yang tidak-tidak.
Lantas ia pun keluar dari mobil dan pergi mencari Maya, tapi ia bingung harus pergi kemana? Akhirnya dia pun bertanya kepada salah satu cewek yang sedang bergosip ria. 'Bukannya pulang malah ngelonte nih ciwi²' batin Meldy.
"Liat Maya gak?" tanya Meldy to the point+datar(*bukan datar,-sok cool )
Cewe yang di tanya malah gelagapan, mungkin gugup kalo yak abis di tanya ama sultan*ehh..
"Eh..ehh, ke-kenapa? A-ada apa nya-nyariin aku?" dihh😲
"PD banget lo lonte, gua cari Maya. Lu liat kaga?" plooosss.. Sakit ga tuh di katain lonte?! Pd bener sih jadi orang.
"Oh, tadi sama Mellyana. Di bawa ke gudang kali tuh" ucapnya sedatar mungkin, mukanya merah padam karena malu.
Tanpa banyak omong Meldy pun berlari menuju gudang tanpa mengucapakan terimakasih atau apapun sejenisnya pada cewek itu. Ia takut jika Maya keburu di apa-apa kan oleh Mellyana.
____
Gubrakk....
"Meldy!"
Huftt, untung saja Meldy datang tepat waktu kalo tidak mungkin benda tajam itu sudah menggores wajah mulus Maya. Melihat Mellyana dkk lengah, Maya tak menyia-nyiakan kesempatan ia mendorong mereka lalu berlari ke arah Meldy.
"Bego, kenapa kalian berdua bisa lengah sihh!!" bentak Mellyana pada kedua temannya, lebih tepatnya babu.
"Mel, bisa gak sih lo gak usah pake kekerasan? Lo tau 'kan gua gak suak!! Mending sekarang lo udahin drama lo, karena mau sampe kapanpun gua gak akan mau balikan sama lo!!" bentak Meldy tak kalah kencang, sampai-sampai urat di lehernya menonjol.
Setelah mengatakan itu ia dan Maya pergi dari gudang berjalan menuju parkiran. Seperti rencana awal ia akan mengantar Maya pulang, sekalian berkunjung ke rumahnya.
Ia rindu kepada keluarga Maya.____
"Liat aja, kalian sekarang boleh seneng-seneng dulu. Tapi nanti, gua gak akan ngebiarin kalian berdua bahagia barang sedetik pun" ucapnya menyeringai.
____
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
-Azella:))
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
RandomJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...