Author POV*
Suara dentuman musik hampir terdengar di seluruh penjuru Dinata SHS, setelah melewati masa PTS biasanya selalu mengadakan classmeet. Semua murid dikumpulkan di lapangan tempat acara berlangsung, namun Maya dkk sama sekali tidak terlihat batang hidungnya.
Mereka pergi ke mushola untuk menghindari acara itu karena sedari tadi yang ditampilkan hanya lomba basket-antar kelas-, futsal, dan nyanyi. Membosankan. Jadi mereka lebih memilih pergi ke mushola, jangan harap mereka akan beribadah seperti sholat Dhuha atau yang lainnya. Tidak, mereka tidak melakukan itu tapi mereka ke sana untuk menonton film bersama-sama.
----
"Cuyy, lama-lama gabut juga ya di sini," celetuk Zaqia.
Maya, Manda dan Dara yang sedang fokus pada film pun mengalihkan pandangan mereka ke Zaqia yang tengah guling-guling di karpet mushola. Mereka semua menggelengkan kepala melihat tingkah laku sahabat mereka yang satu ini.
"Yadah, kita ke lapang aja kuy," ajak Maya yang langsung diangguki oleh ketiganya.
Zaqia menghentikan aktifitasnya, kemudian bangkit dan segera berlari menuruni tangga mushola mendahului mereka. Lagi-lagi mereka menggelengkan kepalanya dan menyusul Zaqia.
----
Maya POV*
Aku dan para sahabat gila ku sudah berada di sekeliling lapangan, tengah menyaksikan band sekolah tampil. Sesekali mataku melirik ke segala arah mencari keberadaan Meldy, karena sejak sedari tadi aku tidak melihat batang hidungnya. Setelah sampai di sekolah tadi aku dan dia berpisah di parkiran. Aku ke kelas dan ia ke kantin untuk bertemu dengan D'Prince.
Penampilan band sudah selesai, aku dan sahabatku membubarkan diri. Manda dan Dara lebih memilih duduk di pinggir lapangan sedangkan aku dan Zaqia kembali berjalan-jalan menyusuri pinggir lapangan, menemaninya modus sekalian aku juga ingin mencari keberadaan Meldy.
"Ehh, May! May!! Itu gebetan ku ada di deket poon gede!!" pekik Zaqia.
Aku melihat ke arah yang dimaksud Zaqia, dan benar saja di sana aku melihat gebetan nya sedang duduk bersender pada pohon itu.
"Nah, seneng 'kan sekarang, udah ngeliat? Sekarang kita keliling lagi," aku segera menariknya menjauh dari sana.
----
Saat sedang berjalan, tiba-tiba aku merasakan seseorang menepuk pundak ku. Aku pun menoleh ke belakang ternyata itu adalah Meldy, orang sedang kucari-cari. Ia tersenyum ke arahku dan aku juga membalas senyumannya tentu. Meldy melepas genggaman tanganku dengan Zaqia.
"Zaq, gua minjem Maya yah" ucap Meldy lalu menarik ku pergi.
Zaqia menatap kami dengan tatapan datarnya. Setelah jarak ku dengan Zaqia sudah lumayan jauh, aku menengok ke arahnya ia masih mematung di tempat dengan ekspresi datarnya. Tak lama dia berteriak kencang tanpa rasa malu.
"Iya, tau dak' yang jomblo mah ditinggal sorangan wae!!" aku terkekek mendengarnya.
----
Iya mengajakku ke taman belakang sekolah, di sana ada anggota D'Prince yang juga tengah berpacaran. Pantas saja ia menarik ku ke sini, ia mengajakku duduk di pojok lumayan jauh dari jangkauan anggota D'Prince yang berstatus jomblo yang suka mengganggu.
"May, besok dateng ya ke rumahku. Besok 'kan aku ultah aku mau kumpul-kumpul, sekalian mau kenalin ke mama. Kamu udah siap 'kan? Ucapnya membuka pembicaraan.
Aku hanya bisa mengangguk ragu. Ia mengacak rambutku, itu adalah kebiasaannya.
----
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Thx for reading, thx for vote, see you next part👋
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
RandomJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...