Maya POV*
Hari ini seperti biasa aku berangkat sekolah dijemput oleh tukang ojek pribadiku ehh, maksudku Meldy. Setelah bersiap aku segera turun ke bawah karena Meldy sudah menungguku. Aku dan Meldy berangkat sesudah pamit kepada ibu dan kakak-kakakku.
----
Saat sampai di sekolah, aku berjalan beriringan dengan Meldy menuju ke kelas. Selama di koridor tidak ada lagi yang mengolok-olok diriku sebagai pho lagi karena sekarang mereka tau kalo aku dan Meldy memang jadian setelah Meldy dan Mellyana putus. Mellyana juga sudah tidak mengganggu kehidupanku lagi mungkin ia takut Meldy semakin benci padanya. Syukurlah.
Pemandangan yang kulihat saat pertama kali masuk kelas adalah Dara dan Zaqia yang sepertinya sedang menyalin PR milik Manda. Tanpa mau mengganggu kegiatan mereka aku menaruh tas dan berjalan ke arah meja Meldy. Aku mengajaknya untuk ke kantin.
"Mau beli apa?" tanya Meldy padaku.
"Mau bubur sama susu coklat," ucapku.
Ia pun beranjak pergi untuk membeli makanan. Tak lama ia kembali dengan nampan yang terdapat dua mangkok bubur, satu susu kotak rasa coklat dan jus jeruk. Kami mulai makan dalam keadaan hening.
"Hmm, May pulangnya ke rumah aku dulu yuk. Kita belajar bareng buat minggu depan pts, sekalian aku mau kenalin kamu ke mama sebagai pacar aku,"
Oiya, aku lupa jika minggu depan aku sudah pts. Kurasa idenya tidak buruk untuk belajar bersama. Tapi, aku masih malu untuk dikenalkan sebagai pacarnya. Mamanya kan hanya tau kalo aku itu sahabatnya.
"Boleh, tapi gimana kalo kenalin ke mama kamunya entar aja. Aku belom siap," ucapku sambil menunduk.
"Yaudah, lanjut lagi makannya bentar lagi bel," ucapnya sambil mengacak rambutku, sedikit kesal sih tapi tak apa-apa.
Untunglah dia tidak memaksaku, karena jujur aku benar-benar belom siap.
----
"Yuk, masuk" Ajak Meldy.
Aku mengangguk dan mengikutinya dari belakang. Kami masuk rumah seraya mengucapkan salam. Kami menghampiri Mama Meldy yang sedang duduk di sofa ruang keluarga, seperti ia sadar akan kedatangan kami Mama tersenyum ke arah kami. Kami pun menyalami tangan mama.
"Eh, ada Maya. Mau nobar yah?" hmm, sepertinya mama salah paham dengan kedatanganku hari ini. Ya, biasanya aku datang ke sini itu untuk nobar anime dengan Meldy dan karena keseringan jadi aku sudah terbiasa memanggil tante santi-mama Meldy- dengan sebutan mama.
"Hehe, bukan ma kita mau belajar bareng,"
Mama hanya menganggukkan kepalanya, Meldy pun membawaku ke kamarnya. Aku menaruh tasku dekat meja belajarnya dan berjalan menuju sofa kecil yang ada di kamar Meldy.
"Bentar ya, aku ke bawah dulu,"
Tak lama aku mendengar suara pintu terbuka, menampilkan sosok Meldy yang sudah berganti pakaian dengan membawa dua cangkir teh serta beberapa makanan ringan. Kami memulai kegiatan belajar bersama kami.
Awalnya sih iya, belajar bersama tapi lama-kelamaan Meldy mulai tidak konsen dan malah menggangguku saat menjelaskan materi yang tidak bisa ia kuasai. Dengan sabar aku menahan emosiku dan terus menjelaskan secara perlahan. Agar ia dapat mengerti apa yang aku katakan. Saat kutanya ia malah menjawab melantur kemana-mana.
"Mel, kamu niat belajar gal sih?! Kalo gak mending aku pulang aja!," ucapku sambil beranjak.
Tapi aku ditahan nya, dengan ekspresi memelas ia memohon-mohon padaku agar tidak pulang. Aku pun menghela nafasku, kemudian kembali ke posisi semula. Mulai menjelaskan kembali dan kali ini Meldy sepertinya benar-benar konsentrasi karena saat kita mengerjakan latihan soal-soal dia menjawabnya dengan baik.
Tak terasa hari sudah menjelang maghrib, dan aku harus segera pulang. Takut semua orang rumah mencari ku karna sebelumnya aku belum izin terlebih dulu. Aku pulang di antar oleh Meldy setelah berpamitan dengan mama.
----
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Heyyoo, aku double up;)
Maafin ceritanya makin gaje, see you next part🙋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
RandomJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...