Author POV*
Saat ini seruluh murid kelas XII-5 tengah dilanda Kebingungan dan kepanikan masal, bagaimana tidak guru matematika mereka mengadakan ulangan mendadak dan waktu yang di berikan hanya 35 untuk menjawab soal esai sejumlah 30-puyeng gatu:)
Bayangkan betapa ngebul nya otak mereka karena dipaksa berfikir dengan keras. Tapi beda urusannya dengan Maya dan teman sebangkunya, Dara. Maya terlihat tenang-tenang saja, sepertinya dia sudah selesai berurusan dengan soal-soal mematikan itu
begitupun dengan Dara, dia sudah tertidur pulas.Maya beruntung mempunyai otak yang encer, itu juga berkat dia selalu menyempatkan diri untuk belajar selama beberapa menit setelah pulang sekolah. "Hoaamm," lama-lama Maya juga mengantuk, dia akan tidur sebentar sambil menunggu yang lain selesai.
Namun sebelum Maya menutup matanya, dia mendengar gerutuan dari arak belakang. "Anj*ng, ni soal susah banget sih. Lagian tu guru kenapa pula ngasih ulangan mendadak, 'kan kalo bilang dari kemaren-kemaren aku bisa nulis rumus,"
Maya membatalkan niatnya untuk tidur, lalu dia pun menoleh sedikit ke belakang, "kenapa sih Zaq, ngegerutu mulu?" tanyanya berbisik.
"Ini soalnya susah banget, kamu udah? Nyontek dong," pinta Zaqia sambil memasang puppy eyes, andalannya.
Maya menghembuskan nafasnya pelan,-untung sahabat, untung sayang- lalu dia pun menuliskan jawaban dari soal yang tidak di ketahui Zaqia dan memberikannya pada Zaqia. Zaqia menerimanya sambil mengucapkan terimakasih, dia langsung buru-buru menyalinnya.
Teteret.. Terett...(anggep itu suara bell)
"Anak-anak, waktunya sudah selesai. Silahkan kalian kumpulkan lembar jawaban kalian di meja dan Denta antar kan ke meja bapak di kantor ya, bapak pergi dulu ada urusan," ucap Pak Iwan, nama guru matematika itu.
"Lah, 'kan jam pelajaran bapak masih 2jam lagi. Terus kita ngapain?," tanya Mellyana si tukang gosip yang sialnya adalah pacar dari Meldy, gebetan nya Maya.
"Alah maneh, sok-sok'an nanya gitu. Padahal maneh seneng 'kan ada jamkos jadi maneh bisa ngagosipkeun pak Ikhlas-salah satu guru muda, ganteng+jomlo-. Bener teu daks?" celetuk Zaqia, yang di tanggapi oleh anggukan dari semua murid yang ada di kelas.
Ada juga yang menahan tertawa nya, karena melihat Mellyana dengan wajah yang memerah kartunya terbuka. Dia menatap Zaqia dengan tatapan mengintimidasi tapi Zaqia tidak merasa terintimidasi sama sekali.
"Zaqia, jaga bahasa. Kalian bebas ngelakuin apa aja asalkan tidak mengganggu kelas lain. Bapak tinggal dulu selamat pagi" ucap pak Iwan, lalu pergi ke luar.
"Lah arek naon urang jaga bahasa, emang bahasa bisa kabur?! Lagian 'kan yang aku omongin teh FAKTA" gumam Zaqia, sambil menekankan kata 'fakta'.
"Capslock jebol," ceplos Dara yang baru bangun dari tidurnya.
"Eh, siapa yang jebol? Kenapa bisa jebol atuh, yahh gadis bukan perawan meren?" ucap Zaqia.
"Ari sia teh eling, udah masih pagi udah ambigu. Mau ikut kantin gak Dar, Zaq, Man?" tanya Maya.
"Gak ahk, aku mau belajar takut pelajaran kedua ulangan deui" jawab Zaqia.
"Ohok, semoga nyangkut di otak yah:))" Zaqia pun mengangguk.
"Kalo kalian berdua?" tanyanya lagi.
"Gak kita berdua mau ke perpus mau nyelesain gambaran aku," ucap Dara.
Lalu mereka pun pergi ke tempat tujuang masing-masing, sedangkan Zaqia yang tadinya berniat belajar malah memainkan hp dan membuka aplikasi wattpad untuk melanjutkan membaca cerita yang sempat tertunda semalam.
____
Maya POV*
Aku sedang berjalan menuju kantin, sendirian. Ya, ketiga sahabatku yang kampret itu tega membiarkan sahabatnya yang manis ini jalan sendirian. Nasib jomblo.
Tiba-tiba ada yang memanggilku dari arah belakang "May!"
Aku menoleh, aku melihat Meldy sedang berlari ke arahku. Saat dia telah berada di hadapanku aku bertanya kepadanya "kenapa Mel?"
"Gpp, mau ke kantin? Bareng kuy" ajaknya, tumben.
"Ayok, eh biasanya kamu ke kantin bareng D'prince atau gak ama Mellyana, kenapa?"
"D'prince lagi mabar, kalo Mellyana.. Aku lagi marahan sama dia, dia marah gegara baca chattan kita." jelasnya.
"Ogitu, yaudah kalo gitu kita gak usah chattan lagi aja terus kamu hapus history chattan kita. Gampang 'kan?" ucapku setengah hati.
"Gak bisa gitu dong, kita 'kan sahabatan udah lama ya masa iya kita gaj berhubungan. Itu sih enak di dia, lagian jadi cewe egois banget sih!?" gerutu Meldy.
"Gitu-gitu juga pacar kamu, suruh siapa pacaran ama dia. Mending nih yah, kamu pacaran ama mantan kamu dulu si irma"
Ucapku jujur, yah aku lebih suka Meldy pacaran dengan Irma karna dia orangnya lebih dewasa."Udah ah kaga usah bahas mereka mending kita makan di sini, sepuasnya aku yang bayar" Ucap Meldy, sambil tersenyum.
"Bener nih?" tanyaku.
"Bener, eh tapi nanti pulang bareng aku yak?" ucapnya.
"Siap"
____
•
•
•
•
•
•
•
•
-Azella:))
Kritsarnya di tunggu..

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
AcakJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...