Author POV*
Dara dan Zaqia sampai di kelas dengan nafas yang terengah-engah, dan segera berlari ke arah kerumunan siswa laki-laki yang sedang santai. Dan di kerumunan itu pula ada laki-laki yang mereka cari.
"Meldy!! Meldy!! Gawatt," ucap Dara.
"Gawat paan sih lu Fujo? Kek ada penculikan aja," Meldy kembali melanjutkan aktivitasnya yaitu, main game.
Zaqia memutar bola matanya jengah, lalu menarik Meldy agar mengikutinya, ia malas bicara karena nafasnya masih terengah-engah. Meldy terus berontak membuat Dara mau tak mau harus ikut menariknya. Tapi, emang dasarnya laki tenaganya jauh lebih kuat daripada mereka berdua. Ia menghempas tangan keduanya.
"Lu berdua apa-apaan sih!!!?" bentak nya.
"Aduh miciiiiin!!!.. Ini tuh gawat, huh.. Huh.. Itu si Mayahh.," ucap Zaqia tersengal-sengal.
Meldy membulatkan matanya mendengar nama seseorang yang sangat berarti di hidupnya setelah mamanya itu.
"Maya? Maya kenapa?," selanya.
"Aduhh, itu si Maya lagi anu,.. Eh.. Nganu ish, si Maya dianu-anuin sama si nganu!! Ehh apasih, udah deh lo ikut gua," ucap Zaqia lalu berlari diikuti oleh Dara dan juga Meldy.
-----
Meldy, Dara dan Zaqia tengah mengintip ruangan gudang yang sudah tidak terpakai. Dari luar mereka bisa melihat Maya sedang berbicara serius dengan Mellyana. Awalnya Meldy ingin langsung masuk ke dalam namun ditahan oleh Zaqia dengan alasan dengarkan saja dulu apa yang mereka bicarakan kalau suasana semakin panas dan Mellyana serta antek-anteknya mulai berbuat yang aneh-aneh barulah mereka masuk.
Sayup-sayup mereka bisa mendengar pembicaraan mereka.
"May, gua minta sama lu. Lu jauhin Meldy mulai sekarang!!" ucap Mellyana dengan nada yang dibuat tegas.
Maya terlihat mengangkat sebelah alisnya, lalu tersenyum menyeringai.
"Kenapa gak lo aja yang jauhin Meldy, lo kan udah jadi mantannya.!" Maya terlihat begitu santai.
"Gak tau diri banget ya lu, lu udah ngerebut Meldy dari gua! Gak inget apa dulu lu yang jodohin gua sama dia tapi lu juga ngerusak anjing!!" Mellyana mulai terpancing emosi.
"Gua gak pernah yah ngerebut Meldy dari lo, karna gua sama Meldy memang udah deket dari kita kecil yang ada kali lo yanh rebut dia dari gua,"
Tidak tahan dengan sikap ketenangan Maya, Mellyana sudah melayangkan tangannya hendak menampar Maya. Maya sudah menutup mata untuk menahan rasa sakit yang akan ditimbulkan. Tapi sebuah teriakan dari Meldy membuat niatnya terhenti.
"Mellyana!!"
Mellyana terlihat begitu gugup, karena ketauan hendak menampar Maya. Meldy segera menghampiri mereka dan menyembunyikan Maya ke belakang punggungnya. Adel, Dea, Dara serta Zaqia pun hanya bisa terdiam tanpa mau ikut campur dengan urusan mereka bertiga.
"Denger ya Mel, jangan pernah lu sentuh Maya walau sejengkal pun dengan tangan kotor lu itu," ucap Meldy dengan penekanan di setiap katanya.
Meldy menggandeng tangan Maya pergi dari tempat itu, diikuti oleh Dara dan Zaqia. Meninggalkan Mellyana yang mematung di tempat.
----
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
I'm comeback..
Maafin ya kalau part ini tuh kebanyakan dialog daripada narasinya. Maafin pendek juga.
Thx for reading, see u next part🙋🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
AcakJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...