Part 15

30 7 0
                                    

Maya POV*

Akhirnya setelah melewati sesi interogasi oleh sahabatku, dan tiga jam pelajaran yang membosankan istirahat pun tiba. Aku dan sahabatku sedang berada di kantin. Kita membeli mie ayam untuk menu makan kali ini.

Setelah membeli makanan yang kita inginkan lainnya dan juga air minum kita kembali ke kelas untuk makan karena meja kanti sudah terisi penuh oleh para murid dan beberapa guru.
Kita kembali ke kelas sembari bercanda, sesekali aku menimpali lelucon Dara yang sedikit garing.

"Eh, aku kok tadi gak liat Mellyana yah?" tanya Manda.

"Mati, kali frustasi di putusin micin," ucap Zaqia.

Aku terkekeh mendengar ucapannya, aku kembali fokus pada jalanan koridor menuju kelas. Di ujung koridor dekat belokkan menuju kelas aku melihat Mellyana dkk yang melihatku dengan tatapan tajam nya.

"Guys, kita puter arah yukk. Jalan lapangan aja" ajakku.

Sahabatku melihatku dengan tatapan heran sambil menaikkan sebelah alis mereka, aduh aku harus kasih alasan apa? Gak mungkin kan aku jujur. Aku terus memaksa mereka untuk berputar arah, dan mereka menolak.

Aku tidak menyerah aku terus menarik tangan mereka setidaknya memberhentikan kaki mereka yang terua melangkah. Namun, tiba-tiba Zaqia menghentakkan tanganku dengan keras. Membuatku diam tak berkutik.

"Kamu kenapa sih May? Ini tuh udah deket ke kelas tinggal belok di ujung koridor," ucapnya sambil melihat ke arah ujung koridor di mana belok kan itu berada. "oh, jadi ada lonte. Tenang aja elah May ada aku, Dara sama Manda, kaga usah takut" tambahnya.

Dengan ragu aku menganggukkan kepalaku, kemudian melanjutkan langkah kita yang tertunda. Hingga saat kita belok ke arah kelas kita, aku bisa merasakan Mellyana menatapku dengan tajam plus sinisnya terbukti aku merasa tatapan itu dapat menembus tubuhku.

Dan akhirnya kita sampai di kelas, kita memakan mie ayam itu sambil mengobrol. Tak lama setelah makanan kita habis bel tanda istirahat sudah selesai pun berbunyi. Kita kembali ke bangku masing-masing karena guru mata pelajaran sudah masuk ke kelas.

----

Kring..... Kringgg.....

"Oke, karena bel pulang sudah berbunyi kita lanjut pelajaran ini minggu depan. Bapak duluan, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam," ucap kami serempak.

Kemudian murid kelas pun berhamburan keluar kelas, begitu juga aku dan sahabatku. Kita berempat berjalan keluar kelas menuju halte bersama, saat di koridor banyak sekali orang yang menatapku. Aku mencoba tersenyum kepada mereka. Namun, malah tatapan sinis yang menjadikan balasannya.

Aku kembali berjalan menatap ke depan dan mencoba untuk menghiraukan mereka. Dan setelah kami melewati pos satpam sekolah, baru aku tau alasan mereka menatapku dengan tatapan itu.

"Gak nyangka yah, ternyata Maya itu bermuka dua. Di luar aja sok polos ternyata dalem nya uler," ucap cewek berambut pendek.

"Iya, dia sampe tega ngerebut Meldy dari Mellyana. Dasar PHO," timpal temannya.

Sesak. Dadaku sesak mendengar perkataan mereka. Kenapa mereka bisa berpikiran seperti itu, apa mereka tidak bisa mencari tau dulu kebenaran sesuatu sebelum memfitnah orang. Aku tidak seperti apa yang mereka katakan, aku bukan 'pho'. Aku berpacaran dengan Meldy saja sesudah mereka putus. Dan siapa pula yang menyebar fitnah itu.

Beberapa saat kita berdiri terpaku di tempat, aku terdiam dengan pikiran kosong. Hingga sebuah remasan di tanganku, aku menengok ke arah orang yang meremas tanganku. Ternyata Zaqia, mukanya merah seperti menahan amarah. Napasnya tersengal-sengal, kemudian dia berjalan hendak menghampiri kedua cewek tadi dan untung saja aku bisa menahannya.

AKU, KAMU & DIRINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang