Author pov*
Kringgg......!!
Bunyi bel istirahat terdengar di seluruh pelosok sekolah, para murid yang mendengarnya langsung berhamburan keluar kelas menuju tempat favorit mereka masing-masing saat waktu istirahat tiba.
Begitu juga dengan kelas XII-5, yang tengah membereskan buku dan peralatan mereka yang lain dan memasukkannya ke dalam tas walaupun guru mereka belum menutup pertemuannya, yang artinya mereka belum boleh keluar kelas. Namun, itu tak berselang lama.
"Ya, anak-anak pertemuan kita sampai di sini saja. Jangan lupa kerjakan pr yang ibu kasih, sampai jumpa lagi,"
----
"Yank, kantin yuk," ajak Meldy, kepada siapa lagi kalo bukan Maya.
Maya mendongak sejenak lalu kembali melakukan aktifitasnya, yaitu memasukkan buku ke dalam tas. Setelah selesai ia pun beranjak.
"Yuk, tapi ajak sahabatku yah," ucap Maya.
"Ajak aja, aku juga sama D'Prince,"
----
"Kalian mau pesen apa?," tanya Meldy kepada semuanya.
Mereka terlihat berunding, lalu mereka sepakat untuk memesan mie ayam dan es teh manis saja. Tak lama pesanan mereka pun datang.
Mereka makan dengan tenang, sesekali tertawa karena candaan yang dilontarkan Tara."Yank, cobain deh mie punyaku," ucap Meldy sambil menyodorkan sesendok penuh mie ayam miliknya.
Maya menerimanya dengan senang hati. Adegan itu tak luput dari perhatian para sahabat mereka.
"Ekhemm, ekhemm, aduh keselek garpu," ucap Zaqia yang berniat menggoda sepasang kekasih itu.
"lah, gimana caranya? Orang itu garpu masih lu pegang," ucap Dara yang langsung dihadiahi tatapan tajam.
Dara cengengesan ditatap sedemikian rupa oleh Zaqia, sementara yang lain sudah tertawa terbahak-bahak.
"Udah, yang jomblo mah diem ae Zaq. Kagak usah sirik gitu," celetuk Rizky yang masih tertawa, mencubit pipi Zaqia tapi segera ditepis olehnya.
"ngintro njir," ucap Zaqia judes lalu pergi dan langsung disusul oleh mereka semua yang ada di situ terkecuali Maya dan Meldy.
----
"Lah, mereka mau kemana," ucap Maya hendak menyusul mereka juga tapi Meldy terlebih dulu Meldy cegah.
"Udah biarin ajah, mending kita lanjut makan,"
"Tapi,..."
"Tenang, palingan juga bentar lagi si Zaqia ama Rizky jadian," ucap Meldy enteng.
Zaqia yang sedang dibujuk oleh Dara dan Rizky di depan pintu kantin pun mendengar ucapan Meldy yang duduk tak jauh dari pintu.
"Najis aing mah, lu ajah sono jadian sama si Rizky,!!" pekik Zaqia lalu berlari menuju kelas.
----
Maya dan Meldy melanjutkan makan mereka yang tertunda. Sesekali mereka saling menyuapi.
"Mel, kok mie kamu pedes sih?,"
"Oyah? Kok aku ngerasanya manis sih," Maya menatap Meldy bingung.
Meldy mengangkat kedua bahunya acuh.
"Mungkin sendok yang aku pake bekas kamu, jadinya manis deh," ucap Meldy asal.
Sebenarnya Maya tidak mengerti dengan ucapan Meldy barusan, tapi entah mengapa ia merasa pipinya panas dan Maya yakin pasti sekarang tengag memerah.
"Ciiee, blushing," Goda Meldy.
"Ih, paan sih, udah abisin mie nya," ucap Maya.
Pipi Maya semakin memerah.
"Pacar Meldy malu nihh," goda Meldy, lagi.
"Udah ah, aku mau ke kelas," ucap Maya lalu pergi, meninggalkan Meldy yang tengah terbahak.
----
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sesuai apa kataku tadi kalo aku gk ada halangan, aku bakal double up..Thx for reading:))
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
RandomJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...