⚠SORRY FOR TYPO⚠
🍃ENJOY🍃
---
Author POV*
Maya masih menunggu Meldy menjemputnya, tak lupa mengenakan kebaya yang sudah ia beli bersama Meldy. Tapi yang ditunggu belum muncul juga batang hidungnya, padahal dua puluh menit lagi acara akan dimulai.
"May, berangkat sekarang aja yuk. Mungkin Meldy lupa," ucap Ibu Maya.
Maya hanya mengangguk, kemudian berangkat menuju hotel yang dipesan sekolah untuk acara ini. Setelah sampai, Maya sempat melihat mobil Meldy sudah berada di parkiran.
'Mungkin dia beneran lupa,' batin Maya.
Di dalam Maya berusaha mencari Meldy tapi ia tak menemukannya. Tak lama acara pun dimulai.
---
Acara sudah mulai berakhir tapi Maya belum bertemu dengan Meldy juga. Tiba-tiba orang tua Meldy-selalu pemilik sekolah- menaiki panggung dan merebut mic dari MC.
"Sebelum acara ini berakhir, saya ingin memberitahukan bahwa anak saya, Meldy akan bertunangan dengan pacarnya. Hari ini juga, Meldy, sini nak," ucap Mama Meldy.
---
Maya terpaku di tempatnya. Jadi, apakah ini alasan Meldy tidak menjemputnya. Untuk mempersiapkan ini?
---
Meldy menaiki panggung. Maya melihat itu pun berusaha menenangkan detak jantungnya. Meldy terlihat sangat tampan. Tapi yang membuat Maya heran adalah Meldy tidak mengenakan jas yang dipilih oleh mereka. Tapi Maya mencoba menghiraukannya.
Meldy mengambil mic yang diberikan sang mama. Maya semakin gugup dibuatnya, ia menunggu namanya dipanggil. Tapi,.....
"Mellyana sayang, naik sini,"
Deg
Mata Maya terbelalak mendengar Meldy memanggil Mellyana diikuti kata 'sayang' untuk naik ke panggung.
Teman-teman yang hadir di sana pun mulai ricuh, pasalnya mereka tahu bahwa mereka-Meldy dan Mellyana- sudah putus dan Meldy sudah berpacaran dengan Maya.
Tapi ini, sungguh di luar dugaan. MC berusaha menenangkannya. Acara pertukaran cincin tak bisa dihindari. Dengan sekuat mungkin, Maya menahan air matanya agar tak tumpah ditempat.
---
Acara sudah selesai, para tamu undangan dan wisudawan/i juga mulai meninggalkan aula hotel tersebut. Tapi tidak dengan Maya yang masih terpaku ditempatnya. Kakaknya pun mencoba mengajak Maya pulang namun Maya tak bergeming. Sahabat dekat Maya pun menghampiri Maya.
"May, kamu gak papa?" Tanya Manda.
"Tong, hey, ngomong May," tambah Zaqia.
D'Prince-tanpa Meldy- yang melihay itu hanya bisa menyumpah serapahi Meldy.
"Sialan emang si Meldy, minta dikasih pelajaran tu anak," ucap Tara.
Tiba-tiba Meldy bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Maya dan Mellyana. Para sahabatnya mengikutinya dari belakang. Tanpa ragu Maya menampar Meldy dengan keras.
"Heh, apa-apaan sih lo?! Dateng-dateng nampar tunangan gue?!" Sentak Mellyana.
Maya tak meghiraukannya. Tatapan matanya tertuju pada Meldy yang sedang meringis.
"Maksud kamu apa Mel?" Tanya Maya.
"Yang seharusnya nanya tuh gua! Maksud lo apaan ngelakuin ini ke gua?!" Balas Meldy membentak.
Maya mengerutkan keningnya.
"Gak usah pura-pura bego deh, maksud lo apa selingkuh dari gua?"
"Selingkuh? Mel, aku-"
"Bacot! Gua gak butuh lo lagi, pergi lo!"
Meldy kembali membentak Maya. Dan sesuai keinginan Meldy, Maya pergi dengan rinai air mata membasahi pipinya.
D'prince, Dara, Manda dan Zaqia menatap Meldy tak percaya. Manda dan Dara kemudian mengejar Maya. Sedangkat Zaqia tetap berada di tempat bersama D'Prince.
Adit sudah tak bisa mengendalikan emosinya. Ia hendak maju untuk menghajar Meldy tapi ditahan Zaqia.
"Jangan kotorin tangan lo, dengan nonjok orang kotor kek dia, ayo cabut," ucap Zaqia.
Flashback off*
---
"May, kamu dateng 'kan?" Tanya Rey.
"Ngh.."
"Hey, ini undangan buat kalian, dateng yah," ucap Mellyana saat sampai di meja yang mereka tempati.
"Pasti Mel, gua dateng bareng Maya," balas Rey sambil merangkul maya.
Meldy yang melihat itu berusaha mengontrol emosinya. Akhirnya ia pun mengajak Mellyana untuk segera pergi dari sana.
---
"Lo apa-apaan sih Rey, gua gak mau dateng. Lo aja sana," ucap Maya tak terima.
"Mau sampai kapan May, kamu menghindar?" Tanya Rey.
Ya, sampai kapan dirinya akan terus menghindar?
---
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Tbc🔜
Huft/ i'm back, double up yup☺ but, sorry... kalo gak dapet feel nya. Yahh, kalian tau ini bulan puasa dan aku gak konsen buat ceritanya karna kurang asupan😊 so, sorry.
Thx for reading💞
-Azella-
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU, KAMU & DIRINYA
De TodoJika perpisahan adalah yang terbaik untuk kita. Aku rela, meski harus menanggung luka lebih dalam lagi. -Maya Septiany Al-Hussen Salahkah diriku bila terlanjut mencintainya. Jangan tanya kenapa? Karna perasaan itu tumbuh dengan sendirinya ~Meldy Din...
