Satu kata untuk hari ini MENYEBALKAN. gara - gara daddy merajuk aku jadi terlambat datang ke kampus padahal ini adalah hari pertama Orientasi pengenalan kampus. Saat aku datang ballroom kampusku sedang sunyi dan kalian tahu? Kakak tingkatku yang bertugas menjadi komisi disiplin dengan lantang mengatakan bahwa aku terlambat dan sangat sangat tidak disiplin. Perhatian semua orang beralih padaku dan itu sangat memalukan.
Benar - benar hari yang panjang, sangat panjang. Dan juga melelahkan.
Saat aku tiba di mansion, daddy belum tiba. Dia pasti sedang bermesraan dengan dokumen - dokumen tebal dikantornya. Oh.. Daddy yang ku sebut sejak tadi bukanlah daddy kandungku. Hubunganku dengannya bukan seperti hubungan ayah dan anak. Aku mencintai daddy. Sangat. Sebagai seorang wanita yang mencintai prianya.
Daddy yang mengurusku sejak aku kecil, mommyku adalah kakak sepupu daddy, entah dimana ia sekarang, yang jelas daddy bilang ia tidak akan membiarlan mom menemuiku lagi. Aku tidak peduli. Toh memang hanya daddy yang mencintaiku.
"Nona, anda pasti lelah." Bibi Anne menyapaku dan mengambil alih barang - barang yang ada di pelukanku.
Aku mengangguk lemas. "hari ini benar - benar menyebalkan bi. Kau tahu aku di permalukan dihadapan banyak orang!" Aku mengadu padanya
Bibi Anne mengelus lembut rambutku. "Nona melakukan kesalahan?"
Lagi lagi aku mengangguk. "Aku--"
"Siapa yang berani mempermalukanmu baby?" Seseorang yang baru saja tiba memnginterupsi percakapanku dan bibi Anne.
"Bukan apa - apa dad. Itu hanya lelucon biasa. Bagaimana harimu?" Aku mencoba mengalihkan perhatiannya.
Bibi Anne pergi ke dapur. Enggan terlibat dengan perdebatan yang mungkin akan terjadi sebentar lagi.
"Sangat sibuk, ayo ke atas. Daddy ingin menunjukkan sesuatu padamu." Aku menghembuskan nafas lega karena daddy tidak membahas masalah itu lebih jauh.
Aku mengikutinya ke dalam kamar. Yang tak lain adalah kamarku juga. Namun pada saat - saat tertentu aku memang akan lebih memilih tidur di kamarku sendiri.
Daddy duduk ditepian ranjang dan menepuk tempat disebelahnya agar aku duduk.
"Menghadap ke depan sayang." Akupun membalikkan tubuh.
"Selamat baby, kau sudah menjadi mahasiswi sekarang." Dia menyingkap rambutku dan mengecup leherku dengan perlahan dan basah.
Aku berbalik dan memeluknya.
"Ini sangat cantik!" Aku berbicara di ceruk lehernya.
"Kau suka?" Dia sedikit menjauhkan wajahku
"Tentu saja. Daddy yang terbaik."
Dia memelukku dengan erat. Dia selalu begini, selalu memanjakanku dengan sejuta cara yang dia punya.
"Omong - omong, kampusmu itu sekarang sudah menjadi milik kita." Katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
RomanceI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William