Tujuh belas

9.1K 589 34
                                    

"Kau yakin Rhea tidak tahu apa apa soal siapa Alana?" Sean bertanya dengan wajah yang sulit ditebak.

Alfa mengangguk sebagai jawaban. "Jika Rhea tahu siapa Alana, dia tidak akan berani macam macam Sean. Sungguh masalah ini benar benar membuatku hampir gila melebihi kasus kasus pembunuhan yang sering aku tangani."

"Maaf.. jika saja aku lebih menjaga wanita ular itu, ia tidak akan pernah menginjakkan kakinya dinegara ini, dan mengganggumu dan Alana.." Kali ini Peter terduduk lesu.

Sean, Peter dan Alfa sedang berada diruang khusus sebuah club ternama. Sean masih gelisah meskipun Alana nyatanya baik baik saja, besar kemungkinan Rhea akan tetap bergerak mengganggu Alana.

"Apa D4 bisa kita rekrut menjadi team keamanan untuk Alana? Dia yang terbaik di CJC." Sean menyesap tequilanya dengan perlahan.

Alfa menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Aku sudah bilang, dia sudah bekerja untuk seseorang. Dan tidak bisa bekerja untuk siapapun lagi. Kita bisa meminta Keenan bergabung jika kau mau. Dia juga yang terbaik."

"Alfa benar Sean, Keenan memiliki kemampuan yang sama hebatnya dengan Dion. Dia pintar dalam IT dia juga menguasai empat ilmu bela diri." Peter menambahkan

"Suruh dia datang sekarang, bisa?"

Alfa mengangguk, dan menelpon dengan ponselnya. "Dia akan datang dalam lima belas menit."

Tiba tiba Sean teringat pada pria yang terlihat sangat menyukai Alana dikampusnya. "Peter, soal pria yang bertengkar denganku di kafetaria kampus Alana tempo hari." Peter mengangguk pertanda dia ingat dengan apa yang diceritakan Jennie padanya.

Aku rasa dia tidak main main. Dia benar benar menyukai gadisku. Aku bisa melihat bagaimana dia menatap princessa." Sambungnya

Alfa yang tidak tahu soal ini hanya diam dan menyimak.

"Dia pewaris tunggal ARSPIEN DELL Corporation kan?" Sean mengangguk membenarkan pernyataan Peter.

"Kau benar. Salah satu orangku sudah mencari tahu tentang anak itu. dia bukan anak remaja biasa."

"Tunggu tunggu.. Bukankah Vincent, pemilik perusahaan itu tidak memiliki putra?" Alfa menimpali.

Peter membenarkan, "Xabilly bukan anaknya. Dia keponakannya. Mereka hanya memiliki Billy sebagai penerus."

"Kau tidak takut tersaingi oleh anak ingusan itukan, dude?" Alfa tertawa renyah karena ucapan Peter.

Sean mendengus kasar, mana mungkin ia takut pada anak itu. "Satu satunya yang aku takutkan saat ini adalah keselamatan Alana. Aku benar benar tidak bisa tenang."

Alfa dan Peter mengerti posisi Sean saat ini, karena bagaimanapun juga Rhea bukan wanita yang mau menyerah begitu saja untuk mendapatkan apa yang dia mau. Dia juga bukan wanita berhati lembut. Wanita itu hidup diatas obesesi.

"Maaf membuat kalian menunggu." Seseorang memasuki ruangan itu, yang tak lain adalah Keenan.

" Seseorang memasuki ruangan itu, yang tak lain adalah Keenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sugar Daddy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang