Hari ini adalah hari terakhir Alana menjalani kegiatan pengenalan kampusnya. Dan selama 4 hari terakhir Alana selalu menjadi pusat perhatian hampir semua mahasiswa yang ada di kampus. Bukan karena mereka tahu Alana pemilik kampus ini. Tapi karena wajah cantik dan pembawaannya yang hangat membuat siapapun yang berada di sekitarnya jatuh cinta.
Dari banyaknya penggemar baru Alana, hanya beberapa orang saja yang berani mendekat. Karena sebagian dari mereka merasa segan. Bagaimana tidak, Alana selalu datang ke kampus diantar oleh mobil mewah yang berganti setiap harinya. Belum lagi iring - iringan dibelakang mobil Alana yang tak kalah mewah selalu mengantarnya. Alana tak pernah sendirian, dia selalu dikelilingi beberapa asisten dan bodyguardnya, yang membuat seisi kampus heran karena maba yang sedang dalam masa pengenalan kampus seperti ini biasanya tak boleh di dampingi siapapun. Oh ayolah bahkan mereka sudah 19 tahun. Tapi meskipun kerap kali terlihat risih dengan pengawalan di sekitarnya, Alana akan tetap memperlihatkan keceriaan.
"Kau tak meminta tanda tangan dari kakak tingkat kita?" Tanya Alana pada seorang perempuan cantik yang sedari tadi hanya duduk dan memasang wajah malasnya di koridor.
"Oh ayolah. Itu sangat konyol. Memangnya mereka itu artis? Ingin sekali di pintai tanda tangan." Jawab gadis itu dengan wajah sedatar aspal jalan raya.
Alana terkekeh dan memutuskan untuk duduk disebelah gadis itu. "Baiklah kalau begitu aku juga tidak akan meminta tanda tangan mereka."
Gadis itu menatap takjub sejenak pada Alana. "Woahh.. apa kau memang selalu secantik ini?"
"Astaga, jangan begitu. Kau tahu, ini hanya efek make up." Ia tersenyum lebar.
"Ah.." Jennie bergumam "Namaku Jennie Velicia. Senang bisa berbincang denganmu.. mmmm?"
"Alana, namaku Alana Princessa."
"Ohh.. Alana. Kau masuk jurusan bisnis manajemen juga?" Tanyanya dengan nada antusias saat melihat jurusan yang tertulis di name tag Alana, hilang sudah wajah datar yang ia perlihatkan tadi.
"Iya. Jangan bilang kau satu jurusan denganku?" Alana tak kalah heboh.
"Kita satu jurusan! Wah daebakkkk! Aku senang sekali karena punya teman baru."
"Aku juga senang, sangat senang." Alana lagi - lagi tersenyum lebar.
***
Setelah berbagai macam kegiatan mereka lalui, acara ini resmi ditutup. Namun akan di adakan acara semacam private party untuk pengenalan satu sama lain minggu depan. Dan disambut meriah baik oleh maba maupun senior di kampus Alana.
Alana dan Jennie yang menjadi sangat dekat sejak pertemuannya pagi tadi memutuskan untuk pergi ke cafetaria bersama.
Sembari bercerita tentang masa lalu mereka dimasa sekolah dulu. Jennie bercerita pada Alana bahwa dia memiliki banyak sekali mantan kekasih yang tampan dan manis.
"Diantara mereka semua, siapa yang paling sulit kau lupakan?" Tanya Alana sembari mendudukan dirinya di kursi cafetaria.
"Ada, namanya Stefio Jeon. Dia makhluk termanis yang pernah aku miliki." Dia berkata dengan senyuman yang mengembang seolah - olah bukan sedang menceritakan mantan namun menceritakan kekasih barunya
"Aku jadi penasaraan tentang Jeonmu itu."
Mereka memesan beberapa minuman dan makanan ringan. Bercerita kesana kemari. Oh jangan tanyakan kemana para bodyguard yang menjaga Alana. Tentu saja mereka ada di sekitar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
RomanceI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William