Sean tidak bergerak, ia menatap kosong ke arah luar mobilnya yang terparkir dibandara. Alananya sudah pergi, Alananya berada jauh darinya dan Sean sudah sangat merindukan gadis itu.
Ia menyesal tidak datang kemari dan mencegah gadisnya pergi beberapa jam yang lalu.
Hujan turun dengan lebat seolah menegaskan kesedihan yang tengah Sean rasakan. Ia menggenggam erat sepucuk surat yang Alana tinggalkan. Pria itu sama sekali belum membaca isinya, ia terlalu takut akan semakin hancur ia terlalu takut Alana benar benar akan memutuskan untuk meninggalkannya tanpa kembali.
Dengan perasaan tak menentu Sean perlahan membuka lipatan kertas dalam genggamannya. Membaca kata demi kata yang Alana tulis dengan tangannya.
Hallo, Daddy..
should i call you babe, darling or what? xD
Sean tertawa ditengah tangisannya, Alana sangat manis dikalimat pembukanya itu.
Aku rasa aku lebih nyaman tetap memanggilmu Daddy meskipun sekarang kau adalah tunanganku. Jangan menangis, aku tidak ada disana untuk memelukmu.
Hatinya menghangat saat Alana mengatakan bahwa kini ia adalah tunangannya, namun terasa menyesakkan juga karena benar saat ini gadis itu tidak ada lagi disisnya.
Daddy, maaf karena aku tidak membantah saat kau meminta waktu agar kita berjauhan untuk sementara waktu. Apa kau akan marah? Apa kau kecewa padaku sekarang?
"Tidak princess, daddy tidak pernah kecewa padamu, sayang." Sean berujar dengan parau. Suaranya tercekat karena tangis.
Aku pergi jauh, dan aku ingin takdir mempertemukan kita lagi nanti. Aku yakin kau adalah takdir yang sudah tuhan tuliskan untukku, jadi kita pasti akan kembali bersama lagi.
"Tapi nyatanya kau benar benar sangat jauh sekarang.."
Jangan pernah menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi, berjanjilah padaku kau akan menyembuhkan luka dalam hatimu sama seperti apa yang akan aku lakukan.
"Kau menyembuhkan luka dengan cara menghilang diatas sana? Benar begitu princess?" Sean mendesak seolah Alana ada dihadapannya
Sebenarnya ini sangat sulit untukku, tapi aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk selalu memenuhi apapun yang daddy mau, karena daddy selalu tahu yang terbaik untukku.
Sean menangis keras, kenapa ia hanya memikirkan jalan yang menurutnya baik tanpa memikirkan sisi Alana sendiri? Gadis itu pasti sangat tersiksa saat harus meninggalkannya.
Aku akan kembali padamu, cepat atau lambat. Karena sungguh, saat ini aku sudah sangat merindukanmu padahal kau ada disampingku, padahal kau tengah tertidur didekatku.
"Kau bohong!" Sean memukul kemudi dengan keras.
Saat kita bertemu lagi, kau harus menjadi Sean yang lebih mencintai dirinya sendiri. Kau harus menjadi Sean yang sudah memaafkan dirinya lebih dari apapun.
"Kapan? Kapan kita bertemu lagi princess?" Suaranya benar benar sudah melemah.
Kau harus mencintai dirimu karena aku mencintai Sean william melebihi apapun.
Aku jatuh cinta padamu, sejak pertama kali aku menatapmu. Aku sudah memberikan seluruh hidupku untukmu sejak saat aku memutuskan untuk mencintaimu. Sudah sangat lama dan masih akan tetap begitu.
Jangan takut, meskipun ragaku berjauhan denganmu, kau tetap memiliki hati dan jiwaku.
"Dimana jiwamu sayang? Dimana ragamu?" Sean bertanya dengan lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
Lãng mạnI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William