Sembilan belas [Special Chapter]

7.1K 535 11
                                    

"Daddy, aku ingin datang ke pesta ulang tahun Kate yang ke 17.." Alana merengek pada Sean pagi itu

Sean mengalihkan fokus dari koran yang sedang ia baca pada Alana. "Kapan sayang?"

"Minggu depan. Acaranya dimulai jam dua belas malam. Daddy aku ingin datang.."

Karena Kate bilang ini akan menjadi pesta perayaan ulang tahun terhebat di sekolahku." Sambungnya

Sean mendengus, "Ayahnya itu hanya seorang direktur baby, pestanya tidak akan seberapa."

Alana memutar bola matanya, "Dad direktur bukan jabatan yang rendah. Dan kau menyebutnya dengan kata 'hanya' , yang benar saja!"

"Baby, aku ini seorang CEO. Seorang pemimpin. Seorang dengan kekuasaan besar ditangannya. Jadi wajar jika aku menyebut jabatan direktur dengan kata 'hanya'. " Sean kembali membuka korannya

Alana benar benar kesal pada pria disampingnya ini. "Daddy!!! Jadi intinya aku boleh pergi atau tidak?!"

Sean terkekeh karena gadisnya sudah mulai terlihat marah. "Boleh sayang. Tentu saja. Nanti daddy temani."

Alana memeluk Sean dengan perasaan bahagia, setidaknya meskipun Sean akan menjaganya dengan amat sangat, ia tetap akan menikmati acara yang Kate adakan.

****

"Alana!!! Oh my god kau sangat cantik! Lihat lihat bahkan kau mengalahkan aku dipestaku sendiri!" Kate memeluk Alana dengan girang

Sean memutar bola matanya jengah. Sepanjang perjalanan menuju tempat Kate berdiri pasti orang orang akan menyempatkan diri untuk menyapa Alana atau tersenyum padanya dan memuji gadis itu.

Alana memang sangat cantik malam itu, padahal penampilannya sangat sederhana. Ia mengenakan dress putih selutut dengan renda renda kecil di bagian bawah dan tali manis yang melilit dipinggangnya. Jangan lupakan bahunya yang terekspos. Membuat Sean ingin berkata kasar.

"Baby. Berhenti tersenyum. Demi tuhan kau sangat cantik." Sean berkata dengan nada yang ketus

Alana malah tertawa karenanya. Mereka duduk di tempat yang khusus Kate sediakan untuk orang orang terdekatnya. Lebih private dan nyaman.

"Lalu kenapa kau kesal? Bukankah itu bagus? Bukankah kau suka aku tampil cantik seperti ini?" Alana tersenyum jahil pada pria yang menekuk wajahnya sejak menginjakan kaki disini.

"Jangan buat daddy kesal sayang. Sungguh daddy bisa hilang kendali kapan saja." Sean meminum jusnya yang masih terisi penuh.

Alana tergelak, "Aku sangat menunggu saat dimana kau hilang kendali daddy."

Sean berdecak. Mati matian ia menahan diri agar tidak bercinta dengan Alana. Gadis itu tumbuh menjadi seorang remaja yang cantik dengan bentuk tubuh pas dimana mana.

"Baby.. jangan minum alkohol. Kau tau daddy tidak suka!"

"Untuk malam ini saja dad. Lagipula minggu depan usiaku juga sudah 17 tahun!"

Dan Sean lagi lagi hanya pasrah mengikuti apa yang gadisnya mau.

***

Seminggu setelah acara ulang tahun yang Kate adakan, Alana ulang tahun yang ke tujuh belas. Sean membuatkan pesta yang sangat mewah untuk gadisnya itu. Jika ditaksir pesta ulang tahun Alana bisa mencapai miliyaran, membuat semua orang yang datang bedecak kagum akan dekorasi dan konsep pesta malam itu.

Lampu krystal berderang temaram, berkedip dan meredup sesuai irama , musik yang mengalun, aroma bunga yang merebak disetiap sudut ruangan membuat siapa saja betah berada disana.

"Kau suka pestanya?" Sean memeluk Alana dan meletakan dagunya diatas puncak kepala gadisnya

"Sukaaaaaaa! Daddy yang terbaik!"  Alana balas memeluk pinggang Sean dengan erat

Mereka sedang berada ditengah lantai dansa berbaur dengan puluhan pasangan lain. Sebagian besar tamu undangan sibuk memperhatikan Alana dan Sean yang sangat serasi malam itu. Sean yang tampan dan Alana yang cantik, siapa saja akan menganggap mereka adalah pasangan yang sempurna.

"Aku mau menagih hadiahku.." Alana berbisik ditelinga Sean

"Kau sudah mendapatkannya sayang.. Apalagi yang kau mau?" Sean sedikit melonggarkan pelukannya dan menatap langsung ke dalam mata gadisnya.

"Kau, aku mau kau daddy."

Sean menelan ludahnya dengan susah payah. Mendadak ia merasa hawa disekitarnya menjadi gerah karena suara Alana yang rendah dan seksi ditelinganya.

"Daddy, you ever say to me that i will get anything i want. And for this time, i want you.."

So.. Give me what i want." Lanjutnya

Dan malam itu tepat saat Alana berusia 17 tahun, Sean memilikinya dengan utuh.


Sugar Daddy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang