Seorang penjahat bisa saja terlahir dari orang yang baik namun terlalu sering dibuat kecewa. Adapula penjahat yang terbentuk karena keadaan yang mendesak. Dan penjahat yang sudah digariskan sejak ia terlahir kedunia.
Rhea adalah orang yang sangat baik bak malaikat yang sengaja tuhan kirim ke bumi, dia adalah kata lain dari sempurna. Ia cantik, pintar, terpelajar, lahir dari keluarga yang kaya serta terpandang. Namun mengapa sekarang ia seolah berubah menjadi iblis tak berperasaan? Semua karena keadaan dan kesalahan yang ia perbuat sendiri.
Jika saja ia tidak tergoda pada rayuan Daniel saat itu, hidupnya pasti akan bahagia dengan Sean disisinya.
Rhea tidak pernah menginginkan kehadiran Alana dalam hidupnya. Sejak ia mencintai Sean, seluruh hidupnya hanya ia berikan pada pria itu. Cinta yang ia miliki berubah menjadi obsesi yang mengerikan.
"Kenapa kau tega melakukan itu pada Jennie? Dia bahkan tidak tau kau ada didunia ini." Alana menatap lurus kearah wanita yang teduduk dilantai dengan lengan dan kaki terikat rantai.
Dalam ruangan gelap dan sesak, Rhea disekap oleh putrinya sendiri. Putri yang memang tidak akan pernah Rhea anggap ada, terlebih ia merebut satu satunya pria yang ia cintai didunia.
"Kau anak tidak tahu diri! AKU IBUMU SIALAN!" Rhea berteriak murka,ia meronta berusaha melepaskan rantai yang mengikat pergelanggan tangannya
Alana tersenyum sinis, "Ibu kau bilang? Jika bukan karena Sean mungkin aku tidak akan ada didunia ini."
"Memang lebih baik kau tidak pernah terlahir ke dunia, sialan kau!"
D4 melangkah maju menghampiri Rhea, menempelkan beberapa kabel yang terhubung pada sebuah alat yang pria itu genggam.
"Jika kau masih mengumpat padanya, kau akan merasakan sengatan yang menyakitkan dariku."
Rhea bergetar ketakutan, namun enggan menunjukan pada dua orang dihadapannya.
"Orang orang disekitarmu akan lenyap satu persatu, Selena. Aku yang akan menjaminnya." Rhea menatap dingin kearah Alana
D4 tersenyum miring. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Saat kau kami lepaskan, kau akan menjadi manusia paling menyedihkan didunia tanpa ada satupun orang disisimu."
Alana tersenyum bangga pada D4, pria itu jarang sekali berbicara, namun saat membela Alana, ia akan berubah menjadi orang yang paling sinis didunia.
"Kau lihat sendiri, tidak ada yang berpihak padamu. Bahkan aku berani bertaruh selingkuhanmu dimasa lalu, ya sebut saja dia ayahku. Tidak akan mau membelamu saat dia tahu kau dalam kondisi seperti ini." Alana kembali tersenyum remeh
"Aku bersumpah akan menghancurkanmu perempuan sialan!" Rhea kembali meronta
Sedetik kemudian ia berteriak histeris karena sengatan hebat yang ia rasakan pada tubuhnya.
"Aku sudah memperingatkanmu sebelumnya." D4 berkata dengan dingin
Alana terdiam sejenak, wanita dihadapannya benar benar berbahaya. Ia lengah sedikit saja Jennie sudah menjadi korban.
"Dion, kau sudah memastikan seluruh harta kekayaannya jatuh ketanganku?" Alana tersenyum miring.
D4 mengangguk, lalu tersenyum simpul. "Semua sudah menjadi milik anda nona. Tidak ada yang tersisa. Joseph Valdrict yang menandatanganinya langsung."
Rhea menggeram marah, tidak mungkin daddynya memberikan semua harta pada cucunya yang gila itu. Sungguh, ini benar benar tidak adil.
"KALIAN AKAN MATI!" Rhea kembali berteriak histeris.
Sedangkan Alana berusaha mati matian menekan rasa sakit dalam hatinya karena harus memperlakukan ibunya seperti ini.
***
"Sayang.." Peter terus menggumamkan nama Jennie dengan parau
Ia menghujani Jennie dengan banyak kecupan. Namun wanita itu tetap enggan membuka matanya.
"Sayang bangun, kau harus bangun. Aku ingin melihat baby lahir, aku ingin menunjukan rumah baru kita..
Bangunlah aku mohon.." Peter menangis dengan pilu, membuat siapa saja yang melihatnya akan ikut merasakan sakit.
"Peter, i'm so sorry. Seharusnya Jennie tidak celaka karenanya. Dia tidak tahu apa apa." Sean tertunduk lesu disofa ruang rawat Jennie.
Peter mendongak, dan melihat kearah Sean. Pria itu sama kacaunya dengan Peter. Ditambah dengan Alana yang tiba tiba pamit dengan D4.
"Kita harus menghadapi ini sama sama, kita juga tidak boleh saling menyalahkan, kau tidak boleh seperti ini." Peter kembali menghadap dan menatap Jennie yang masih setia dalam tidur panjangnya.
"Aku berpikir untuk melepaskan Alana dengan pilihannya.." Setelah bungkam untuk beberapa menit Sean kembali bersuara dan membuat Peter menoleh cepat kearahnya
"Apa kau gila?" Peter bangkit dan menghampiri sahabatnya
"Aku rasa Alana sudah cukup dewasa untuk menentukan pilihan hidupnya..
Aku tidak bisa hidup tanpanya, maka dari itu, jika ia memutuskan untuk tidak tinggal denganku.. Aku yang akan lenyap dengan sendirinya.." Sean tersenyum getir sembari menatap sendu ke arah Peter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
Любовные романыI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William