Sejak hari dimana Sean melamarnya, Alana menjadi seorang yang lebih ceria. Empat hari mereka habiskan diKenya dengan tawa dan canda hingga waktu untuk pulang datang.
Pagi pagi sekali, semua orang sudh sibuk mempersiapkan kepulangan mereka ke tanah air. Dengan berat hati mereka meninggalkan liburan yang sangat menyenangkan itu, Peter harus mengurus perusahaan begitu pula dengan Sean. Sedangkan Alfa sudah ditunggu oleh tumpukan berkas kasus yang harus ia selesaikan. Lea juga tidak bisa meninggalkan rumah sakit terlalu lama, karena ia bukan hanya sekedar dokter biasa disana.
"Aku masih betah disini kau tahu." Jennie mengeluh lagi, kali ini pada Alana
"Aku juga masih ingin disini tapi kita meninggalkan terlalu banyak urusan di rumah." Alana menjawab seadanya sembari membantu Jennie merapihkan ruangan
"Aunty Lea dilamar oleh uncle Alfa tadi malam, ternyata dia sangat romantis Al." Jennie terkekeh karena mengingat bagaimana Alfa melamar kekasihnya semalam.
Alana mengangguk membenarkan. "Dia memang sangat romantis dan gentle. Juga humoris. Paket lengkap untuk dijadikan suami."
"Jadi aku bukan paket lengkap untuk kau jadikan suami, princess?" Sean datang dari arah dapur dan langsung bergabung dengan kedua wanita yang sibuk berkutat dengan pekerjaannya masing masing
Alana tertawa renyah dan Sean menghampirinya lalu memberi satu kecupan manis dibibir gadis itu.
"Daddy bukan paket lengkap untuk dijadikan suami. Tapi paket sempurna untuk aku jadikan suami." Gadis itu tertawa dan memeluk pria dihadapannya
"Baiklah baiklah, sepertinya pasangan teromantis disini bukan uncle Alfa dan aunty Lea, tapi kau dan uncle Sean." Jennie memutar bola matanya membuat Sean dan Alana tertawa kecil
"Dimana yang lain? Kita harus bergegas karena nanti malam aku ada pertemuan dengan para pemegang saham rumah sakit." Lea datang dengan koper ditangannya
"Mereka sudah diluar memeriksa mobil yang akan membawa kita kebandara. Jika kalian sudah selesai kita bisa pergi sekarang." Sean melihat kearah jam tangannya, memastikan bahwa mereka tidak akan terlambat.
Meskipun menggunakan pesawat pribadi, Sean tetap ingin mereka semua datang dengan tepat waktu ke bandara untuk menghargai semua stafnya yang sudah disiplin dalam menyiapkan perjalanan mereka.
Terlebih ia sudah merencanakan sesuatu untuk Alana hari ini.
"Aku dan Alana akan menggunakan mobil lain, kalian bisa dalam satu mobil yang sama. Ingat Peter, jangan mendahului dan berada terlalu jauh dari mobil para pengawal." Sean memberikan instruksi untuk teman temannya yang sebenarnya lebih tua dan lebih dewasa dari dirinya sendiri
"Iya iya, kami tahu. Sudah sana pergi." Alfa dan yang lainnya memasuki mobil dan mulai meninggalkan villa dengan iring iringan yang lumayan panjang. Ini Sean lakukan demi keamanan mereka semua.
"Dad, kenapa kita berpisah dengan yang lain? Mobil ini akan sangat sepi." Alana mengerucutkan bibirnya karena kesal
"Nanti kau akan tau baby, ayo masuk." Sean membukakan pintu untuk Alana dan membawa mobilnya sendiri, masih dengan iringan beberapa mobil didepan dan dibelakangnya.
Sean dan Alana melewati sebuah jalan dimana ada hamparanpadang savvana yang luas, Alana sangat menikmati perjalanannya sembari berceloteh menceritakan semua yang ia lakukan saat liburan mereka selama disini.
"Dan kau tahu dad, uncle Alfa sudah melamar aunty Lea!" Alana masih dengan keantusiasannya yang menggebu bercerita pada Sean.
Pria itu tersenyum melihat gadisnya yang sangat ceria pagi ini. Matahari bahkan belum menunjukkan sinarnya namun Alana sudah sangat berkilauan dengan kebahagiaan yang ia parncarkan dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
RomanceI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William