"Daddy.. kenapa aunty Arine tidak pernah datang lagi kerumah kita?" Alana bertanya dengan ekspresi yang sangat menggemaskan
"Dia ingin menjadi mommy-mu princess. Kau mau memangnya?" Sean berlutut dan mensejajarkan dirinya dengan Alana
"No. Alana hanya butuh daddy. Alana tidak perlu mommy.." Gadis kecil itu memeluk leher Sean dengan erat seakan takut Sean akan meninggalkannya
"Nah.. maka dari itu aunty Arine tidak pernah datang lagi kemari. Karena daddy tidak butuh mommy untukmu." Sean mengusap rambut Alana dengan sayang
Alana mengangguk-anggukan kepalanya padahal ia tidak mengerti apa maksud dari ucapan Daddynya itu.
"Princess mau jalan jalan dengan daddy?" Alana mengangguk dengan semangat 45' dan Sean langsung menggendong gadis kecilnya
Saat tiba di pusat perbelanjaan, Sean membawa alana ke area permainan anak anak. Alana girang bukan main saat Sean mengizinkannya menaiki semua wahana yang ia mau.
"Daddy.. i want it." Alana menunjuk ke arah salah satu permainan kuda poni yang ada di sana
"Tadi kau sudah mencobanya sayang. Mau lagi?" Sean menggendong Alana dan menghampiri permainan itu lagi
Alana kecil menggeleng polos. "No daddy. I want it in our house. In my room."
Dan Alana mendapatkannya.
Sean membelikannya satu set permainan kuda poni dan diletakkan dikamar khusus milik Alana.
Alana girang bukan main saat mendapatkan apa yang dia mau. Dan Sean selalu tersenyum hangat saat melihat gadis kecilnya memekik senang seperti itu.
Dilain hari, Sean mengajak Alana ke kebun binatang. Alana sangat ceria hari itu. Dia sibuk menanyakan segalanya pada Sean.
"Daddy.. kenapa gajah itu besar sekali?"
"Daddy, buayanya terlihat sedih karena dikurung. Apa kita bisa membebaskannya? Membawanya pulang ke sungai amazon dad."
"Daddy.. daddy lihat.. orangutannya tertawa padaku.."
"Akkkkkk.. daddy burungnya pup.. lucu sekali.."
Dan masih banyak lagi ocehan random dari Alana kecil disana.
Karena ingin Alana selalu seceria itu, keesokan harinya Sean membuatkan mini zoo dihalaman belakang mansion mereka untuk Alana.
Sean benar benar bahagia melihat Alana tumbuh menjadi anak yang cerdas, cantik dan ceria karena tangannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Meskipun memakai jasa pengasuh, Alana lebih banyak menghabiskan waktu dengannya.
Sebesar itu kasih sayang Sean untuk Alana.
Pernah suatu hari, Alana mengatakan tidak menyukai sesuatu untuk pertama kalinya dan itu membuat Sean sangat gusar. Alana adalah anak yang menyenangkan ia jarang sekali mengeluh atau mengadu seperti anak seusianya kebanyakan. Dia juga bukan tipikal anak yang menyebalkan karena segala yang ia inginkan selalu terpenuhi. Oleh karena itu, saat Alana mengeluh Sean menanggapinya dengan sedikit berlebihan.
"Dad.. Aku tidak mau melihat aunty Ji lagi." Alana mempoutkan bibirnya
Sean yang sedang sibuk memeriksa laporan bulanan dirumahnya langsung mengalihkan fokusnya pada Alana. Gadis yang sedang sibuk memainkan boneka larva yang baru Sean belikan
"Aunty Ji kan sekertaris daddy sayang. Memang kenapa dia?" Sean masih menunggu jawaban Alana
Gadis itu menggoyangkan kakinya yang menggantung disofa ruangan. "Karena dia suka bergosip. Dan dia bilang dia akan memiliki daddy sepenuhnya. Aku tidak suka."
Sean diam. Untuk sejenak dia melihat tingkah Alana yang persis sepertinya. Selalu menyuarakan segalanya tanpa berpikir. Keras kepala dan terkadang terkesan angkuh.
"Baiklah princess.. besok daddy akan memecatnya." Sean membawa Alana kepangkuannya
"Sekarang daddy jangan besok." Gadis itu berucap final.
Jika sudah begini yang bisa Sean lakukan adalah mengikuti kemauan gadis kecilnya.
***
Happy birthday Kim Sejeong..
chapter ini khusus aku dedikasikan untuk dia. Karena Alana castnya aku ganti jadi Sejeong (Tapi kalian bebas mau bayangin siapa aja).
Aku bikin part ini special waktu Alana masi cimit cimit nempel sama Daddynya hihiWith love, baby❤
how cute :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy ✅
RomanceI'm her daddy 24/7. Don't you dare to touch her. - Sean William